@cameron_bassmaster: He didn’t show up to school for a week #reels #funny #tiktok #FYP #trending

cameron_bassmaster
cameron_bassmaster
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 18 November 2025 00:58:49 GMT
2967082
233817
2312
22863

Music

Download

Comments

paigecantrell8
Paige Cantrell :
Is he 15 or 30?
2025-11-19 05:39:53
14
alan.clark565
ALAN CLARK :
this is a parent issue
2025-11-18 02:51:22
585
vlkrz0
juju ✞ :
2025-11-18 02:51:47
17804
sandrastungurys
Sandra Stungurys :
The real question is where's the hotdog for the bun
2025-11-18 01:14:08
5687
kikevzla92
Felix Zambrano :
He’s deflecting. Something is wrong, his eyes hide a sadness I recognize all to well. Don’t antagonize him. Make him feel seen. And if you didn’t notice all week well then you’re not on your game with him either. Asking for help is the hardest thing, specially if no one would show up when you were lotto. You learn to hide what you feel or dismiss it. 🙏 Give him a hug.
2025-11-18 06:18:26
223
xicanophd
Dr. H. :
It’s an act but he’s damn good 😂.
2025-11-18 02:15:44
22994
gabrielbell12
Gabriel Bell :
He still makes more sense than Trump.
2025-11-18 05:47:56
1284
medicemt
MichLnz :
I don’t think school is going to help….
2025-11-18 01:03:24
8683
shina2.00
Shina :
2025-11-18 11:56:42
1244
jerseyman2222000
Anthony Malko :
Is this really Ed Bassmaster’s son?
2025-11-18 01:33:18
2206
onlynina777
Nina🎄✝️☃️ :
New pic unlocked
2025-11-18 03:56:33
4057
bidster66
Biddy :
why is just eatinf a hotdog bun😂
2025-11-18 03:00:49
1
lolsaaclol
Jose Isaac Villacreses :
Bro is just happy to be alive 😭🙏
2025-11-18 01:06:16
4242
op.henri00
thatguyhenri;):🃏 :
“It’s like 3pm” pitch black outside😭😭
2025-11-18 07:46:08
1795
yoboymannyn
MannyN †¿ :
bro geeked out his mind 😂
2025-11-18 01:39:21
1397
glitterunicorn408
Mia 🫶 :
Does he know he exists
2025-11-19 03:18:44
66
joeysnowy2
Joey_snowy :
2025-11-18 01:57:42
501
enefrmtharose
Enefromtharose :
Lemme get sum of what bros on
2025-11-18 07:51:47
146
dorothea.kintner
Dorothea Kintner :
what's wrong with him?????? 🙏🙏
2025-11-18 09:18:21
18
goku646naruto
Larry :
The camera man
2025-11-18 01:06:11
3058
sweetone777
Celena :
2016
2025-11-18 01:41:35
161
pahtayken22
xXSwagsterXx :
It’s Lowkey sad bro
2025-11-18 04:01:54
125
xanfranklol
XANFRANKLOL :
2025-11-27 00:13:30
0
marvints.jean3
Marvints :
first like
2025-11-18 01:02:21
2
To see more videos from user @cameron_bassmaster, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Puluhan Siswa Keracunan di Madiun , Transparansi Pengelolaan MBG Dipertanyakan Selengkapnya di newstujuh.com #mbg #keracunan #xbcyza #fypviralシ #madiun  MADIUN - Insiden dugaan keracunan makanan kembali mengguncang dunia pendidikan di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Puluhan siswa dari SDN Darmorejo 01, SD Kebonagung 02, dan SD Klecorejo mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah-muntah setelah menyantap Menu Bergizi (MBG) berupa nasi goreng yang dibagikan pada Kamis siang (27/11).  Sejumlah siswa harus menjalani perawatan intensif, bahkan beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Caruban. Di tengah proses penanganan medis dan penyelidikan pihak berwenang, muncul satu persoalan krusial yang selama ini jarang mendapat perhatian: minimnya transparansi dari penyelenggara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di sejumlah sekolah. Program MBG pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kualitas nutrisi anak sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, komunikasi antara SPPG dengan masyarakat, orang tua, dan termasuk media sering kali berjalan tertutup. Banyak SPPG enggan memberikan informasi, menolak wawancara, dan tidak membuka akses pemantauan terkait proses pengadaan maupun pengolahan makanan. Padahal, keterbukaan informasi merupakan elemen penting dalam program yang berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan publik terlebih anak-anak. Minimnya transparansi membuat pengawasan masyarakat menjadi lemah. Publik tidak mengetahui secara jelas siapa penyedia makanan,standar kebersihan dapur,alur distribusi menu,bahan yang digunakan,serta bagaimana kontrol kualitas dilakukan setiap hari. Hanya sebagian kecil SPPG yang selama