@masdarsudaryono: 𝗚𝗔𝗡𝗧𝗜 𝗟𝗔𝗛𝗔𝗡 𝗦𝗔𝗪𝗔𝗛 𝗧𝗔𝗞 𝗦𝗘𝗠𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗕𝗜𝗖𝗔𝗥𝗔 Banyak yang salah kaprah mengira mengganti satu hektar sawah produktif dengan tiga hektar lahan baru itu untung besar. Hitungan di atas kertas memang terlihat bagus, tapi kenyataan di lapangan tidak sesederhana itu. Lahan pengganti seringkali belum siap, irigasinya nol, dan tanahnya belum tentu cocok untuk langsung ditanami padi. Sawah yang sudah ada sekarang itu ibarat lahan siap pakai. Tanahnya sudah datar, airnya mengalir lancar, dan unsur haranya sudah terbentuk sempurna. Jika ini digusur untuk bangunan atau dialihfungsikan, kita membuang aset produksi pangan yang nilainya tak terbayar. Mencetak sawah baru dari nol butuh perjuangan berat dan waktu lama. Kita harus atur ulang kontur tanah, bangun saluran air, dan menunggu kadar keasaman (pH) tanah stabil. Proses ini memakan waktu bertahun-tahun, sementara kebutuhan perut rakyat terus berjalan dan tidak bisa disuruh menunggu. Maka saya usulkan insentif tegas bagi Pemerintah Daerah yang berani menjaga lahan pertaniannya agar tidak beralih fungsi. Baik berupa tambahan anggaran pusat, bantuan alat mesin pertanian, atau kemudahan birokrasi. Kita harus hargai mereka yang berkomitmen mempertahankan lumbung pangan di wilayahnya. Dengan satu data lahan yang akurat, kita kunci mana lahan yang boleh disentuh dan mana yang haram diganggu. Jangan sampai lahan subur habis dan kita mewariskan masalah kelaparan untuk anak cucu nanti.

sudaryono

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 20 November 2025 04:38:25 GMT