*"Dunia selalu membayangkan kalau perang China–Taiwan meledak, hasilnya sudah jelas: China menang, Taiwan kalah. Tapi kenyataannya… tidak sesederhana itu. Karena dalam perang modern, kemenangan kadang lebih mirip hukuman daripada hadiah. Mari kita lihat dengan jujur… China punya pasukan jutaan. Armada besar. Jet tempur ratusan. Rudal ribuan. Di atas kertas, Taiwan terlihat kecil. Rapuh. Mudah dihancurkan. Tapi ‘di atas kertas’ tidak pernah sama dengan di medan perang. Masalahnya sederhana… Untuk menang, China harus menyeberangi selat selebar 130 kilometer. Selat yang dijuluki salah satu wilayah paling mematikan bagi operasi amfibi. Setiap kapal yang bergerak akan menjadi sasaran rudal anti-kapal Taiwan. Setiap pesawat yang terbang akan berhadapan dengan pertahanan udara yang bahkan Amerika sendiri puji sebagai salah satu yang terbaik di Asia. Dan itu baru bagian pertama. Kalau pun mereka berhasil mendarat… pertarungan berubah menjadi perang kota. Ribuan tentara Tiongkok harus bertarung dari rumah ke rumah, gedung ke gedung. Dan Taiwan sudah mengubah kota-kotanya menjadi benteng perang gerilya. Setiap sudut, setiap blok, setiap lorong… adalah jebakan. Tapi tragedi terbesar tidak terjadi di medan perang. Terjadi di perekonomian China sendiri. Begitu perang dimulai: — perdagangan berhenti, — investor asing kabur, — pasar saham anjlok, — perusahaan global keluar, — produksi pabrik rontok, dan rantai pasok internasional memutus hubungan. Bayangkan 60% energi China harus diimpor… dan sekarang jalur laut mereka ditutup. Bayangkan 70% ekspor mereka terganggu… karena kapal-kapal dunia enggan masuk zona perang. Dan bayangkan dunia memerlukan chip Taiwan… dan sekarang semua negara bersatu mengatakan: ‘Kami tidak akan membiarkan China menguasai teknologi ini.’ Jadi, iya… Taiwan mungkin tidak bisa mengalahkan China. Taiwan mungkin akan hancur. Tapi China… harus membayar harga kemenangan yang bahkan lebih menghancurkan. China akan menang… tapi pulang sebagai negara yang ekonominya berdarah. Cadangan devisa terkuras. Masyarakat mengalami krisis energi. Nilai yuan jatuh. Pabrik tutup. Puluhan tahun pertumbuhan ekonomi runtuh dalam beberapa bulan. Dan ketika semua selesai… dunia akan bertanya: ‘Apakah perang yang membuatmu menang tapi menghancurkan masa depanmu… benar-benar kemenangan?’ Pada akhirnya… Taiwan tidak perlu menang. Taiwan hanya perlu bertahan cukup lama… untuk membuat China belajar bahwa tidak semua kemenangan layak diperjuangkan. #taiwan🇹🇼 #MilitaryTaiwan #Formosa #China #Japan - @asia_dome1