@im_dul9: ga tau males pengen beli treeeeuukkk #gym #foryoupage #gymbro #keepsupporting #CapCut

im dul
im dul
Open In TikTok:
Region: ID
Sunday 23 November 2025 09:06:02 GMT
22580
2545
21
63

Music

Download

Comments

aseptian2606
Aseptian :
Patrick 😜
2025-11-27 13:08:09
1
edyrab
Edy R :
seberapa nyaman?
2025-11-24 23:58:18
1
tiaraayu888
Ayu Lestari :
astagfirullah ☺️😁
2025-11-23 14:53:00
1
user416495384
user416495384 :
wow 🔥🖤 matp abang gemoy
2025-11-24 08:30:38
1
feyyyiii_
Fey :
🥰🥰🥰
2025-11-26 16:36:05
1
gogo25411
GoGo :
🥰
2025-11-24 17:46:25
1
agungary056
agungary056 :
❤️
2025-11-24 16:40:53
1
iyanrey53
𝓡𝓲𝓯𝓪𝓷 𝓐𝓰𝓾𝓼𝓽𝓲 :
🥰
2025-11-24 13:10:23
1
idayana645
Dayak 🤗Rambune :
🥰🥰🥰
2025-11-23 16:17:35
1
dikapratama13.99
DikaPratama :
🥰 🥰
2025-11-23 14:56:13
1
0niichan.0hayou
(○_○')Oniichaaan~~ :
🙂🙃
2025-11-26 17:12:06
0
ariefbon4
AriefBon :
Kunaha kana hayang meuli treukkk…😥 mendingan bujero
2025-11-24 22:13:26
2
literallysays
porque no 👽🪐 :
kaget banget di awal kayak mau dicium
2025-11-25 05:55:21
1
roti_pawa
Roti Pawa :
😍😍😍
2025-11-24 12:41:34
1
groovey.or
GrooveyO :
😍🫦😋
2025-11-24 07:40:11
1
To see more videos from user @im_dul9, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

