@kang_dedi_irawan: ​🎭 Ilustrasi Dilema Bansos: Data Pusat vs. Amarah Warga Desa ​Setting: ​Warga: Ibu Minah, seorang janda tua yang berprofesi sbgi buruh serabutan. Namanya terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di tingkat Pusat/Kementerian. ​Perangkat Desa: Pak Budi, Kepala Dusun (Kadus) yang bertanggung jawab atas pendataan dan penyaluran di wilayah Ibu Minah. ​Fakta di Lapangan: Ibu Minah tidak pernah menerima Bansos selama dua periode terakhir. ​Babak 1: Harapan dan Kekecewaan Warga ​Ibu Minah mendengar kabar bahwa sejumlah tetangganya mendapatkan Bansos tahap terbaru. Ia merasa yakin karena namanya pernah didata oleh petugas. ​Ibu Minah: (Menghampiri Pak Budi di Balai Desa dengan wajah lesu) "Pak Kadus, saya ini sudah dua kali tahap ini tidak dapat beras, tidak dapat uang bantuan. Padahal saya sudah cek di tempat lain, nama saya katanya ada lho di data Pusat. Kenapa giliran sampai di sini, nama saya hilang? Jngn-jngn Bpk yng sengaja menghapusnya atau memindahkannya ke nama kerabat Bpk?" ​Warga Lain (yang senasib): "Iya, Pak! Di desa sebelah adil, kenapa di desa kita begini? Kami ini tahunya Bapak yang paling tahu siapa yang dapat. Kalau kami tidak dapat, ya salah Bapak! Jelas-jelas kami miskin, masak yng lebih mampu malah dapat?" ​Inti Konflik: Masyarakat melihat Perangkat Desa sebagai gerbang terakhir dan pemegang kunci penyaluran Bansos, sehingga mereka menjadi sasaran utama kemarahan dan tuduhan ketidakadilan atau bahkan korupsi. ​Babak 2: Keterbatasan dan Pembelaan Perangkat Desa ​Pak Budi merasa terpojok dan tertekan. Ia tahu betul kondisi Ibu Minah, tetapi ia juga terikat oleh sistem dan data dari atas. ​Pak Budi (Kadus): (Menghela napas, berusaha sabar) "Ibu-ibu, Bapak-bapak, saya mengerti sekali. Hati saya ikut sakit melihat Ibu Minah belum dpt. Tapi begini, data itu datangnya dari Pusat! Saya hanya bisa mengusulkan, dan saya sudah mengusulkan berkali-kali nama Ibu Minah dan beberapa wrga lain yng lyak." ​Pak Budi: "Namun, yang memutuskan siapa yang keluar namanya di Daftar Penerima Tetap (DPT) itu bukan saya, bukan Kepala Desa. Itu sistem di Pusat yng mengolah data dari berbagai sumber. Data Ibu Minah mungkin memang sudah masuk, tpi tidak lolos proses verifikasi silang di sana, atau terkena duplikasi dengan bantuan lain, atau bahkan data lama yang belum terverifikasi ulang." ​Inti Dilema Perangkat Desa: Perangkat Desa memiliki kewenangan terbatas (hanya sebatas pengusulan dan pemutakhiran data lokal), tetapi harus menghadapi tanggung jawab sosial yang tak terbatas di mata warganya. Mereka menjadi tameng bagi kegagalan sistem pendataan di tingkat yang lebih tinggi. ​Babak 3: Akar Masalah Sistemis ​Pusat mengakui bahwa ada masalah, tetapi tidak bisa menyelesaikan dengan cepat karena kerumitan sistem. ​Kepala Desa: "Betul kata Pak Kadus. Masalahnya bukan di kantor ini. Kami sudah menginput semua perubahan dan warga yang layak ke Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-NG) melalui operator. Tapi prosesnya lama, ada yang bilang data kami tertumpuk di tingkat Kabupaten/Kota, ada juga yang bilang data Pusat belum terintegrasi dengan data kependudukan terbaru (Dukcapil)." ​Pusat/Kementerian (di Jakarta): (Pernyataan tidak langsung) "Kami terus memutakhirkan DTKS secara berkala. Perlu dipahami bahwa data dinamis, ada yang sudah mampu, ada yang meninggal, ada yang pindah. Perangkat Desa wajib melakukan pemutakhiran data secara rutin." ​Realitas: Sering terjadi ketidaksesuaian antara data di Pusat (yang mungkin usang atau tumpang tindih) dengan kondisi nyata di Desa. Masyarakat tidak melihat data yang kompleks itu; mereka hanya melihat hasilnya: "Saya miskin, kenapa saya tidak dapat? Pasti orang desa yang main curang!" ​💡 Kesimpulan Ilustrasi ​Dilema ini menunjukkan sebuah ironi: ​Masyarakat berfokus pada hasil akhir (Bansos), dan orang terdekat yang mereka lihat sebagai penentu adalah Perangkat Desa. ​Perangkat Desa terjebak di tengah antara sistem Pusat yang lambat/tidak akurat, dan amarah warga yang menganggap mereka korup atau tidak becus. ​

