@zetzzs: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah ternyata tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan adanya potensi bisnis luar biasa dari limbah program ini: minyak jelantah. Menurut Dadan, minyak jelantah yang dihasilkan dari dapur-dapur MBG kini menjelma menjadi komoditas ekspor bernilai fantastis, bahkan dijual dengan harga dua kali lipat dari harga normal. Minyak jelantah tersebut diolah menjadi bioavtur yang diminati maskapai internasional, salah satunya Singapore Airlines. "Ini jelantahnya tidak dibuang, ditampung oleh para entrepreneur dan kemudian diekspor dengan harga yang dua kali lipat karena salah satu penggunanya adalah Singapore Airlines," kata Dadan di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025). Dadan menjelaskan, Singapore Airlines gencar membangun citra ramah lingkungan dan menggunakan 1% avtur berbahan bio. Potensi bisnis minyak jelantah dari program ini sangat masif. Dadan memperkirakan bahwa satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan 800 liter minyak goreng setiap bulan, di mana 70 persennya menjadi minyak jelantah. Dengan total 30.000 SPPG yang ditargetkan, Dadan optimis pasokan minyak jelantah dari Indonesia dapat mencapai jutaan liter setiap bulan, membuka peluang besar bagi industri bioavtur nasional. Sebagai informasi, Dadan menyebut saat ini sudah terbangun 15.363 SPPG di 38 provinsi yang melayani 44,3 juta penerima manfaat. Angka ini berarti 53 persen hak anak Indonesia telah dipenuhi, dengan pemerintah terus mengejar target pemenuhan hak anak di akhir tahun. - sc : voktis.id (ig) #mbg #bgn #minyak #singapura #bbm #fyp #viral #margakagenou #margan4

—𝐙𝐞𝐭𝐳𝐳〆𝙆𝙂𝙉

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 20 November 2025 12:41:15 GMT