@swyttt_jen: Ahhhhhhhh, sobrang po-pogi at ma-aangas😭🤙🏻😍 sobrang likot ng video, kinikilig na kasi kami HAHAHAHAH hi guys! I don't usually put watermarks on my vids especially sa vid. na 'to ng Ong fam but if you re-upload on diff apps, please give credit. Thank you! :) #ongfam

Jenevie Dulana Gomia
Jenevie Dulana Gomia
Open In TikTok:
Region: PH
Monday 24 November 2025 15:10:18 GMT
1432
231
7
81

Music

Download

Comments

shyneorcajada
Shyne Ong✨🏞️ :
kailan pa po ito😊✨
2025-11-25 15:53:53
0
jamaica.panganiba0
Jamaica Panganiban :
asan si domeng?? 😁
2025-11-26 03:38:59
0
swyttt_jen
Jenevie Dulana Gomia :
hi guys! I don't usually put watermarks on my vids especially sa vid. na 'to ng Ong fam but if you re-upload on diff apps, please give credit. Thank you! :)
2025-11-26 13:04:43
1
swyttt_jen
Jenevie Dulana Gomia :
Hands down, bruh! Sobrang angasss, Ong boys!
2025-11-24 15:58:33
0
baqzjeaanne
J e a - A n n e :
@𝓞𝓝𝓖𝓕𝓐𝓜 ||𝓕𝓛𝓞𝓟 𝓔𝓡𝓐
2025-11-25 20:11:11
1
To see more videos from user @swyttt_jen, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hantu sering kali dianggap sebagai makhluk gaib yang gentayangan, muncul dari kematian yang tragis, dendam, atau kesalahan di masa lalu. Namun, kalau kita melihatnya secara logis dan ilmiah, hantu itu sebenarnya tidak ada. Yang ada hanyalah hasil dari pikiran manusia sendiri. 1. Hantu Muncul Karena Ketakutan dan Imajinasi Pikiran manusia adalah alat yang sangat kuat. Ketika kita berada dalam situasi gelap, sunyi, atau di tempat asing, otak kita akan berusaha menafsirkan apa yang terjadi. Jika ada suara aneh atau bayangan samar, otak akan langsung menghubungkannya dengan hal-hal yang sudah dikenal — termasuk hantu. Padahal, suara itu bisa jadi hanya angin, suara binatang, atau bangunan yang retak. Tapi karena manusia sudah terbiasa dikondisikan oleh cerita horor dan kepercayaan dari kecil, maka pikiran mengubah informasi biasa menjadi sesuatu yang menyeramkan. Contoh: Ketika kamu sedang sendiri di malam hari dan mendengar bunyi pintu terbuka sendiri, kamu langsung berpikir
Hantu sering kali dianggap sebagai makhluk gaib yang gentayangan, muncul dari kematian yang tragis, dendam, atau kesalahan di masa lalu. Namun, kalau kita melihatnya secara logis dan ilmiah, hantu itu sebenarnya tidak ada. Yang ada hanyalah hasil dari pikiran manusia sendiri. 1. Hantu Muncul Karena Ketakutan dan Imajinasi Pikiran manusia adalah alat yang sangat kuat. Ketika kita berada dalam situasi gelap, sunyi, atau di tempat asing, otak kita akan berusaha menafsirkan apa yang terjadi. Jika ada suara aneh atau bayangan samar, otak akan langsung menghubungkannya dengan hal-hal yang sudah dikenal — termasuk hantu. Padahal, suara itu bisa jadi hanya angin, suara binatang, atau bangunan yang retak. Tapi karena manusia sudah terbiasa dikondisikan oleh cerita horor dan kepercayaan dari kecil, maka pikiran mengubah informasi biasa menjadi sesuatu yang menyeramkan. Contoh: Ketika kamu sedang sendiri di malam hari dan mendengar bunyi pintu terbuka sendiri, kamu langsung berpikir "itu hantu". Padahal mungkin hanya angin. 2. Sugesti dan Cerita Turun-temurun Membentuk Keyakinan Sejak kecil, banyak dari kita sudah sering mendengar cerita hantu: Kuntilanak di pohon besar Pocong di kuburan Hantu di rumah kosong Cerita-cerita ini diwariskan dari generasi ke generasi. Lama-kelamaan, otak kita menerima cerita itu sebagai sesuatu yang benar, padahal tidak pernah terbukti. Inilah yang disebut sugesti — di mana pikiran kita dipengaruhi oleh informasi yang terus menerus diulang. Maka, ketika kita melihat sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, otak secara otomatis mengisi kekosongan itu dengan “oh, itu hantu”. 3. Ilmu Psikologi Menjelaskan Fenomena “Melihat Hantu” Dalam dunia psikologi, ada banyak penjelasan logis tentang pengalaman mistis: a. Sleep paralysis (ketindihan) Kondisi saat tubuh belum bisa bergerak setelah bangun tidur, tapi otak sudah sadar. Banyak orang melaporkan melihat sosok hitam, bayangan, atau “hantu” di kamar mereka. Padahal ini adalah kondisi biologis yang wajar dan bisa dijelaskan ilmiah. b. Halusinasi Kondisi psikologis akibat stres berat, kelelahan, kesepian, atau gangguan mental. Seseorang bisa mendengar suara atau melihat sosok padahal itu hanya ciptaan pikiran. c. Efek lingkungan Rasa takut juga bisa muncul karena lingkungan tertentu: bangunan tua, pencahayaan redup, suara gema, atau suhu dingin bisa memicu ketakutan yang memunculkan “penglihatan palsu”. Semua ini membuktikan bahwa “melihat hantu” tidak selalu berarti hantu itu benar-benar ada — melainkan karena cara otak kita menafsirkan keadaan. 4. Tidak Pernah Ada Bukti Nyata Tentang Keberadaan Hantu Selama ratusan tahun manusia mencari bukti keberadaan hantu, tapi: Tidak ada yang bisa membuktikannya secara ilmiah. Foto dan video yang katanya menangkap hantu selalu bisa dijelaskan dengan logika — atau terbukti rekayasa. Alat pendeteksi hantu (EMF detector, kamera inframerah, dll) hanya mendeteksi perubahan lingkungan, bukan makhluk halus. Kalau hantu memang benar-benar ada, seharusnya mereka bisa diteliti secara ilmiah. Tapi hingga sekarang, tidak ada satu pun bukti konkret yang bisa membuktikan hantu itu nyata. 5. Hantu = Cermin dari Ketakutan Manusia Pada akhirnya, hantu bukanlah makhluk dari dunia lain. Hantu adalah simbol dari rasa takut, rasa bersalah, atau emosi yang belum terselesaikan dalam diri manusia. Orang yang merasa bersalah kadang merasa dihantui. Orang yang kehilangan orang tercinta kadang “merasakan” kehadiran mereka. Orang yang trauma bisa memproyeksikan ketakutannya dalam bentuk sosok hantu. Jadi, hantu itu sebenarnya hidup di dalam pikiran kita, bukan di dunia nyata. Kesimpulan: Hantu Itu Tidak Ada Hantu bukanlah makhluk yang gentayangan di malam hari. Hantu adalah: Imajinasi dari otak manusia Sugesti dari cerita lama Ilusi karena ketakutan Simbol dari emosi yang belum selesai Semua itu berasal dari pikiran manusia sendiri. #jjedukasi #edukasi #hantu #logikamistika #fyp

About