@o.que.a.carol.est1: #fy #fyppppppppppppppppppppppp

O que a carol esta fazendo
O que a carol esta fazendo
Open In TikTok:
Region: BR
Monday 17 November 2025 17:31:03 GMT
1385959
34838
22
793

Music

Download

Comments

To see more videos from user @o.que.a.carol.est1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

1. Leadership Leadership bukan cuma soal jadi Head Chef atau punya jabatan. Di kitchen, leadership itu soal tanggung jawab, bukan posisi. Kamu udah bisa jadi leader meski statusmu masih staf biasa. Mulai dari hal kecil: pimpin diri sendiri dulu. Disiplin, tanggung jawab, jaga ritme kerja section kamu. Kalau kamu senior, tunjukkan leadership dengan bikin section kamu jalan mulus—tanpa harus marah-marah atau nunggu disuruh. Chef yang dihormati itu bukan karena jabatan, tapi karena sikap. 2. Komunikasi Kitchen itu dunia cepat dan keras. Kalau kamu gak bisa komunikasi dengan jelas dan singkat — hasil masakan bisa kacau. Tapi komunikasi bukan cuma soal kasih perintah atau laporan. Kamu juga harus bisa menyampaikan masalah dengan efektif. Ada problem? Jangan pendam. Tapi juga jangan meledak. Latih diri buat ngomong dengan tenang, jelas, dan fokus ke solusi. Bilang: “Chef, ada kendala ini. Bisa kita cari cara bareng?” Bukan: “Chef, saya capek terus disalahin!” Komunikasi yang baik bukan cuma bikin kerja lancar, tapi juga bikin kamu dihargai sebagai profesional. 3. Time Management Di kitchen, waktu itu segalanya. Telat 2 menit plating — makanan bisa overcooked, telat prep — bikin seluruh flow service kacau. Time management bukan soal ngebut, tapi soal ngerti prioritas. Belajar atur tempo kerja. Mana duluan yang harus selesai? Mana yang bisa disiapin sambil nunggu? Chef yang dihargai bukan yang paling cepat, tapi yang paling efisien dan bisa diandalkan setiap hari. Kalau kamu bisa atur waktu dengan baik, kamu bukan cuma menyelamatkan diri sendiri, tapi juga bantu jaga ritme tim kamu. 4. Emotional Control Kitchen itu keras. Tekanan tinggi, tempo cepat, suara keras — kalau kamu gak bisa kendalikan emosi, kamu bakal cepat tumbang. Tapi emosi itu gak selalu marah. Senang, sedih, kecewa, minder — semua itu emosi. Dan semuanya harus kamu kelola. Karena atasan gak peduli kamu lagi bad mood atau enggak. Yang mereka lihat: kamu perform atau enggak. Emotional control itu kunci buat tetap konsisten. Bukan buat jadi robot, tapi biar kamu tetap stabil walau situasi gak ideal. Latih diri kamu buat tetap tenang, respon dengan kepala dingin, dan tetap profesional, apapun yang terjadi. 5. Problem Solving Masalah di kitchen itu pasti ada. Stok habis, alat rusak, plating miss, makanan gosong, tim gak sinkron — itu semua bagian dari permainan. Yang bikin kamu beda bukan seberapa sering kena masalah, tapi seberapa cepat dan tepat kamu bisa cari solusinya. Problem solving bukan soal nunggu disuruh. Tapi peka, sigap, dan mikir ke depan. Kamu lihat masalah → kamu bergerak. Chef yang disayang tim dan atasan, bukan yang cuma kerja cepat, tapi yang bisa bantu selesaikan kekacauan tanpa panik. Karena kadang yang paling dibutuhin, bukan tambahan tangan, tapi tambahan akal. 6. Attitude Skill bisa dilatih, tapi attitude itu pondasi. Gak peduli seberapa jago kamu masak, kalau datang sering telat, susah diatur, gak mau belajar, atau gampang ngambek — percuma. Dapur bukan tempat buat ego. Attitude yang baik itu kelihatan dari hal kecil: mau bantu bersih-bersih, gak pilih-pilih job, minta maaf kalau salah, dan gak nyalahin tim. Chef yang punya attitude solid akan selalu dilirik. Karena mereka bukan cuma jago, tapi juga enak diajak kerja bareng. Ingat… Orang dengan attitude baik bisa sukses, meski awalnya gak punya banyak skill. Tapi yang skill-nya tinggi tapi attitude-nya jelek? Cepat atau lambat bakal disingkirkan. Maaf kalau caption kali ini agak panjang. Admin cuma pengen kalian bener-bener paham isi pesannya. 🙏 Tapi kalau bentuk konten kayak gini terasa kurang nyaman buat dibaca, silakan tulis di kolom komentar ya. Admin sangat terbuka dengan kritik & saran yang membangun. Semuanya demi konten yang makin relate & bermanfaat buat kalian. ❤️‍🔥 #KitchenLife #TeamKitchen #CeritaDapur #ChefSupport #SuaraAnakKitchen #DapurProfesional #motivasi #motivasi #KitchenKnowledge #ChefRealTalk #
