Kamu terdiam menatap seorang pria yanng tengah duduk dengan tenang dihadapanmu. Sangat khas. Pria yang hampir dua tahun tak kamu temui itu masih sama, tenang dan terlihat begitu datar—tak berekspresi sedikitpun. Namanya Yushi, pria kaku yang menjadi kekasihmu selama lima tahun lamuanya. Namun, ‘People come and go’ ada waktunya Dimana hubunganmu dan Yushi retak. Bukan karena orang ketiga, tapi karena dinginnya hubunganmu dengan Yushi. Namun setelah berakhirnya hubunganmu dengan Yushi, kamu kehilangan kabar tentang Yushi selama hampir dua tahun lamanya. Kamu mencoba mencari tau tentang keberadaan Yushi, namun kamu tak menemukan jejak pria itu. Hal terakhir yang kamu ketahui tentang Yushi Adalah Ketika Yushi Kembali ke Jepang untuk memegang Perusahaan sang ayah. Namun dua tahun kemudian Yushi mengirim pesan singkat yang berisikan jika pria kelahiran Jepang itu ingin bertemu denganmu, di tempat pertama kali kamu bertemu dengan Yushi. Dan disinilah kamu sekarang, disebuah café. “Maaf.” Kamu tersenyum tipis, “gapapa, udah lama juga kan?” Kamu masih ingat jelas sesibuk apa Yushi dengan pekerjaannya dulu, tapi walaupun sibuk kamu tau pasti jika Yushi menyayangimu. Yushi bukanlah pria yang akan memberikanmu bunga setiap harinya, atau memberikanmu kata-kata manis di setiap pagimu, tapi Yushi adalah orang pertama yang akan memastikanmu makan dengan baik dan tak merasakan sakit sedikitpun. Kandasnya hubungamu dengan Yushi ketika kamu menyiapkan perayaan hari jadimu bersama dengan Yushi. Kamu menunggu dari mulai matahari tenggelam hingga fajar menyapamu, namun Yushi tak kunjung datang. Emosimu tak tertampung lagi, bukan sekali dua kali Yushi melakukan hal seperti ini. Kamu juga hanya seorang Wanita yang ingin menerima ribuan kata-kata manis, namun sejak awal Yushi tak pernah memberikannya. Pada akhirnya kamu mengakhiri hubunganmu dengan Yushi. “Gimana Perusahaan kamu di Jepang?” tanyamu membuka obrolan. Yushi tersenyum tipis, “Semuanya baik.” Kamu ikut tersenyum, “Syukurlah.” “Tapi aku gak baik-baik aja tanpa kamu.” Kamu terdiam sesaat berusaha mencerna apa yang baru saja Yushi ucapkan. “Dua tahun lamanya aku merenungi rasa sakit yang udah aku kasih sama kamu, terlalu banyak sampai aku gak bisa ngebayangin kesepiannya kamu selama jadi pacar aku.” Kamu tersenyum manis, “semua itu udah berlalu, kamu gak perlu ngerasa terbebani dengan apa yang udah terjadi.” “Aku tau kesalahan aku terlalu besar sama kamu, tapi selama dua tahun ini kehidupan aku hampa tanpa kamu. Aku udah coba beberapa cara supaya bisa hidup lebih baik tanpa kamu, tapi nyatanya aku gak bisa.” Kamu terdiam membisu ketika Yushi mengeluarkan kotak beludru berisikan cincin berlian. Cincin yang tiga tahun lalu pernah kamu tunjukan pada Yushi, cincin yang ingin kamu jadikan sebagai cincin pertunanganmu dengan Yushi dulu. “Aku mohon, tolong Kembali ya?” Kamu tersenyum tipis lantas menutup kotak beludru itu membuat pria itu terdiam seribu Bahasa. Kamu mengangkat tanganmu menunjukkan sebuah cincin yang melingkar di jari manismu, “Maaf, aku udah tunangan.” Yushi terkekeh pelan seakan menertawai dirinya sendiri, “ternyata aku terlambat ya?” Kamu tersenyum tipis, “kamu gak terlambat, aku yakin diluar sana ada banyak Wanita yang bisa mendampingi kamu lebih baik daripada aku.” Yushi menunduk lesu, hatinya berdenyut nyeri, kepalanya mencaci maki dirinya sendiri atas apa yang telah dirinya lakukan. “Apa kamu gak lagi ngerasain perasaan rindu yang sama kaya dulu?” tanya Yushi. “Aku udah lupain kamu, walaupun gak mudah aku tetap berhasil lupain kamu.” Kamu menatap kearah jendela, disana ada Jaehee—kekasihmu. “Walaupun begitu, kamu akan tetap jadi core memori yang indah buat aku.” Kamu bangkit dari dudukmu dan berjalan meninggalkan Yushi disana. Dari kejauhan, Yushi hanya bisa menatap interaksimu bersama dengan Jaehee yang begitu manis ditemani dengan rasa penyesalan yang tak akan Yushi luapakan. #yushi #Nct #Nctwish #AU #fyp - @jaeheesgirlfrien