@watiswedoin: sorting thru vids too find new clips is too tiring so i dont use any new one 😀 #chaewon #chaewonlesserafim #chaewonedit #lesserafim #kpopedit

atxx
atxx
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 21 November 2025 15:27:34 GMT
16104
3671
14
262

Music

Download

Comments

mohamed_zaheen
Z@H€€N :
WHY ISNT THIS VIRALLLL🔥🔥🔥
2025-11-22 16:13:44
1
shinezvfx
shinezvfx :
ATE GIRL
2025-11-21 15:47:45
1
lovechaewonforbetterlife
i'driskmylifeforchaewon&taesan :
YASS ATXX AND CHAEWON BOTH MAMIIIII
2025-11-22 13:11:08
1
fairlyfairily
Liz ⊹ ࣪ ˖ :
UGHHH CHAEWONNN
2025-11-21 22:40:05
7
neekot1ne
minjeong overdose :
moly holy
2025-11-21 17:17:10
2
yurikoblaze
Yuriko :
ALWAYS EATING
2025-11-21 15:34:59
1
tyo.kj4
サーベル-i4g :
Kim Chaewon
2025-11-21 22:20:11
2
lovechaewonforbetterlife
i'driskmylifeforchaewon&taesan :
EATING AS ALWAYS?????
2025-11-22 13:11:41
1
lovechaewonforbetterlife
i'driskmylifeforchaewon&taesan :
CHAEWON
2025-11-22 13:11:33
1
esii0202
esii🦦 :
@yoi
2025-11-21 17:09:59
2
svexxxxxxx
ʜᴀᴛᴇꜱᴠᴇxx :
goat
2025-11-21 19:51:45
2
To see more videos from user @watiswedoin, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV: hari pertama bekerja sebagai manajer pribadi artis asal australia dimulai dengan tarikan napas panjang yang lebih terdengar seperti keluhan. bukan karena kamu tidak siap, tapi karena semuanya terlalu tiba-tiba.  ayahmu, direktur utama agensi, memintamu menangani salah satu artis terbarunya—dan kamu tahu, jika beliau yang meminta, tidak ada ruang untuk menolak. namanya jake sim, 22 tahun, jelas lebih mudah darimu. penyanyi sekaligus aktor muda yang baru pindah dari sydney setelah film debutnya meledak di pasaran. wajahnya ada di mana-mana; di papan iklan, majalah, sampai layar ponsel penggemarnya. dan sekarang, dia ada di bawah tanggung jawabmu. begitu kamu membuka pintu studio, pandanganmu langsung jatuh pada sosok pria yang duduk di depan meja rias. rambut cokelatnya sedikit berantakan, kulitnya pucat bersih, dan rahangnya tegas dengan garis halus yang tajam. ada sesuatu di matanya, warna abu kebiruan yang memantulkan cahaya lampu, yang terlalu tenang untuk seorang brondong 22 tahun. senyumnya muncul begitu melihatmu. kecil, miring, dengan aura percaya diri yang seolah sudah tertanam sejak lahir. “so, you’re my new manager?” suaranya berat, tapi ada nada santai di dalamnya. aksen aussie-nya kental, terdengar nyeret tapi justru memikat. kamu berdiri tegak. “yes. gue manajer baru lo, mulai hari ini.” jake berdiri pelan, menatapmu dari atas ke bawah dengan ekspresi menilai. tinggi badannya memaksa kamu sedikit mendongak, tapi kamu tidak mundur. “no wonder your dad picked you,” katanya dengan senyum miring. “you don’t look like a manager, more like a model.” “gue di sini kerja, bukan buat denger lo flirty basi kayak barusan.” ia tertawa kecil, suaranya ringan tapi punya kesan menggoda. “relax, gue cuma ramah, kok.” kamu menyerahkan tablet berisi jadwal. “ini schedule lo untuk minggu ini. jangan ngaret, jangan kabur, dan jangan flirting sama siapa pun di lokasi.” “termasuk lo?” tanyanya cepat. “terutama gue.” ia menatapmu sejenak, lalu mengangkat sudut bibirnya. “huh, that’s gonna be hard, kakak.” kamu menarik napas pelan, berusaha mengabaikan nada suaranya yang terlalu tenang untuk sesuatu yang jelas-jelas menggoda. tapi saat kamu hendak berbalik, jake justru melangkah mendekat. jarak di antara kalian terpotong setengah, dan aroma cologne-nya yang lembut langsung memenuhi udara. “i’ll behave,” bisiknya rendah, nyaris terdengar di telingamu. “unless you want me to misbehave, kak manager.” “gila lo.” jake hanya tersenyum kecil, matanya menatapmu tanpa sungkan sedikit pun. tatapan yang membuat waktu seakan berhenti sebentar, cukup lama untuk membuatmu sadar, anak brondong ini tahu cara memainkan perannya dengan sangat baik. “brondong sialan.” dan kamu belum tahu, di balik setiap senyum tengilnya, ada rahasia kecil yang ia sembunyikan rapat-rapat: bahwa sejak awal, dia memang dikirim bukan hanya untuk bekerja bersamamu, tapi untuk mendekatimu. ——— beberapa minggu bekerja bersama laki-laki bule dengan gombalan maut itu membuatmu kadang stres, kadang.. tersipu. hari-harimu diisi dengan menyesuaikan jadwalnya yang padat, memastikan setiap detail berjalan sempurna, sementara jake justru sibuk dengan hal-hal yang menurutmu tak masuk akal. pagi itu, kamu tengah menatap layar tablet, mencoba menata ulang agenda promosi. di seberang ruangan, jake duduk santai dengan secangkir kopi di tangan kiri dan ponsel di tangan kanan. cekrek. suara kamera ponselnya terdengar pelan, lalu disusul tawa kecil. “fineshyt,” katanya singkat, dengan smirk khas yang entah kenapa selalu berhasil membuatmu kehilangan fokus. kamu mendengus tanpa menoleh. “work, jake. bukannya paparaziin gue. ganggu, tau ga?” ia hanya tertawa, lalu menurunkan ponselnya. langkahnya mendekat, begitu santai seolah tak ada batas profesional di antara kalian. “yaelah, gue cium juga lu, kak,” ujarnya, nada suaranya menggoda seperti biasa. “JAKE?” serumu spontan, menoleh dengan mata membulat. #pov #jake #enhypen #fyp #foryou  lah limit.. next vid aja ya masi pnjg soalnya hihi, besok i swear 🤞🏻