Kang Dedi Irawan
Kang Dedi Irawan
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 26 November 2025 01:44:26 GMT
260172
2890
968
657

Music

Download

Comments

elgembuuu
elgembuuu :
pusat dpt dari mana klo bukan dari orang Desa? 😏
2025-11-27 03:41:28
46
odette92035
Ci Odette🦢🪷 :
2026 STOP semua jenis bansos,bansos bikin kecemburuan sosial.
2025-11-26 23:20:09
406
wkwkwkwkw928
Bank Ipul :
salah sasaran
2025-11-28 01:41:19
0
nopu_16
Npy🌈 :
semakin kesini semakin terpojok pernagkat desa,yg disalahkan tetap perangkat desa🥺
2025-11-26 08:32:46
54
nyamyam51
Akhmad Farid :
padahal data bukan dr kami prangkat desa,prangkat desa hanya menyalurkan k warga bukan mendata bansos ☹️☹️☹️
2025-11-26 08:08:08
75
axxell_s
Axxell :
Emang Desa yg salah karena output data yqng masuk siapa saja yang dapat BANSOS itu tergantung operator desanya atau si penginput data atau staff kprcyaan Lurahnya. Pusat itu terima data udah mateng ,Gak usahlah pada alasan A sampe Z,Dimana2 laporan untuk bantuan data semua dari bawah kalau benar datanya tidak main circle2 an atau main yg disukai atau main golongan harusnya bansos bisa benar2 merata dan tepat bagi yang membutuhkan bukan yang dapat dekat dengan GOLONGAN. Note:Gua hampir 3 jam tanya jawab buka2 an di kecamatan ada alurnya seperti apa.Intiny yang punya wewenang atau bisa kasih bantuan semua tergantung kebenaran sang Operator desa/si Penginput Data.
2025-11-28 00:22:17
4
idamanwanita04
Dijalur Benar :
hhhhhhh
2025-11-28 01:38:52
0
nandana_berlian
berlian_humaira :
katanya kesra untuk yang belum pernah dapet bantuan, nyatanya yang dapet orangnya itu2 mulu. yang udah dapet bnpt danlain sebaginya, sekrg dapet lagi yg kesra ini. bener2 ngga adil untuk ortuku yang udah sepuh, usianya hampir 70th
2025-11-27 08:20:39
10
hendy_1299
Hendy_012 :
data ulang dan setiap desa ad tim audit dri pusat jdi data yg dapat bansos bukan dri kluarga atau orng" terdekat aparat desa
2025-11-28 02:02:05
0
herli_99
H€RL¥ 99 :
yang saya heran data dari pusat. pusat tau dari mana data seseorang klau dia miskin. jadi yg harus di tanyakan bener2 mungkin dari desa. kan data dari desa dulu baru ke pusat.
2025-11-26 11:22:45
84
mamasundari175
Mamaasyik :
kami udh mengajukan nama2 yg layak mendapatkan bantuan, tp sampe saat inipun nama² itu lagi (data yg dulu) yg dapat. trus masih dibilang yg salah RTnya?..kocak
2025-11-26 09:32:42
25
siskania96
Siska Nia96 :
kita bikin petisi yu guys ke pk prabowo supaya BANSOS2 ITU HILANGKAN mending duit subsidi nya buat harga2 kebutuhan pokok aja biar terjangkau semua kalangan
2025-11-27 02:26:28
129
lucuaj
panggilsajaibu :
ya gimana engga marah bansos tidak tepat sasaran 😅 yg sudah cukup n mampu malah dpt tetangga ada 1 rumah 2 kk tapi dpt semua 😁 yg bener2 kekurangan malah gak dapet kan emosi 😁
