@qiu.qiu.siapo:

《🀄︎.𝐑✰O͙✰𝗬.🀄︎》
《🀄︎.𝐑✰O͙✰𝗬.🀄︎》
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 24 November 2025 12:41:52 GMT
126
13
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @qiu.qiu.siapo, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sahabat DAAI, dari tangan satu orang, lahir perubahan besar bagi pesisir Balikpapan. Dialah Agus Bei (57), sosok yang sejak tahun 2000 gelisah melihat hutan mangrove di Kelurahan Graha Indah hilang akibat alih fungsi lahan. Mangrove yang dulu menjadi penahan gelombang dan rumah bagi biota laut berubah menjadi permukiman dan tambak, hingga pada 2001 rumah warga rusak diterjang angin kencang dan banjir mulai terjadi. Dengan belajar secara otodidak, Agus memulai restorasi mangrove seorang diri. Selama 9 tahun (2001–2009), ia dan tim kecilnya memulihkan 7 hektare lahan tanpa fasilitas memadai dan sering dianggap sia-sia. Namun ketekunan itu berbuah hasil ketika pada 2010 berdirilah Mangrove Center Graha Indah Balikpapan, dengan dukungan pemerintah dan masyarakat. Kini kawasan ini tumbuh menjadi 150 hektare, dengan 90% kerusakan yang berhasil dipulihkan. Mangrove Center juga menjadi rumah bagi bekantan, wisata edukasi lingkungan, dan mampu menyerap hingga 6.000 ton CO₂ per tahun, memberikan dampak ekologis, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Hidup itu pilihan. Kalau masih diberi waktu, kenapa tidak kita pakai untuk sesuatu yang bermanfaat?” kata Agus kepada DAAI TV. Ia berharap generasi muda kelak bisa melanjutkan tongkat estafet ini. “Saya cuma mulai. Semoga yang muda-muda bisa menjaga lebih lama daripada saya.” Saksikan konten-konten inspiratif dan menenangkan hati di platform DAAI+ Discover Inspiring Content. #penghijauan #sosokinspiratif #mangrove #balikpapan #sebarkankebaikan
Sahabat DAAI, dari tangan satu orang, lahir perubahan besar bagi pesisir Balikpapan. Dialah Agus Bei (57), sosok yang sejak tahun 2000 gelisah melihat hutan mangrove di Kelurahan Graha Indah hilang akibat alih fungsi lahan. Mangrove yang dulu menjadi penahan gelombang dan rumah bagi biota laut berubah menjadi permukiman dan tambak, hingga pada 2001 rumah warga rusak diterjang angin kencang dan banjir mulai terjadi. Dengan belajar secara otodidak, Agus memulai restorasi mangrove seorang diri. Selama 9 tahun (2001–2009), ia dan tim kecilnya memulihkan 7 hektare lahan tanpa fasilitas memadai dan sering dianggap sia-sia. Namun ketekunan itu berbuah hasil ketika pada 2010 berdirilah Mangrove Center Graha Indah Balikpapan, dengan dukungan pemerintah dan masyarakat. Kini kawasan ini tumbuh menjadi 150 hektare, dengan 90% kerusakan yang berhasil dipulihkan. Mangrove Center juga menjadi rumah bagi bekantan, wisata edukasi lingkungan, dan mampu menyerap hingga 6.000 ton CO₂ per tahun, memberikan dampak ekologis, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Hidup itu pilihan. Kalau masih diberi waktu, kenapa tidak kita pakai untuk sesuatu yang bermanfaat?” kata Agus kepada DAAI TV. Ia berharap generasi muda kelak bisa melanjutkan tongkat estafet ini. “Saya cuma mulai. Semoga yang muda-muda bisa menjaga lebih lama daripada saya.” Saksikan konten-konten inspiratif dan menenangkan hati di platform DAAI+ Discover Inspiring Content. #penghijauan #sosokinspiratif #mangrove #balikpapan #sebarkankebaikan

About