@my.llctlc: Think your supercar can't be insured? Think again. With the right agent, your dream ride is covered! Insuring your dream car isn't impossible, but it is dependent on a few things: driving history, intended use, and where you live all play a role in insuring your vehicle and the price. Our best advice? Shop around for insurance! Many of the major insurance companies don't insure supercars, so do your research and call local and regional insurance companies to get the best rate. Contact us with insurance questions at llctlc.com and we can refer you to a trusted agent!

LLCTLC
LLCTLC
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 25 November 2025 17:05:07 GMT
191
1
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @my.llctlc, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dalam ilmu pengetahuan modern, khususnya dalam bidang psikologi dan neurologi, fenomena kesurupan tidak dianggap sebagai bukti kerasukan roh halus, melainkan sebagai gangguan mental atau kondisi psikologis yang dapat dijelaskan secara rasional. Kesurupan dikategorikan dalam kelompok gangguan disosiatif, tepatnya Dissociative Trance and Possession Disorder (DTPD) menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), yang ditandai oleh hilangnya kesadaran terhadap identitas diri, serta terjadinya perubahan perilaku yang drastis seolah-olah dikendalikan oleh entitas asing. Kondisi ini biasanya terjadi pada individu yang mengalami stres berat, trauma masa lalu, atau tekanan emosional yang tidak tersalurkan dengan baik. Secara neurologis, gangguan ini dapat melibatkan aktivitas abnormal di otak, terutama di lobus temporal yang mengatur persepsi, memori, dan kesadaran, serta sistem limbik yang mengatur emosi. Aktivitas otak yang tidak stabil di wilayah ini dapat menyebabkan seseorang mengalami keadaan trance, kehilangan kontrol atas tubuh, atau merasa bahwa dirinya sedang menjadi orang lain. Selain faktor biologis dan psikologis, pengaruh budaya dan lingkungan sosial juga sangat kuat. Di masyarakat yang mempercayai makhluk halus atau roh jahat, seseorang yang mengalami gangguan ini cenderung menafsirkan pengalamannya sebagai bentuk kerasukan, karena itulah narasi yang tersedia dan diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, sugesti dan ekspektasi lingkungan dapat memperkuat keyakinan bahwa seseorang sedang dirasuki, sehingga gejala kesurupan menjadi semakin nyata dan intens. Oleh karena itu, dari sudut pandang sains, kerasukan roh halus bukanlah penjelasan yang dapat dibuktikan secara empiris, melainkan interpretasi budaya terhadap gangguan mental yang memiliki penjelasan psikologis dan neurologis yang logis. Kesurupan adalah fenomena nyata yang benar-benar dialami oleh seseorang, tetapi bukan karena masuknya roh gaib, melainkan karena interaksi kompleks antara kondisi mental, fungsi otak, dan pengaruh sosial budaya. #logikamistika #fyp #kesurupan #edukasi #jjedukasi
Dalam ilmu pengetahuan modern, khususnya dalam bidang psikologi dan neurologi, fenomena kesurupan tidak dianggap sebagai bukti kerasukan roh halus, melainkan sebagai gangguan mental atau kondisi psikologis yang dapat dijelaskan secara rasional. Kesurupan dikategorikan dalam kelompok gangguan disosiatif, tepatnya Dissociative Trance and Possession Disorder (DTPD) menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), yang ditandai oleh hilangnya kesadaran terhadap identitas diri, serta terjadinya perubahan perilaku yang drastis seolah-olah dikendalikan oleh entitas asing. Kondisi ini biasanya terjadi pada individu yang mengalami stres berat, trauma masa lalu, atau tekanan emosional yang tidak tersalurkan dengan baik. Secara neurologis, gangguan ini dapat melibatkan aktivitas abnormal di otak, terutama di lobus temporal yang mengatur persepsi, memori, dan kesadaran, serta sistem limbik yang mengatur emosi. Aktivitas otak yang tidak stabil di wilayah ini dapat menyebabkan seseorang mengalami keadaan trance, kehilangan kontrol atas tubuh, atau merasa bahwa dirinya sedang menjadi orang lain. Selain faktor biologis dan psikologis, pengaruh budaya dan lingkungan sosial juga sangat kuat. Di masyarakat yang mempercayai makhluk halus atau roh jahat, seseorang yang mengalami gangguan ini cenderung menafsirkan pengalamannya sebagai bentuk kerasukan, karena itulah narasi yang tersedia dan diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, sugesti dan ekspektasi lingkungan dapat memperkuat keyakinan bahwa seseorang sedang dirasuki, sehingga gejala kesurupan menjadi semakin nyata dan intens. Oleh karena itu, dari sudut pandang sains, kerasukan roh halus bukanlah penjelasan yang dapat dibuktikan secara empiris, melainkan interpretasi budaya terhadap gangguan mental yang memiliki penjelasan psikologis dan neurologis yang logis. Kesurupan adalah fenomena nyata yang benar-benar dialami oleh seseorang, tetapi bukan karena masuknya roh gaib, melainkan karena interaksi kompleks antara kondisi mental, fungsi otak, dan pengaruh sosial budaya. #logikamistika #fyp #kesurupan #edukasi #jjedukasi

About