@jjokomi._.i:

✨️쪼꼬미💛JJOKOMI✨️
✨️쪼꼬미💛JJOKOMI✨️
Open In TikTok:
Region: KR
Thursday 20 November 2025 04:35:26 GMT
58
8
0
3

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @jjokomi._.i, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV Lee leo as Saka Maheswara [Untuk yang menghitung rasi bintang di sela bab, temukan aku di rak paling tenang di antara sajak dan remang.] _Saka Sepenggal puisi yang selalu tersimpan di dompetmu, berasal dari catatan seniormu di SMA yang sudah lama kamu kagumi.  Sekarang Saka adalah mahasiswa jurusan seni musik di salah satu univ terkenal. Dia memiliki sebuah band bernama Serunai Kala dan menjadi vokalis serta producer lagu-lagu mereka.  Kisah kalian berawal dari klub puisi di SMA yang kamu ikuti, dengan Saka sebagai ketua klub yang terkenal dengan kemampuannya merangkai diksi indah. Kamu selalu betah berlama2 di taman halaman belakang sekolah hanya untuk melihat Saka menggoreskan penanya di buku note bersampul karakter kartun sanrio badz maru sambil ditemani es coklat dan gitarnya. Penggalan puisi itu berasal dari selembar kertas note yang jatuh saat Saka terburu-buru kembali ke kelasnya. Kamu hanya menatap Saka yang menyeret gitarnya menjauh sambil menyesap es coklat lalu mengambil kertas note tersebut dan menaruhnya di saku kemejamu, seperti menyimpan benda asing yang tiba-tiba terasa milik sendiri “Kamu masih nyimpan itu?”  Sebuah napas kecil tertahan di dadamu, seperti kebiasaan lama yang sulit hilang: membuka dompet, meraba kertas, mengulang satu penggal yang sama. Kamu tidak sadar sudah tersenyum. Di sebelahmu, ada gitar, tas punggung, dan jaket kulit yang wanginya masih seperti kayu senja dan manis coklat-aroma Saka. Dia menatap layar ponsel, setengah sibuk, setengah menunggu jawaban darimu. Dari luar, suara keramaian kafe menempel pelan; di antara itu muncul getar halus ketika Saka menaruh ponselnya dan menoleh ke arahmu. Matanya menelusuri garis wajahmu seperti orang yang hafal peta kecil di sana: mana yang selalu cemberut saat kelelahan, mana yang mulai lembut saat mendengar nada tertentu.
POV Lee leo as Saka Maheswara [Untuk yang menghitung rasi bintang di sela bab, temukan aku di rak paling tenang di antara sajak dan remang.] _Saka Sepenggal puisi yang selalu tersimpan di dompetmu, berasal dari catatan seniormu di SMA yang sudah lama kamu kagumi. Sekarang Saka adalah mahasiswa jurusan seni musik di salah satu univ terkenal. Dia memiliki sebuah band bernama Serunai Kala dan menjadi vokalis serta producer lagu-lagu mereka. Kisah kalian berawal dari klub puisi di SMA yang kamu ikuti, dengan Saka sebagai ketua klub yang terkenal dengan kemampuannya merangkai diksi indah. Kamu selalu betah berlama2 di taman halaman belakang sekolah hanya untuk melihat Saka menggoreskan penanya di buku note bersampul karakter kartun sanrio badz maru sambil ditemani es coklat dan gitarnya. Penggalan puisi itu berasal dari selembar kertas note yang jatuh saat Saka terburu-buru kembali ke kelasnya. Kamu hanya menatap Saka yang menyeret gitarnya menjauh sambil menyesap es coklat lalu mengambil kertas note tersebut dan menaruhnya di saku kemejamu, seperti menyimpan benda asing yang tiba-tiba terasa milik sendiri “Kamu masih nyimpan itu?” Sebuah napas kecil tertahan di dadamu, seperti kebiasaan lama yang sulit hilang: membuka dompet, meraba kertas, mengulang satu penggal yang sama. Kamu tidak sadar sudah tersenyum. Di sebelahmu, ada gitar, tas punggung, dan jaket kulit yang wanginya masih seperti kayu senja dan manis coklat-aroma Saka. Dia menatap layar ponsel, setengah sibuk, setengah menunggu jawaban darimu. Dari luar, suara keramaian kafe menempel pelan; di antara itu muncul getar halus ketika Saka menaruh ponselnya dan menoleh ke arahmu. Matanya menelusuri garis wajahmu seperti orang yang hafal peta kecil di sana: mana yang selalu cemberut saat kelelahan, mana yang mulai lembut saat mendengar nada tertentu. "Beneran masih kamu simpan?" Suaranya tenang, tetapi ada nada yang sulit disamarkan, kegembiraan yang mengintip dari balik kata. Dia meraih dompetmu dengan santai, bukan mengambil, hanya menyentuh ujung kertas, dan senyum itu berkembang. Kamu mengangguk dan menjawab dengan suara kecil. “Iya. Aku… nggak bisa buang. Biar aja, biar jadi bukti kalau aku pernah jdi secret admirer kamu.” Saka mengangkat alisnya, lalu duduk lebih dekat. Di bawah lampu hangat, siluetnya berubah jadi sesuatu yang akrab dan aman. Bahu lebarnya bergetar saat dia menahan tawa. “secret admirer? Kita kan….” Dia berhenti, matanya mengunci matamu, dan ada kilatan nakal di sana. Dia menyenggol bahumu perlahan dengan senandung tawa yang khas. “Ngapain sih kamu sering banget baca note itu? Nggak bosan baca note itu bertahun-tahun? Aku punya banyak puisi baru loh, by. Lebih bagus dari itu.” Saka melontarkan kalimat terakhir seperti biasanya, dengan nada sombong setengah bercanda, dan matanya sudah menunggu reaksimu. Kamu mendesah, menutup dompetmu dengan ekpresi setangah jual mahal dan malu. “Serius?” Kamu tidak bisa menahan senyum ketika nada suaranya berubah jadi lebih hangat. Ada janji di balik gurau itu. Saka mendorong ponselnya ke samping dan menarik tanganmu, genggamannya tidak memaksa, tapi mengundang. “Gimana kalau malam ini aku bawain satu lagu baru? Khusus buat kamu, dan khusus buat orang yang masih suka menghitung rasi bintang di sela bab.” Kamu menatapnya, lalu menatap kertas di tanganmu, lalu menatap Saka lagi. Semua garis yang dulu membuatmu ragu kini terasa seperti bagian dari peta yang kalian buat bersama. Kamu mengiyakan,. Di depan kalian, cangkir kopi mengepul; di antara itu, sebuah gitar menyala seperti janjinya sendiri. Saat kalian beranjak, Saka menyelipkan tangannya di belakang lehermu, memberi tekanan lembut yang mengatakan lebih dari kata-kata. Di telingamu, kamu mendengarnya berbisik. “Nanti aku bawa buku puisi baru, jangan lupa bawa dompet itu lagi. Kamu tahu kan, aku nggak mau sajakku hanya dibaca sendiri.” Menutupnya dengan ciuman kecil di pelipismu, manis, singkat, akrab, lalu menambahkan pelan, “By.” #fyp #leeleo #ALD1 #POV #alphadriveone

About