@user012345558: hayy thée tr ơiii 🥺🥺🥺 rót mật vào tai tuii r 🍯🐝🐝 credit video: _.chitty_ (threads) #dươngdomic #duongdomic #domiehomiefanmeeting2025 #fanmeeting #daucoloilam

thtrangggg
thtrangggg
Open In TikTok:
Region: VN
Monday 24 November 2025 04:45:44 GMT
309
58
2
4

Music

Download

Comments

hinata_020726
hinata_d :
Tui ở đó mà nghe dc chắc khóc luôn, đặc biệt mấy khúc ảnh ngân nó da diết j đâu🥺
2025-11-24 05:35:48
1
ttrq04
t :
💙
2025-11-24 04:56:15
0
To see more videos from user @user012345558, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

KPK Tangkap Wakil Ketua DPRD OKU, Digiring 11 Polisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Parwanto untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dia merupakan salah satu dari empat tersangka baru dalam kasus ini. Ada sebelas orang polisi turut mendampingi penyidik KPK saat membawa anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra tersebut. Parwanto berjalan paling depan. Dari pantauan, Parwanto tiba di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 16.50 WIB. Berjalan paling depan, dia tampak mengenakan kemeja lengan panjang motif kotak-kotak warna biru. Dirinya juga tampak membawa tas selempang. Tak sendirian, di belakangnya tampak juga anggota DPRD OKU, Robi Vitergo. Dia memakai kemeja lengan pendek warna putih. Sempat pula dia mengacungkan jempolnya saat disapa awak media. Selain itu, ada dua pihak lainnya yang merupakan wiraswasta yakni Ahmat Toha alias Anang dan Mendra SB. Selanjutnya keempat orang tersebut naik ke lantai 2 untuk menjalani pemeriksaan. Sebelumnya, KPK memanggil Parwanto dkk untuk diperiksa terkait kasus suap yang telah menjerat enam orang tersangka ini. Jadwal pemeriksaan mereka untuk hari Kamis ini.
KPK Tangkap Wakil Ketua DPRD OKU, Digiring 11 Polisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Parwanto untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dia merupakan salah satu dari empat tersangka baru dalam kasus ini. Ada sebelas orang polisi turut mendampingi penyidik KPK saat membawa anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra tersebut. Parwanto berjalan paling depan. Dari pantauan, Parwanto tiba di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 16.50 WIB. Berjalan paling depan, dia tampak mengenakan kemeja lengan panjang motif kotak-kotak warna biru. Dirinya juga tampak membawa tas selempang. Tak sendirian, di belakangnya tampak juga anggota DPRD OKU, Robi Vitergo. Dia memakai kemeja lengan pendek warna putih. Sempat pula dia mengacungkan jempolnya saat disapa awak media. Selain itu, ada dua pihak lainnya yang merupakan wiraswasta yakni Ahmat Toha alias Anang dan Mendra SB. Selanjutnya keempat orang tersebut naik ke lantai 2 untuk menjalani pemeriksaan. Sebelumnya, KPK memanggil Parwanto dkk untuk diperiksa terkait kasus suap yang telah menjerat enam orang tersangka ini. Jadwal pemeriksaan mereka untuk hari Kamis ini. "Pemeriksaan dilakukan di Kantor Kepolisian Daerah Sumatera Selatan," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis siang. Parwanto dan tiga orang lainnya merupakan tersangka baru dalam kasus ini. Kabar penetapan tersangka ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Fitroh Rohcahyanto. "Benar (empat tersangka baru)," kata Fitroh saat konfirmasi wartawan, Selasa (28/10/2025) lalu. Keempat tersangkanya ialah Parwanto selaku Wakil Ketua DPRD OKU periode 2024–2029), Robi Vitergo selaku anggota DPRD OKU periode 2024–2029, dan dua pihak swasta yakni Ahmad Thoha dan Meindra SB. Sebelumnya dalam perkara ini, KPK telah menetapkan enam orang sebagai tersangka buntut dari operasi tangkap tangan (OTT). Empat tersangka selaku penerima suap yaitu Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU Nopriansyah (NOP), Ketua Komisi III DPRD OKU M. Fahrudin (MFR), Anggota Komisi III DPRD OKU Ferlan Juliansyah (FJ), dan Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati (UH). Dan dua tersangka selaku pemberi suap berasal dari pihak swasta yaitu M. Fauzi alias Pablo (MFZ) dan Ahmad Sugeng Santoso (ASS). Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, pada Januari 2025, dilakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten OKU Tahun Anggaran 2025. Namun ada pemufakatan jahat terkait pembahasan tersebut. Tujuannya, agar RAPBD 2025 dapat disahkan. Perwakilan DPRD OKU menemui pihak pemerintah setempat dan meminta jatah pokok pikiran atau pokir. Kesepakatannya, jatah pokir diubah menjadi proyek fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebesar Rp 45 miliar. "Dengan pembagian untuk Ketua dan Wakil Ketua nilai proyeknya disepakati Rp 5 miliar, sedangkan untuk anggota Rp1 miliar," ungkap Setyo dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Minggu (16/3/2025). Nilai proyek kemudian turun menjadi Rp 35 miliar karena keterbatasan anggaran. Tapi untuk besaran fee tetap disepakati sebesar 20 persen jatah bagi anggota DPRD. Sehingga total fee-nya sebesar Rp 7 miliar. Dalam pembahasan APBD 2025, anggaran Dinas PUPR naik dari pembahasan awal Rp 48 miliar, menjadi Rp 96 miliar. Kenaikannya menjadi signifikan karena telah ada kesepakatan sebelumnya. Saat itu, Nopriansyah selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU menawarkan sembilan proyek kepada dua pihak swasta, M. Fauzi dan Sugeng Santoso. Tapi ada commitment fee (imbalan) sebesar 22 persen dengan rincian, 2 persen untuk Dinas PUPR dan 20 persen untuk DPRD. #oku #ott #kpk #gerindra #korupsi

About