@iamveo: Which Car Overtake The Truck Safely? #beamngdrive #car #bmwx3 #rangerover #lexuslx570 @VEO🏅

VEO🏅
VEO🏅
Open In TikTok:
Region: FR
Friday 21 November 2025 17:49:38 GMT
32355
351
6
9

Music

Download

Comments

12345678gghhjj
iiccyy :
Audi smart driver🤣
2025-11-21 22:20:08
1
switchq13thype
FrøstVortėx99 :
а где скачать мод на грузовики
2025-11-21 18:28:46
0
sur_anthony
Smatt Tony :
Distance bro
2025-11-22 12:10:22
0
user1629076580778
user1629076580778 :
🥰🥰🥰
2025-11-21 17:57:03
1
user82343368874618
user8234336887 :
🥰🥰🥰
2025-11-21 18:04:40
1
hermannvenceslas.a
L@ Crème d£$ Crèmes :
🙏🙏🙏
2025-11-21 17:58:53
1
To see more videos from user @iamveo, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Lhokseumawe - Suasana haru menyelimuti lokasi prarekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan seorang warga di Aceh. Dua anak korban tak mampu menahan kesedihan saat melihat adegan demi adegan yang menggambarkan detik-detik terakhir ayah mereka. Dengan tubuh kecil yang gemetar, keduanya menangis terisak di dekat sang ibu, yang juga tampak berusaha tegar di tengah luka yang belum sembuh. Ketua LBH Cahaya Keadilan Rakyat Aceh (CaKRA), Fakhrurrazi, yang turut hadir dalam proses tersebut, berusaha menenangkan salah satu anak korban. Ia merangkul sang anak sambil berusaha memberi penguatan, berharap bisa sedikit meredakan guncangan batin yang dialami bocah tersebut trauma yang mungkin akan membekas seumur hidup. “Sesuai Kejadian,” Ungkap Adik Korban Di tengah suasana yang begitu emosional, adik kandung korban, Bustami, menyampaikan bahwa rangkaian adegan dalam prarekonstruksi sudah menggambarkan kejadian sebenarnya. “Apa yang dipraktekkan dalam rekonstruksi tadi sudah sesuai. Benar-benar seperti itulah kejadiannya,” ujar Bustami dengan suara berat usai menyaksikan proses tersebut. Menurutnya, pelaku utama bernama Agusli turut didatangkan langsung ke lokasi dan memperagakan bagaimana ia menembak kakak kandungnya. Yang membuat hati keluarga semakin hancur, Bustami mengungkapkan bahwa saat eksekusi terjadi, korban dipegang oleh MFyang diduga merupakan oknum anggota TNI yang oleh Agusli disebut sebagai “F”. “Dengan adanya rekonstruksi ini, kami berharap kasusnya bisa terungkap sampai ke akar-akarnya,” tegas Bustami. Harapan Keadilan untuk Sang Abang Bustami tak dapat menyembunyikan duka mendalamnya ketika menceritakan kembali kejadian itu. Ia menyebut penembakan yang merenggut nyawa abangnya sebagai tindakan “sangat sadis” dan tidak manusiawi. “Tidak bisa dibayangkan… cukup sedih. Apalagi anak-anak yang ditinggalkan, cukup sedih,” ucapnya, menahan air mata yang hampir jatuh. Di tengah duka yang belum mereda, keluarga besar korban kini hanya bisa berharap satu hal: keadilan. “Kami berharap pelakunya dihukum setimpal dengan apa yang dialami oleh abang kami,” tutup Bustami dengan penuh harap. Di balik proses hukum yang terus berjalan, tangis anak-anak yang kehilangan ayahnya menjadi pengingat bahwa setiap tindakan kekerasan meninggalkan luka yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat luka yang tak hanya menimpa satu nyawa, tetapi juga merobek kehidupan orang-orang yang mencintainya.
Lhokseumawe - Suasana haru menyelimuti lokasi prarekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan seorang warga di Aceh. Dua anak korban tak mampu menahan kesedihan saat melihat adegan demi adegan yang menggambarkan detik-detik terakhir ayah mereka. Dengan tubuh kecil yang gemetar, keduanya menangis terisak di dekat sang ibu, yang juga tampak berusaha tegar di tengah luka yang belum sembuh. Ketua LBH Cahaya Keadilan Rakyat Aceh (CaKRA), Fakhrurrazi, yang turut hadir dalam proses tersebut, berusaha menenangkan salah satu anak korban. Ia merangkul sang anak sambil berusaha memberi penguatan, berharap bisa sedikit meredakan guncangan batin yang dialami bocah tersebut trauma yang mungkin akan membekas seumur hidup. “Sesuai Kejadian,” Ungkap Adik Korban Di tengah suasana yang begitu emosional, adik kandung korban, Bustami, menyampaikan bahwa rangkaian adegan dalam prarekonstruksi sudah menggambarkan kejadian sebenarnya. “Apa yang dipraktekkan dalam rekonstruksi tadi sudah sesuai. Benar-benar seperti itulah kejadiannya,” ujar Bustami dengan suara berat usai menyaksikan proses tersebut. Menurutnya, pelaku utama bernama Agusli turut didatangkan langsung ke lokasi dan memperagakan bagaimana ia menembak kakak kandungnya. Yang membuat hati keluarga semakin hancur, Bustami mengungkapkan bahwa saat eksekusi terjadi, korban dipegang oleh MFyang diduga merupakan oknum anggota TNI yang oleh Agusli disebut sebagai “F”. “Dengan adanya rekonstruksi ini, kami berharap kasusnya bisa terungkap sampai ke akar-akarnya,” tegas Bustami. Harapan Keadilan untuk Sang Abang Bustami tak dapat menyembunyikan duka mendalamnya ketika menceritakan kembali kejadian itu. Ia menyebut penembakan yang merenggut nyawa abangnya sebagai tindakan “sangat sadis” dan tidak manusiawi. “Tidak bisa dibayangkan… cukup sedih. Apalagi anak-anak yang ditinggalkan, cukup sedih,” ucapnya, menahan air mata yang hampir jatuh. Di tengah duka yang belum mereda, keluarga besar korban kini hanya bisa berharap satu hal: keadilan. “Kami berharap pelakunya dihukum setimpal dengan apa yang dialami oleh abang kami,” tutup Bustami dengan penuh harap. Di balik proses hukum yang terus berjalan, tangis anak-anak yang kehilangan ayahnya menjadi pengingat bahwa setiap tindakan kekerasan meninggalkan luka yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat luka yang tak hanya menimpa satu nyawa, tetapi juga merobek kehidupan orang-orang yang mencintainya.

About