1. Leadership Leadership bukan cuma soal jadi Head Chef atau punya jabatan. Di kitchen, leadership itu soal tanggung jawab, bukan posisi. Kamu udah bisa jadi leader meski statusmu masih staf biasa. Mulai dari hal kecil: pimpin diri sendiri dulu. Disiplin, tanggung jawab, jaga ritme kerja section kamu. Kalau kamu senior, tunjukkan leadership dengan bikin section kamu jalan mulus—tanpa harus marah-marah atau nunggu disuruh. Chef yang dihormati itu bukan karena jabatan, tapi karena sikap. 2. Komunikasi Kitchen itu dunia cepat dan keras. Kalau kamu gak bisa komunikasi dengan jelas dan singkat — hasil masakan bisa kacau. Tapi komunikasi bukan cuma soal kasih perintah atau laporan. Kamu juga harus bisa menyampaikan masalah dengan efektif. Ada problem? Jangan pendam. Tapi juga jangan meledak. Latih diri buat ngomong dengan tenang, jelas, dan fokus ke solusi. Bilang: “Chef, ada kendala ini. Bisa kita cari cara bareng?” Bukan: “Chef, saya capek terus disalahin!” Komunikasi yang baik bukan cuma bikin kerja lancar, tapi juga bikin kamu dihargai sebagai profesional. 3. Time Management Di kitchen, waktu itu segalanya. Telat 2 menit plating — makanan bisa overcooked, telat prep — bikin seluruh flow service kacau. Time management bukan soal ngebut, tapi soal ngerti prioritas. Belajar atur tempo kerja. Mana duluan yang harus selesai? Mana yang bisa disiapin sambil nunggu? Chef yang dihargai bukan yang paling cepat, tapi yang paling efisien dan bisa diandalkan setiap hari. Kalau kamu bisa atur waktu dengan baik, kamu bukan cuma menyelamatkan diri sendiri, tapi juga bantu jaga ritme tim kamu. 4. Emotional Control Kitchen itu keras. Tekanan tinggi, tempo cepat, suara keras — kalau kamu gak bisa kendalikan emosi, kamu bakal cepat tumbang. Tapi emosi itu gak selalu marah. Senang, sedih, kecewa, minder — semua itu emosi. Dan semuanya harus kamu kelola. Karena atasan gak peduli kamu lagi bad mood atau enggak. Yang mereka lihat: kamu perform atau enggak. Emotional control itu kunci buat tetap konsisten. Bukan buat jadi robot, tapi biar kamu tetap stabil walau situasi gak ideal. Latih diri kamu buat tetap tenang, respon dengan kepala dingin, dan tetap profesional, apapun yang terjadi. 5. Problem Solving Masalah di kitchen itu pasti ada. Stok habis, alat rusak, plating miss, makanan gosong, tim gak sinkron — itu semua bagian dari permainan. Yang bikin kamu beda bukan seberapa sering kena masalah, tapi seberapa cepat dan tepat kamu bisa cari solusinya. Problem solving bukan soal nunggu disuruh. Tapi peka, sigap, dan mikir ke depan. Kamu lihat masalah → kamu bergerak. Chef yang disayang tim dan atasan, bukan yang cuma kerja cepat, tapi yang bisa bantu selesaikan kekacauan tanpa panik. Karena kadang yang paling dibutuhin, bukan tambahan tangan, tapi tambahan akal. 6. Attitude Skill bisa dilatih, tapi attitude itu pondasi. Gak peduli seberapa jago kamu masak, kalau datang sering telat, susah diatur, gak mau belajar, atau gampang ngambek — percuma. Dapur bukan tempat buat ego. Attitude yang baik itu kelihatan dari hal kecil: mau bantu bersih-bersih, gak pilih-pilih job, minta maaf kalau salah, dan gak nyalahin tim. Chef yang punya attitude solid akan selalu dilirik. Karena mereka bukan cuma jago, tapi juga enak diajak kerja bareng. Ingat… Orang dengan attitude baik bisa sukses, meski awalnya gak punya banyak skill. Tapi yang skill-nya tinggi tapi attitude-nya jelek? Cepat atau lambat bakal disingkirkan. Maaf kalau caption kali ini agak panjang. Admin cuma pengen kalian bener-bener paham isi pesannya. 🙏 Tapi kalau bentuk konten kayak gini terasa kurang nyaman buat dibaca, silakan tulis di kolom komentar ya. Admin sangat terbuka dengan kritik & saran yang membangun. Semuanya demi konten yang makin relate & bermanfaat buat kalian. ❤️‍🔥 #KitchenLife #TeamKitchen #CeritaDapur #ChefSupport #SuaraAnakKitchen #DapurProfesional #motivasi #motivasi #KitchenKnowledge #ChefRealTalk #

About