@distrikberita: Pasuruan, 15 November 2025 – Ketegangan antara warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, dan TNI terus memanas menyusul rencana pembangunan Batalyon 15 TNI AL di wilayah pertanian mereka. Warga, yang mayoritas petani, menilai proyek ini mengancam lahan dan keselamatan mereka sehari-hari. Sejumlah warga menyebut, ada kekhawatiran serius soal insiden peluru nyasar dan ledakan akibat aktivitas latihan yang bisa terjadi di masa depan. Kondisi ini membuat warga takut, terutama bagi mereka yang tinggal dekat lokasi pembangunan. Ratusan warga bahkan melakukan aksi dramatis dengan long march ke Markas Komando Latih Marinir (Kolatmar) Grati, menuntut agar pembangunan batalyon dibatalkan dan hak atas lahan mereka dihormati. Aksi ini semakin memunculkan ketegangan antara kepentingan pertahanan negara dan hak hidup serta lahan warga. Sementara itu, pihak TNI melalui Komandan Kolatmar, Letkol Marinir Alamsyah, menyatakan pembangunan adalah program pemerintah pusat dan siap melakukan dialog untuk mencapai kesepakatan dengan warga. Namun, warga tetap menekankan bahwa kesepakatan harus melindungi hak mereka atas tanah dan keselamatan keluarga. Kasus ini kini menjadi sorotan nasional karena menyinggung isu hak agraria, keselamatan warga, dan kepentingan proyek TNI yang dipaksakan.

distrikberita.com

Open In TikTok:

Region: ID

Saturday 15 November 2025 13:44:49 GMT