@sir_dominator: Day 128 of juggling till I’m back on the pitch. But… today felt like a ground-move kind of day. #sirdominator

Dom
Dom
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 20 November 2025 12:34:41 GMT
1180
117
3
2

Music

Download

Comments

itsbigrick
Big Rick :
💙💙💙💙💙
2025-11-20 16:42:29
0
alwaysc518
C :
🥵🥵🥵
2025-11-20 14:20:27
0
oscarfuentes8493
OSKAR CON K :
crack👍👍
2025-11-20 16:43:45
0
To see more videos from user @sir_dominator, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Warga Desa Neglasari Datangi Kantor Wali Kota Banjar, Tuntut Kapus Banjar 2 Dicopot BANJAR, LingkarJabar — Sejumlah perwakilan masyarakat Desa Neglasari mendatangi kantor Wali Kota Banjar untuk melakukan audiensi terkait insiden larangan penggunaan ambulans oleh Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2, dr. Devi Utari. Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta kejelasan dan memastikan sanksi yang akan diberikan oleh Wali Kota Banjar, H. Sudarsono, terhadap tindakan yang dianggap melukai hati warga tersebut. Dalam audiensi itu, warga menyampaikan tiga tuntutan utama, yakni: 1. Permintaan permohonan maaf secara terbuka dari Kepala Puskesmas Banjar 2. 2. Peningkatan kualitas dan perbaikan pelayanan di Puskesmas Banjar 2. 3. Pencopotan jabatan Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2, dr. Devi Utari. Erwin Saleh Suwandana, perwakilan masyarakat yang akrab disapa Gobek, menyatakan bahwa pihaknya merasa puas dengan jawaban Wali Kota atas dua dari tiga tuntutan tersebut, yaitu perbaikan pelayanan dan proses pencopotan jabatan kapus. “Untuk dua poin itu kami puas dengan respon Wali Kota. Beliau langsung menindaklanjuti, termasuk dengan perubahan SOP yang sebelumnya dianggap kaku,” ujar Erwin kepada lingkarjabar.com, Senin 29 September 2025. Namun, untuk tuntutan pertama mengenai permintaan maaf, Erwin mengatakan pihaknya belum bisa memberikan jawaban. “Walaupun dr. Devi sudah menyampaikan permohonan maaf, kami belum bisa memastikan apakah akan menerima atau tidak. Kami perlu bermusyawarah lebih lanjut dengan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, Wali Kota Banjar H. Sudarsono menyambut baik aspirasi warga dan mengapresiasi ketiga tuntutan yang disampaikan. “Untuk dua tuntutan, sudah kami tindak lanjuti. Proses pencopotan jabatan kapus telah kami ajukan ke BKD, dan SOP pelayanan juga sudah kami ubah,” jelas Sudarsono. Mengenai tuntutan permohonan maaf, ia menegaskan hal itu adalah ranah pribadi antara kapus dan masyarakat Desa Neglasari. “Itu kembali kepada masyarakat, apakah memaafkan atau tidak. Yang jelas, kami terbuka dan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Banjar,” pungkasnya. Video : Johan Wijaya  #desaneglasari #lingkarjabar #puskesmasbanjar2 #ambulanviral
Warga Desa Neglasari Datangi Kantor Wali Kota Banjar, Tuntut Kapus Banjar 2 Dicopot BANJAR, LingkarJabar — Sejumlah perwakilan masyarakat Desa Neglasari mendatangi kantor Wali Kota Banjar untuk melakukan audiensi terkait insiden larangan penggunaan ambulans oleh Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2, dr. Devi Utari. Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta kejelasan dan memastikan sanksi yang akan diberikan oleh Wali Kota Banjar, H. Sudarsono, terhadap tindakan yang dianggap melukai hati warga tersebut. Dalam audiensi itu, warga menyampaikan tiga tuntutan utama, yakni: 1. Permintaan permohonan maaf secara terbuka dari Kepala Puskesmas Banjar 2. 2. Peningkatan kualitas dan perbaikan pelayanan di Puskesmas Banjar 2. 3. Pencopotan jabatan Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2, dr. Devi Utari. Erwin Saleh Suwandana, perwakilan masyarakat yang akrab disapa Gobek, menyatakan bahwa pihaknya merasa puas dengan jawaban Wali Kota atas dua dari tiga tuntutan tersebut, yaitu perbaikan pelayanan dan proses pencopotan jabatan kapus. “Untuk dua poin itu kami puas dengan respon Wali Kota. Beliau langsung menindaklanjuti, termasuk dengan perubahan SOP yang sebelumnya dianggap kaku,” ujar Erwin kepada lingkarjabar.com, Senin 29 September 2025. Namun, untuk tuntutan pertama mengenai permintaan maaf, Erwin mengatakan pihaknya belum bisa memberikan jawaban. “Walaupun dr. Devi sudah menyampaikan permohonan maaf, kami belum bisa memastikan apakah akan menerima atau tidak. Kami perlu bermusyawarah lebih lanjut dengan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, Wali Kota Banjar H. Sudarsono menyambut baik aspirasi warga dan mengapresiasi ketiga tuntutan yang disampaikan. “Untuk dua tuntutan, sudah kami tindak lanjuti. Proses pencopotan jabatan kapus telah kami ajukan ke BKD, dan SOP pelayanan juga sudah kami ubah,” jelas Sudarsono. Mengenai tuntutan permohonan maaf, ia menegaskan hal itu adalah ranah pribadi antara kapus dan masyarakat Desa Neglasari. “Itu kembali kepada masyarakat, apakah memaafkan atau tidak. Yang jelas, kami terbuka dan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Banjar,” pungkasnya. Video : Johan Wijaya #desaneglasari #lingkarjabar #puskesmasbanjar2 #ambulanviral

About