@valhamegod: 😳😳😳 Liliana e Fábio 😳 #viral #trending #foryou #fyp #tiktok

Valha-me God.
Valha-me God.
Open In TikTok:
Region: PT
Wednesday 19 November 2025 15:04:55 GMT
360816
8016
119
26594

Music

Download

Comments

neu.goncalves
Néu Gonçalves :
Eu não me vim dentro 😂😂😂😂😂😂
2025-11-19 20:01:52
348
saralexarocha
Sara Rocha A :
A culpada sou eu, que deveria estar a trabalhar e estou aqui a ver estes dois preciosos 😎
2025-11-19 20:21:42
1261
deisevelosa
Deise Velosa :
2025-11-20 15:38:15
164
adiliova
adiliova :
Ainda diz o outro que é jogo combinado e que cá fora vai voltar para o Zé 🤣
2025-11-20 00:38:04
138
_larapassos_
𝓛𝓪𝓻𝓪🐆 :
2025-11-20 20:11:07
58
marakerlan
marakerlan :
hahahahahaha
2025-11-19 18:11:39
4
fdcarvalho92
Francisco. :
ela quando está a olhar para o espelho está a piscar o olho ao pessoal da produção?
2025-11-19 18:16:29
100
user4362710
zeza barros :
Deve estar a referir-se a agenda que recebe no Natal 🤣
2025-11-20 22:42:12
6
megjord_
MegJord :
Ta tudo perdido
2025-11-20 00:29:28
0
raquel.vieira64
Raquel Vieira :
p@
2025-11-20 17:29:52
1
lauracunha518
lauracunha518 :
Era bonito 👏👏❤❤
2025-11-19 17:58:32
10
0nlyfreds
Fred Carvalho :
Charme
2025-11-20 10:50:36
1
soraiiaa_
🖤 :
mas 😭
2025-11-20 10:46:46
0
juliana.pereira4408
Ju Pereira :
Não posso 😳
2025-11-19 22:21:52
2
ana17026
Ana :
Completamente desmiolada esta rapariga. Vergonha alheia.
2025-11-19 18:27:47
135
dkk_si
kk :
😂
2025-11-20 05:40:15
10
alecxa_s2
alecxa_s2 :
Eu acho q ela disse “não tomo pílula”
2025-11-20 10:05:30
13
janabello00
[JanaBello♏] :
Será que pré ejaculação não conta? 🤔 Fábio tão inocente 😂
2025-11-20 12:48:04
2
yuri.c.ai
🦇 :
Leite de milhões 🙄🤣🤣
2025-11-20 22:25:17
2
leximerd
LuaAosTombos 🤍 :
Eu só imagino o Zé …..
2025-11-20 23:32:13
0
bertinho_1
bertinho_1 :
🤣🤣🤣🤣🤣
2025-11-20 00:49:40
0
renatafariia
renata :
👁️👄👁️
2025-11-19 22:53:42
2
user1049904963580
user1049904963580 :
😡😡😡😡😡😡
2025-11-20 05:10:05
2
beatrizbebiano205
beatrizbebiano205 :
😳😳😳
2025-11-20 02:22:02
1
patriciacarneiro92
Patricia Carneiro :
😳😳😳
2025-11-19 23:22:29
1
To see more videos from user @valhamegod, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ruang rapat terasa terlalu sempit. Bukan karena puluhan kertas laporan atau layar monitor yang menampilkan grafik penjualan—tapi karena Mingyu duduk tepat di seberang mu. Dia mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku, dasinya sedikit longgar seperti baru saja keluar dari meeting panjang. Wangi parfumnya samar, tapi cukup untuk bikin otakmu hilang fokus tiap beberapa detik. “Kamu udah baca file ini?” tanya Mingyu, suaranya dalam tapi tenang. Ia mendorong satu map ke arahmu. Kamu mengangguk, berusaha terlihat profesional—meski jantungmu seperti habis naik tangga lima lantai.  “Sudah. Aku cuma mau pastikan angkanya nggak meleset,” Mingyu tersenyum tipis—senyum kecil yang cuma muncul kalau dia sedang menahan komentar jahilnya. “Kalau Kamu yang cek, Aku tenang,” Kamu berpura-pura sibuk melihat layar. Pikiranmu cuma satu—kenapa dia harus ngomong kayak gitu? Meeting hari itu sebenarnya biasa saja. Tapi Mingyu selalu punya cara membuat hal sederhana terasa—menegangkan. Entah sengaja atau tidak, lututnya sempat menyentuh lututmu di bawah meja. Kecil, cepat, tapi cukup bikin Kamu langsung kaku. “Aku ada revisi sedikit,” Mingyu berkata