POV: hari pertama bekerja sebagai manajer pribadi artis asal australia dimulai dengan tarikan napas panjang yang lebih terdengar seperti keluhan. bukan karena kamu tidak siap, tapi karena semuanya terlalu tiba-tiba. ayahmu, direktur utama agensi, memintamu menangani salah satu artis terbarunya—dan kamu tahu, jika beliau yang meminta, tidak ada ruang untuk menolak. namanya jake sim, 22 tahun, jelas lebih mudah darimu. penyanyi sekaligus aktor muda yang baru pindah dari sydney setelah film debutnya meledak di pasaran. wajahnya ada di mana-mana; di papan iklan, majalah, sampai layar ponsel penggemarnya. dan sekarang, dia ada di bawah tanggung jawabmu. begitu kamu membuka pintu studio, pandanganmu langsung jatuh pada sosok pria yang duduk di depan meja rias. rambut cokelatnya sedikit berantakan, kulitnya pucat bersih, dan rahangnya tegas dengan garis halus yang tajam. ada sesuatu di matanya, warna abu kebiruan yang memantulkan cahaya lampu, yang terlalu tenang untuk seorang brondong 22 tahun. senyumnya muncul begitu melihatmu. kecil, miring, dengan aura percaya diri yang seolah sudah tertanam sejak lahir. “so, you’re my new manager?” suaranya berat, tapi ada nada santai di dalamnya. aksen aussie-nya kental, terdengar nyeret tapi justru memikat. kamu berdiri tegak. “yes. gue manajer baru lo, mulai hari ini.” jake berdiri pelan, menatapmu dari atas ke bawah dengan ekspresi menilai. tinggi badannya memaksa kamu sedikit mendongak, tapi kamu tidak mundur. “no wonder your dad picked you,” katanya dengan senyum miring. “you don’t look like a manager, more like a model.” “gue di sini kerja, bukan buat denger lo flirty basi kayak barusan.” ia tertawa kecil, suaranya ringan tapi punya kesan menggoda. “relax, gue cuma ramah, kok.” kamu menyerahkan tablet berisi jadwal. “ini schedule lo untuk minggu ini. jangan ngaret, jangan kabur, dan jangan flirting sama siapa pun di lokasi.” “termasuk lo?” tanyanya cepat. “terutama gue.” ia menatapmu sejenak, lalu mengangkat sudut bibirnya. “huh, that’s gonna be hard, kakak.” kamu menarik napas pelan, berusaha mengabaikan nada suaranya yang terlalu tenang untuk sesuatu yang jelas-jelas menggoda. tapi saat kamu hendak berbalik, jake justru melangkah mendekat. jarak di antara kalian terpotong setengah, dan aroma cologne-nya yang lembut langsung memenuhi udara. “i’ll behave,” bisiknya rendah, nyaris terdengar di telingamu. “unless you want me to misbehave, kak manager.” “gila lo.” jake hanya tersenyum kecil, matanya menatapmu tanpa sungkan sedikit pun. tatapan yang membuat waktu seakan berhenti sebentar, cukup lama untuk membuatmu sadar, anak brondong ini tahu cara memainkan perannya dengan sangat baik. “brondong sialan.” dan kamu belum tahu, di balik setiap senyum tengilnya, ada rahasia kecil yang ia sembunyikan rapat-rapat: bahwa sejak awal, dia memang dikirim bukan hanya untuk bekerja bersamamu, tapi untuk mendekatimu. ——— beberapa minggu bekerja bersama laki-laki bule dengan gombalan maut itu membuatmu kadang stres, kadang.. tersipu. hari-harimu diisi dengan menyesuaikan jadwalnya yang padat, memastikan setiap detail berjalan sempurna, sementara jake justru sibuk dengan hal-hal yang menurutmu tak masuk akal. pagi itu, kamu tengah menatap layar tablet, mencoba menata ulang agenda promosi. di seberang ruangan, jake duduk santai dengan secangkir kopi di tangan kiri dan ponsel di tangan kanan. cekrek. suara kamera ponselnya terdengar pelan, lalu disusul tawa kecil. “fineshyt,” katanya singkat, dengan smirk khas yang entah kenapa selalu berhasil membuatmu kehilangan fokus. kamu mendengus tanpa menoleh. “work, jake. bukannya paparaziin gue. ganggu, tau ga?” ia hanya tertawa, lalu menurunkan ponselnya. langkahnya mendekat, begitu santai seolah tak ada batas profesional di antara kalian. “yaelah, gue cium juga lu, kak,” ujarnya, nada suaranya menggoda seperti biasa. “JAKE?” serumu spontan, menoleh dengan mata membulat. #pov #jake #enhypen #fyp #foryou lah limit.. next vid aja ya masi pnjg soalnya hihi, besok i swear 🤞🏻

About