PROYEK MILYARAN RKB MAN 1 LUBUKLINGGAU DIRAGUKAN KUALITASNYA: K3 ABAI, CAMPURAN COR ASAL JADI! LUBUKLINGGAU – Pembangunan Gedung Ruang Kelas Baru (RKB) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Lubuklinggau yang menelan anggaran fantastis dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp3.347.364.000,- menjadi sorotan tajam. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Daya Guna Arta dengan waktu pelaksanaan super singkat, hanya 50 Hari Kalender, ini terindikasi memiliki kualitas yang sangat diragukan dan mengabaikan standar keselamatan kerja.  Campuran Cor Asal-Asalan, Tanpa Takaran Standar Berdasarkan pantauan langsung di lokasi proyek dikota Lubuklinggau ini meskipun baru berjalan sekitar dua minggu, pengerjaan pondasi dan tiang cor yang sudah berdiri menunjukkan kejanggalan serius. Ditemukan bahwa proses pengecoran menggunakan mesin molen manual tanpa adanya aturan atau standar takaran khusus. Hal ini jelas melanggar spesifikasi teknis konstruksi yang mengharuskan campuran beton memiliki rasio yang terukur untuk menjamin kekuatan struktural. Lebih mengkhawatirkan, saat cor tiang diperiksa, tampak material batu berukuran besar tercampur di dalamnya, mengindikasikan bahwa cor yang digunakan tidak homogen dan tidak murni, sangat berpotensi mengurangi daya tahan dan usia pakai bangunan. Bahkan, kedalaman pondasi pada beberapa titik terlihat tidak seragam.  Keselamatan Kerja Diabaikan, Pekerja Tanpa K3 Aspek paling fatal yang terlihat jelas adalah pengabaian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Para tenaga kerja terlihat bekerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar keselamatan seperti helm proyek atau sepatu keselamatan (sepatu safety). Kondisi ini sangat membahayakan nyawa pekerja dan melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan.  Tutup-Tutupi dan Pengawas
PROYEK MILYARAN RKB MAN 1 LUBUKLINGGAU DIRAGUKAN KUALITASNYA: K3 ABAI, CAMPURAN COR ASAL JADI! LUBUKLINGGAU – Pembangunan Gedung Ruang Kelas Baru (RKB) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Lubuklinggau yang menelan anggaran fantastis dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp3.347.364.000,- menjadi sorotan tajam. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Daya Guna Arta dengan waktu pelaksanaan super singkat, hanya 50 Hari Kalender, ini terindikasi memiliki kualitas yang sangat diragukan dan mengabaikan standar keselamatan kerja. Campuran Cor Asal-Asalan, Tanpa Takaran Standar Berdasarkan pantauan langsung di lokasi proyek dikota Lubuklinggau ini meskipun baru berjalan sekitar dua minggu, pengerjaan pondasi dan tiang cor yang sudah berdiri menunjukkan kejanggalan serius. Ditemukan bahwa proses pengecoran menggunakan mesin molen manual tanpa adanya aturan atau standar takaran khusus. Hal ini jelas melanggar spesifikasi teknis konstruksi yang mengharuskan campuran beton memiliki rasio yang terukur untuk menjamin kekuatan struktural. Lebih mengkhawatirkan, saat cor tiang diperiksa, tampak material batu berukuran besar tercampur di dalamnya, mengindikasikan bahwa cor yang digunakan tidak homogen dan tidak murni, sangat berpotensi mengurangi daya tahan dan usia pakai bangunan. Bahkan, kedalaman pondasi pada beberapa titik terlihat tidak seragam. Keselamatan Kerja Diabaikan, Pekerja Tanpa K3 Aspek paling fatal yang terlihat jelas adalah pengabaian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Para tenaga kerja terlihat bekerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar keselamatan seperti helm proyek atau sepatu keselamatan (sepatu safety). Kondisi ini sangat membahayakan nyawa pekerja dan melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tutup-Tutupi dan Pengawas "Misterius" Saat awak media berupaya melakukan konfirmasi dan pendokumentasian, respons dari pekerja di lapangan justru mencurigakan. Beberapa pekerja sempat melontarkan keberatan, mempertanyakan keabsahan pengambilan gambar dan video tanpa izin dari kepala tukang. "Apakah bapak tidak izin dulu pak untuk mengambil foto dan video di lokasi ini kepada kepala tukang, seharusnya bapak izin dulu kepada kami," ungkap salah satu pekerja. Padahal, sebelum memasuki area, awak media telah memberikan salam dan mencoba bertanya mengenai keberadaan pengawas atau kepala tukang, namun tidak ada satu pun yang memberikan jawaban. Tak lama kemudian, seorang pria yang mengaku bernama Rizal, pengawas bagian pelaporan dari Kemenag, datang. "Nama saya Rizal pak pengawas yang bagian laporan setiap harinya tentang perkembangan proyek ini, apapun bentuknya saya laporan ke Kemenag. Makanya saya hadir di sini, langsung saja pak kepada pemborong atau kepala tukang untuk lebih jelas," ujarnya seraya pergi, tidak memberikan kesempatan konfirmasi lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor CV. Daya Guna Arta maupun dinas terkait yang bertanggung jawab atas proyek milyaran ini belum dapat dikonfirmasi. Proyek vital untuk pendidikan dengan anggaran yang sangat besar ini terkesan dikerjakan dengan mutu yang sangat diragukan, berpotensi merugikan negara dan membahayakan keselamatan penghuni gedung di masa depan. Publik menuntut klarifikasi segera dari pihak pelaksana dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan bahwa proyek RKB MAN 1 Lubuklinggau ini dikerjakan sesuai spesifikasi dan tidak menjadi lahan bancakan yang mengorbankan kualitas bangunan. Admin : Andika Saputra

About