2025-11-27 13:24:09
1
shiba_087
shiba_008 :
data ya dr bawah.. bukan pusat. pusat kan usulan dr daerah.. jangan biasakan menyalahkan pusat
2025-11-26 11:59:14
6
ouwyn5
Ouwyn :
Sy perangkat desa tpi tdk mmbidangi bgian bnsos, jdi sy bhkn tdk tau spa² yg dpt bnsos. hny sj etau sy dr mrka klo nama² penerima mmg udh kluar dr pusat, dan desa hny bertugas memverifikasi. klo mmg sdh mampu, pnyaluran bansos d tahan utk org trsebut dgn brdasarkan surat pengantar dr kades. tp bkn berati nama org trsebut d hapus dr data bansos kmntrian. hny d stop pnyaluran sj. utk msyrkt yg ingin tau apakh terdaftar atau tdk, silahkan cek nama di aplikasi cek bansos.
2025-11-26 11:52:32
11
mr.shongot
Mr.shongot :
kalo menurut saya...bansos semua bentuknya DIHAPUS saja dan di alokasikan saja untuk kepentingan yg bermanfaat untuk seluruh rakyat indonesia tanpa pilih pilih kondisi dan semua merasakan manfaatnya..seperti pendidikan murah atau gratis.sembako murah .BBM murah dll...jadi semua ini untuk menghilangkan rasa kecemburuan sosial ekonomi di masyarakat kecil....sebaiknya presiden dan pihak terkait harus tanggap dan merespon secepatnya masalah ini sebelum terjadi kericuhan yg lebih parah di masyarakat kecil...berikanlah rasa keadilan itu untuk rakyat kita...tolong pak Prabowo bukalah sedikit pintu hati bapak untuk memberikan secercah harapan untuk rakyat kecil ini yg berkeadilan secara menyeluruh pada bangsa ini.......😎
2025-11-27 03:18:19
2
nyonyaantolampard
yanmer :
kebanyakan perangkat desa lurah , Kasun,RT tidak tau menahu tentang data bansos yg terdaftar alasannya selalu sudah dari pusat yg memberi data²nya,,,sekarang kita berfikir bersama pusat tau dari mana data² warga yg kurang mampu kalau tidak lewat perangkat desa terlebih dahulu. kadang yg bener² membutuhkan malah tersisihkan bahkan terabaikan.
2025-11-27 06:44:34
4
idaa_467
🌼Idaa_46🌼 :
klo d kampung ku ya cuma kluarga besar RT /RW kades & aparat nya yg dpt🙏 meskipun mereka pindah kecamatan ttp aja dpt bansos🙏
2025-11-26 10:23:56
19
oviekhavivah
Ovie Khavivah :
ya seperti itu lah klo sudah begini, GK ada yg mau di salahkan, pusat bilang data dari desa, desa bilang data langsung dari pusat... yg bener itu GK usah ada bansos2 an
2025-11-26 13:55:20
12
user5951393099526
lariss cell :
hapus semua bansos,biar adil 🤣
2025-11-26 10:37:17
4
dewi8093
AMORRASHOPPE :
tiadakan bansos. buat BPJS gratis saja untuk semua masyarakat tidak mampu
2025-11-26 18:22:49
9
abi.hayyin
abi hayyin :
yg salah tu desa.karena desa yg mendata n melaporkannya ke pusat.pusat hanya terima data ri desa
2025-11-26 12:16:07
3
heri.purnomo756
Heri Purnomo :
Tetap yg dapat TIMSES kepala desanNYA 😂
2025-11-26 10:46:29
8
To see more videos from user @kang_dedi_irawan, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos


About