@ngajifardhuain: Orang alim itu banyak gangguannya. Makin tinggi ilmunya, makin rumit ujiannya. Kadang mereka diuji lewat badan yang sakit-sakitan, padahal masih banyak orang yang menunggu belajar padanya, butuh bimbingannya, namun tubuhnya sering tak sekuat semangatnya. Kadang ujiannya datang dari dunia. Bukan karena mereka rakus, tetapi karena hidup bukan hanya berisi doa dan kitab. Ada dapur yang harus mengepul, ada keluarga yang harus dinafkahi. Lalu datang undangan mengajar dengan bayaran besar, halal, wajar, tak salah sama sekali. Namun di saat yang sama, ada santri-santri di rumah, yang datang jauh-jauh ke pesantren hanya untuk belajar kepada sang guru, menunggu dengan tatapan penuh harap. Di titik itu orang alim lagi-lagi diuji: memilih yang lebih menguntungkan, atau tetap merawat yang lebih membutuhkan. Ada pula yang diuji lewat istrinya: rewel, cerewet, mudah tersinggung, kadang membuat hati sang suami seperti disayat halus setiap hari. Di mata orang luar, orang alim tampak tenang. Namun di balik pintu rumahnya, ia sedang menata sabar yang hampir retak. Ada yang diuji lewat tetangga dan masyarakat sekitar. Orang jauh hormatnya luar biasa, orang dekat justru memandang biasa saja. Bahkan ada yang bercerita buruk, menuduh, memfitnah, menganggap enteng, seakan ilmu bukan lagi cahaya, melainkan alasan untuk dicibir. Maka benarlah: semakin bercahaya seseorang, semakin gelap pula bayangan yang mengejarnya. Ada juga yang diuji melalui orang tuanya. Sebagian diambil Allah terlalu cepat, hingga ia tumbuh tanpa tempat bersandar. Sebagian hidup, tapi menjadi ujian yang besar. Seperti dawuh Syaikh Abdul Qadir al-Jilani: “Allah-lah yang menggantikan peran orang tua mereka.” Belum lagi ujian dari keluarga besar: adik, kakak, paman, bibi, yang seharusnya menjadi barisan terdekat, justru kadang menjadi sumber retak. Sang alim berdakwah, menghidupkan majelis, membenahi umat, namun di lingkar keluarganya sendiri, ada saja yang meremehkan, bahkan menentang. Dan tentu, ada yang diuji dengan keterbatasan ekonomi. Ilmunya tinggi, tafsirnya kuat, sanadnya jelas, namun tetap harus bekerja membanting tulang agar dapur berisi dan rumah menyala. Kadang lelah mengalahkan semangat muthala’ah, kadang kantuk menumbangkan azam mengajar. Di titik itu, orang alim kembali diuji. Pada akhirnya, orang alim bukan hanya diuji lewat kitab, tetapi lewat kehidupan sehari-hari: badan, keluarga, tetangga, dunia, ekonomi, bahkan batinnya sendiri. Dan mungkin ini rahasianya: semakin besar manfaat seorang alim, semakin besar gelombang ujian yang harus ia lewati. Bukan untuk melemahkan, tapi untuk memurnikan. Agar ilmunya bukan sekadar hafalan, melainkan cahaya yang ditempa dari luka, sabar, air mata, dan doa paling sunyi. Di antara rahasia itu, para masyayikh mengingatkan satu kaidah penting yang jarang disebut, tetapi benar-benar terjadi di lapangan ilmu. Imam Abul Hasan asy-Syadzili Radhiyallahu ‘anhu pernah menyampaikan : ﻻَ ﻳَﻜْﻤُﻞُ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﻓِﻲ ﻣَﻘَﺎﻡِ ﺍْﻟﻌِﻠْﻢِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺒْﺘَﻠٰﻰ ﺑِﺄﺭْﺑَﻊٍ : ﺷﻤﺎﺗﺔ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ، ﻭﻣﻼﻣﺔ ﺍﻷﺻﺪﻗﺎﺀ، ﻭﻃﻌﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ، ﻭﺣﺴﺪ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ . ﻓﺈﻥ ﺻﺒﺮ ﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﺎً ﻳﻘﺘﺪﻯ ﺑﻪ Bahwa seorang alim tidak akan mencapai kematangan ilmunya sebelum diuji dengan empat hal: 1-Musuh yang gembira ketika ia tertimpa cobaan. 2- Sahabat yang mencela. 3-Orang bodoh yang menghina. 4- Ulama yang iri. Jika ia mampu bersabar, Allah akan menjadikannya pemimpin yang diikuti. Begitulah jalan orang alim: dibenturkan, ditempa, diuji dari segala arah. Namun siapa yang berhasil melewatinya, ia akan lahir sebagai cahaya, tempat banyak hati menemukan jalan pulang.
NGAJI FARDU AIN
Region: ID
Saturday 22 November 2025 06:26:59 GMT
Music
Download
Comments
fathur rohman :
te2p ada waktu2 tertentu.
waktu mengaji
waktu mencri rizqi
dan waktu untuk anak dn istri😁😁
jdi pandai2 menata waktu
2025-11-22 12:22:26
1
vhorist shop :
MasyaAllah real banget ini,,,
2025-11-22 14:41:51
4
ramzi syah :
orang jawa mengatakannya : sawang sinawang
2025-11-22 11:41:23
3
zainuddin mjp :
sekelibar rasulullah kurang apa? tetap beliau mendapat ujian,baik dari keluarga,tetangga,teman lebih lebih musuh beliau🙏
2025-11-23 03:10:19
1
farhan_ktrsd :
agar silaturahmi tidak putus boleh kah sedekah selembar ajh 😁
2025-11-22 09:14:58
2
izmor72 :
MasyaAllah
2025-11-22 12:54:37
2
ElmozzaCollection :
mantap ulasan nya sesuai fakta
2025-11-23 00:53:53
1
K A K A :
allah allah allah ....
2025-11-22 20:15:09
1
Moshii_ :
uang kertas dgn nominal 100k
2025-11-23 07:56:54
0
irfan :
semoga bisa istikomah
& sabar mengahadapi ujian
2025-11-23 05:42:36
0
Hafshoh07 :
Masya Allah terimakasih guru...d saat sedang rapuh dengan keadaan
2025-11-23 06:27:58
0
insandhoif :
sama persis tulisan istrinya kh. abdul wahab
2025-11-23 03:03:47
0
Mukhlis Ukhlis :
sya memang bukan org,alim,TPI untaian kata2 ini,melunakan hati sya,trma ksih,semoga ini smua mnjdi futuh dan pertolongan Alloh SWT,utk KTA smua..👍
2025-11-23 08:12:54
1
To see more videos from user @ngajifardhuain, please go to the Tikwm
homepage.