ini bersedia terbuka ketika media melakukan pengecekan. SPPG yang kooperatif terbukti lebih mudah diawasi, cepat memberikan klarifikasi, dan sigap melakukan perbaikan jika ditemukan kekeliruan. Sebaliknya, sikap tertutup justru memicu spekulasi dan memperluas ruang potensi penyimpangan. Kasus dugaan keracunan massal di tiga sekolah di Mejayan menjadi alarm keras bahwa program MBG bukan hanya membutuhkan anggaran, tetapi juga pengawasan ketat yang ditopang oleh transparansi penuh. Di era keterbukaan informasi, publik berhak mengetahui kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Masyarakat, sekolah, pemerintah daerah, dan media diharapkan bersinergi memastikan proses pengadaan serta pengolahan MBG benar-benar sesuai standar kesehatan. Peran media sebagai pengawas publik seharusnya diterima, bukan dihindari. Justru melalui jurnalisme, potensi masalah dapat terdeteksi lebih cepat sebelum berdampak fatal. Insiden di Mejayan layak menjadi titik balik untuk mendorong SPPG di semua wilayah agar lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih bertanggung jawab. Tanpa transparansi, program MBG yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kesehatan justru bisa menjadi ancaman bagi keselamatan siswa.
Puluhan Siswa Keracunan di Madiun , Transparansi Pengelolaan MBG Dipertanyakan Selengkapnya di newstujuh.com #mbg #keracunan #xbcyza #fypviralシ #madiun MADIUN - Insiden dugaan keracunan makanan kembali mengguncang dunia pendidikan di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Puluhan siswa dari SDN Darmorejo 01, SD Kebonagung 02, dan SD Klecorejo mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah-muntah setelah menyantap Menu Bergizi (MBG) berupa nasi goreng yang dibagikan pada Kamis siang (27/11). Sejumlah siswa harus menjalani perawatan intensif, bahkan beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Caruban. Di tengah proses penanganan medis dan penyelidikan pihak berwenang, muncul satu persoalan krusial yang selama ini jarang mendapat perhatian: minimnya transparansi dari penyelenggara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di sejumlah sekolah. Program MBG pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kualitas nutrisi anak sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, komunikasi antara SPPG dengan masyarakat, orang tua, dan termasuk media sering kali berjalan tertutup. Banyak SPPG enggan memberikan informasi, menolak wawancara, dan tidak membuka akses pemantauan terkait proses pengadaan maupun pengolahan makanan. Padahal, keterbukaan informasi merupakan elemen penting dalam program yang berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan publik terlebih anak-anak. Minimnya transparansi membuat pengawasan masyarakat menjadi lemah. Publik tidak mengetahui secara jelas siapa penyedia makanan,standar kebersihan dapur,alur distribusi menu,bahan yang digunakan,serta bagaimana kontrol kualitas dilakukan setiap hari. Hanya sebagian kecil SPPG yang selama ini bersedia terbuka ketika media melakukan pengecekan. SPPG yang kooperatif terbukti lebih mudah diawasi, cepat memberikan klarifikasi, dan sigap melakukan perbaikan jika ditemukan kekeliruan. Sebaliknya, sikap tertutup justru memicu spekulasi dan memperluas ruang potensi penyimpangan. Kasus dugaan keracunan massal di tiga sekolah di Mejayan menjadi alarm keras bahwa program MBG bukan hanya membutuhkan anggaran, tetapi juga pengawasan ketat yang ditopang oleh transparansi penuh. Di era keterbukaan informasi, publik berhak mengetahui kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Masyarakat, sekolah, pemerintah daerah, dan media diharapkan bersinergi memastikan proses pengadaan serta pengolahan MBG benar-benar sesuai standar kesehatan. Peran media sebagai pengawas publik seharusnya diterima, bukan dihindari. Justru melalui jurnalisme, potensi masalah dapat terdeteksi lebih cepat sebelum berdampak fatal. Insiden di Mejayan layak menjadi titik balik untuk mendorong SPPG di semua wilayah agar lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih bertanggung jawab. Tanpa transparansi, program MBG yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kesehatan justru bisa menjadi ancaman bagi keselamatan siswa.

About