@lreyy69: #interiordesign #interiorjepara #fyp #promomakangajian

𝗞 𝟮𝟬𝟬𝟯 𝗥𝗛𝗡𝗠𝗟𝗞.
𝗞 𝟮𝟬𝟬𝟯 𝗥𝗛𝗡𝗠𝗟𝗞.
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 14 November 2025 09:22:10 GMT
773
14
0
2

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @lreyy69, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Fakta mengejutkan terungkap di balik laporan dugaan pencurian dengan kekerasan yang sempat menghebohkan warga Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Satreskrim Polres Tanggamus memastikan bahwa kasus tersebut tidak pernah terjadi alias hanya rekayasa pelapor sendiri. Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Khairul Yasin Ariga, S.Kom., M.H., mengungkapkan bahwa laporan palsu itu dibuat oleh seorang wanita muda berinisial BC (21), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo. “Dari hasil penyelidikan, kami menemukan kejanggalan pada keterangan korban. Setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam, korban akhirnya mengakui bahwa kejadian yang dilaporkannya itu hanyalah rekayasa, tidak pernah terjadi sama sekali,” kata AKP Khairul, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, Senin 20 Oktober 2025 Kasat mengungkap, dalam laporan awalnya, BC mengaku menjadi korban perampokan tiga orang pria tak dikenal yang masuk ke rumahnya, menodongkan senjata tajam, mencekik lehernya, lalu membawa kabur uang tunai Rp10 juta dan emas seberat 5 gram. Namun hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi justru membantah seluruh pengakuan itu Lebih jauh dijelaskan AKP Khairul, motif korban membuat laporan palsu karena terlilit hutang kepada seorang rentenir saat ia bekerja di Jakarta. Ia memiliki hutang Rp500 ribu yang terus berbunga hingga mencapai sekitar Rp15 juta. Karena terus ditagih dan merasa tertekan, korban meminjam lagi uang Rp5 juta dari rekannya bernama Salsa, bahkan menyerahkan emas 5 gram ke rentenir. “Ketika uang di celengan rumah habis digunakan membayar hutang, dia akhirnya membuat skenario seolah menjadi korban perampokan,” jelasnya. Tak berhenti di situ, korban juga mengaku melukai dirinya sendiri agar cerita rekayasa terlihat meyakinkan keluarganya. “Korban menjelaskan luka di pipi dan tangan dibuat sendiri menggunakan pinset, sementara luka di kaki didapat saat memperbaiki pagar rumah. Jadi tidak ada tindakan kekerasan sama sekali dari pihak lain seperti yang sebelumnya dia ceritakan,” jelas Kasat. .
Fakta mengejutkan terungkap di balik laporan dugaan pencurian dengan kekerasan yang sempat menghebohkan warga Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Satreskrim Polres Tanggamus memastikan bahwa kasus tersebut tidak pernah terjadi alias hanya rekayasa pelapor sendiri. Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Khairul Yasin Ariga, S.Kom., M.H., mengungkapkan bahwa laporan palsu itu dibuat oleh seorang wanita muda berinisial BC (21), warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo. “Dari hasil penyelidikan, kami menemukan kejanggalan pada keterangan korban. Setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam, korban akhirnya mengakui bahwa kejadian yang dilaporkannya itu hanyalah rekayasa, tidak pernah terjadi sama sekali,” kata AKP Khairul, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, Senin 20 Oktober 2025 Kasat mengungkap, dalam laporan awalnya, BC mengaku menjadi korban perampokan tiga orang pria tak dikenal yang masuk ke rumahnya, menodongkan senjata tajam, mencekik lehernya, lalu membawa kabur uang tunai Rp10 juta dan emas seberat 5 gram. Namun hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi justru membantah seluruh pengakuan itu Lebih jauh dijelaskan AKP Khairul, motif korban membuat laporan palsu karena terlilit hutang kepada seorang rentenir saat ia bekerja di Jakarta. Ia memiliki hutang Rp500 ribu yang terus berbunga hingga mencapai sekitar Rp15 juta. Karena terus ditagih dan merasa tertekan, korban meminjam lagi uang Rp5 juta dari rekannya bernama Salsa, bahkan menyerahkan emas 5 gram ke rentenir. “Ketika uang di celengan rumah habis digunakan membayar hutang, dia akhirnya membuat skenario seolah menjadi korban perampokan,” jelasnya. Tak berhenti di situ, korban juga mengaku melukai dirinya sendiri agar cerita rekayasa terlihat meyakinkan keluarganya. “Korban menjelaskan luka di pipi dan tangan dibuat sendiri menggunakan pinset, sementara luka di kaki didapat saat memperbaiki pagar rumah. Jadi tidak ada tindakan kekerasan sama sekali dari pihak lain seperti yang sebelumnya dia ceritakan,” jelas Kasat. .

About