sambil berdiri, menghampiri sisi mejamu. Ia mencondongkan tubuh untuk melihat layar laptopmu. Terlalu dekat. Nafasnya terasa di bahumu. “K–kenapa harus melihat dari sini? Dari sana juga kelihatan,” protesmu, berusaha santai. “Karena dari sini Aku juga bisa lihat Kamu,” jawabnya tanpa ragu. “Mingyu,” Kamu langsung menelan ludah. “Hm?” “Ini kantor.” “Aku tahu,” katanya sambil melirikmu dengan mata jenaka. “Makanya Aku cuma lihat, bukan ngapa-ngapain,” tangan besarnya mulai mengetik beberapa hal di laptopmu—profesional, jelas. Tapi jarak di antara kalian bukan hal profesional sama sekali. Saat ia selesai, Mingyu merapikan kemejanya dan berbalik. “Nanti sore, mau pulang bareng?” “Untuk apa?” tanyamu, pura-pura tidak mengerti. Mingyu berhenti di pintu, menatapmu dari balik bahunya. Senyum itu lagi—pelan, lembut, tapi bikin lutut goyah. “Karena Aku capek kerja kalau cuma bisa lihat Kamu dari jauh,” sebelum Kamu sempat menjawab, ia sudah keluar ruangan, meninggalkan Kamu dengan wajah panas dan hati yang berdebar tidak karuan. #mingyu #seventeen #pov #4u #fyp
Ruang rapat terasa terlalu sempit. Bukan karena puluhan kertas laporan atau layar monitor yang menampilkan grafik penjualan—tapi karena Mingyu duduk tepat di seberang mu. Dia mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku, dasinya sedikit longgar seperti baru saja keluar dari meeting panjang. Wangi parfumnya samar, tapi cukup untuk bikin otakmu hilang fokus tiap beberapa detik. “Kamu udah baca file ini?” tanya Mingyu, suaranya dalam tapi tenang. Ia mendorong satu map ke arahmu. Kamu mengangguk, berusaha terlihat profesional—meski jantungmu seperti habis naik tangga lima lantai. “Sudah. Aku cuma mau pastikan angkanya nggak meleset,” Mingyu tersenyum tipis—senyum kecil yang cuma muncul kalau dia sedang menahan komentar jahilnya. “Kalau Kamu yang cek, Aku tenang,” Kamu berpura-pura sibuk melihat layar. Pikiranmu cuma satu—kenapa dia harus ngomong kayak gitu? Meeting hari itu sebenarnya biasa saja. Tapi Mingyu selalu punya cara membuat hal sederhana terasa—menegangkan. Entah sengaja atau tidak, lututnya sempat menyentuh lututmu di bawah meja. Kecil, cepat, tapi cukup bikin Kamu langsung kaku. “Aku ada revisi sedikit,” Mingyu berkata sambil berdiri, menghampiri sisi mejamu. Ia mencondongkan tubuh untuk melihat layar laptopmu. Terlalu dekat. Nafasnya terasa di bahumu. “K–kenapa harus melihat dari sini? Dari sana juga kelihatan,” protesmu, berusaha santai. “Karena dari sini Aku juga bisa lihat Kamu,” jawabnya tanpa ragu. “Mingyu,” Kamu langsung menelan ludah. “Hm?” “Ini kantor.” “Aku tahu,” katanya sambil melirikmu dengan mata jenaka. “Makanya Aku cuma lihat, bukan ngapa-ngapain,” tangan besarnya mulai mengetik beberapa hal di laptopmu—profesional, jelas. Tapi jarak di antara kalian bukan hal profesional sama sekali. Saat ia selesai, Mingyu merapikan kemejanya dan berbalik. “Nanti sore, mau pulang bareng?” “Untuk apa?” tanyamu, pura-pura tidak mengerti. Mingyu berhenti di pintu, menatapmu dari balik bahunya. Senyum itu lagi—pelan, lembut, tapi bikin lutut goyah. “Karena Aku capek kerja kalau cuma bisa lihat Kamu dari jauh,” sebelum Kamu sempat menjawab, ia sudah keluar ruangan, meninggalkan Kamu dengan wajah panas dan hati yang berdebar tidak karuan. #mingyu #seventeen #pov #4u #fyp

About