@meheraz572: Easy for Sam Konstas.🙌🏏 #cricket #unfreezeaccount #🏏🏏 #cricketlover

Cricket—74
Cricket—74
Open In TikTok:
Region: AE
Wednesday 26 November 2025 16:39:21 GMT
366961
16461
60
385

Music

Download

Comments

lewisstewart10
Lewi233 :
Shock uzzy playing on the back foot and not middling a single ball
2025-11-27 11:46:57
471
andrewmatheson572
andrewmatheson572 :
uzzy is past it
2025-11-27 12:26:08
128
isitaboutmycube1
isitaboutmycube1 :
someone says "shooter mcgavin" at the start and i cant unhear it
2025-11-28 03:24:32
38
ryryryry90
R :
Meanwhile Crawleys just bogied a par three
2025-11-27 23:24:20
64
tlux95
Randy Darsh :
Uzzie never scoring another run
2025-11-28 04:01:15
9
johny_johnson08
Jay-J :
does Usman have a front foot?
2025-11-28 06:32:49
0
wimpiekotze
WimpieKotze :
The sound off the bat😍
2025-11-28 00:41:27
1
rsamattorneystelk
Tush :
See how Konstas is the only one playing Starc lmao PUT HIM IN THE ASHES PLAYING 11!!!!!
2025-11-28 17:27:28
2
coreyjacobs56
Corey Jacobs :
ive seen enough konstas is in the game
2025-11-28 03:38:57
1
grantfloris
Grant :
if they play uzzi again that's how is getting out again
2025-11-28 04:10:14
0
mitchellmann69000000000
Mitchmann :
Uzzy should stick to golf
2025-11-28 12:36:38
6
sarabmannslr
Sarab H. Singh :
Nothing worse than facing a left arm pacer as a right handed batsman.
2025-11-27 20:39:57
1
mjcrcr21
MJCRCR21 :
Concrete feet Uzi
2025-11-28 03:34:42
0
inomiq
Noman :
As a Pakistan I support usman - but he should not open and Aus - he should be used in Asia vs India and Pakistan, head should open and tall 2 allrounder should be played . Really hope Aus win 5-0 this time
2025-11-28 16:01:18
0
jamesbaird710
Jamesbaird7 :
i wonder what everyone gonna say when uzzie hits a big score in brissy, bet there’s a huge shift in attitude
2025-11-28 23:22:03
1
user2165055394355
Brando :
usual footwork for Uzzie=none
2025-11-28 05:03:39
1
phillit00
phillit00 :
Uzzi jumping - all others still. 38/39 yr old eye and reaction time. Has been a great servant for Aus cricket. Now time to step aside and let someone else help Australia win
2025-11-29 02:32:29
0
dannyferg9
Danny Ferguson :
That’s quick
2025-11-28 00:41:42
0
ridi______
rid1 :
in the wars
2025-11-27 12:09:48
0
speakup600
Speakup60 :
At Beckenham - behind the hedge is Crystal Palace training ground.
2025-11-27 20:02:31
1
dondivot23
dondivot23 :
gee uzzy looks good 😂😂.
2025-11-28 00:26:19
0
mitochondria2.0
Mitochondria :
I remember seeing this and thinking damn he’s on but he’s gone downhill but hopefully he can come back stronger
2025-11-27 11:20:25
16
umbertoarto15
Ben burrows :
Beautiful sounds off the bat there
2025-11-27 17:27:38
1
youngstreetsoldier
Young Street Soldier :
uzzie got watercolour eyes
2025-11-27 17:04:06
0
_nickmurphyy
_nickmurphyy :
That’s hot
2025-12-01 00:54:13
0
To see more videos from user @meheraz572, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#Investigasi.News Wanita Asal Palembang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Penyekapan di Batam: PT Satria Persada Perkasa Terseret Batam – investigasi.news – Aroma busuk praktik perekrutan tenaga kerja kembali menyeruak di Batam. Seorang wanita asal Palembang berinisial NV (25) harus menelan pil pahit setelah niatnya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) justru berakhir dengan dugaan penipuan dan penyekapan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, NV dibawa oleh seorang agen dengan iming-iming akan segera mendapatkan pekerjaan di Batam. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Setibanya di Batam, ia tidak kunjung disalurkan sebagai pekerja, bahkan merasa dikurung dan tidak diberi kebebasan. “Saya dapat informasi lowongan ART dari kerabat, lalu dikenalkan ke seorang agen di Palembang. Kami sempat diinapkan di sebuah hotel sebelum akhirnya dibawa ke Batam naik pesawat,” ungkap NV kepada media. Setiba di Batam, NV bersama tiga orang lain langsung dibawa ke PT Satria Persada Perkasa. Alih-alih bekerja, mereka justru ditampung berhari-hari tanpa kejelasan. “Kami tinggal di sana, tapi tidak kunjung disalurkan untuk bekerja. Saya merasa terjebak,” tegasnya. Merasa tidak tahan, NV akhirnya berusaha mencari pertolongan hingga kasus ini dilaporkan ke Polsek Lubuk Baja. Saat dikonfirmasi, Iptu Noval Adimas Ardianto dari Polsek Lubuk Baja mengatakan bahwa perusahaan memiliki legalitas lengkap dan prosedur pemberangkatan tenaga kerja telah sesuai aturan. Namun, ketika media mencoba meminta klarifikasi ke pihak PT Satria Persada Perkasa, perusahaan justru melempar tanggung jawab. “Silakan konfirmasi langsung ke pihak Polsek, karena semua sudah kami selesaikan di sana,” ujar perwakilan perusahaan singkat. Dugaan Modus Perdagangan Orang? Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa calon pekerja harus ditampung tanpa kepastian kerja? Mengapa korban justru merasa disekap, padahal perusahaan mengklaim memiliki legalitas lengkap? Aktivis pekerja migran menilai, pola semacam ini rawan disusupi praktik perdagangan orang (TPPO), dengan kedok perekrutan tenaga kerja resmi. Apakah BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja Batam benar-benar mengawasi praktik perekrutan ini? Investigasi.news akan segera meminta klarifikasi resmi ke BP2MI, Disnaker Batam, hingga Kementerian Ketenagakerjaan. Publik menuntut transparansi dan keseriusan aparat dalam membongkar praktik hitam ini, agar tidak ada lagi pekerja yang menjadi korban jeratan mafia tenaga kerja. Kasus NV hanyalah puncak gunung es. Jika dibiarkan, Batam bisa menjadi ladang subur perdagangan orang berkedok perekrutan resmi. Kini publik menanti keseriusan aparat penegak hukum untuk membongkar tuntas kasus ini, agar tidak ada lagi korban-korban lain yang terjebak dalam praktik kotor berkedok penyaluran tenaga kerja.
#Investigasi.News Wanita Asal Palembang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Penyekapan di Batam: PT Satria Persada Perkasa Terseret Batam – investigasi.news – Aroma busuk praktik perekrutan tenaga kerja kembali menyeruak di Batam. Seorang wanita asal Palembang berinisial NV (25) harus menelan pil pahit setelah niatnya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) justru berakhir dengan dugaan penipuan dan penyekapan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, NV dibawa oleh seorang agen dengan iming-iming akan segera mendapatkan pekerjaan di Batam. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Setibanya di Batam, ia tidak kunjung disalurkan sebagai pekerja, bahkan merasa dikurung dan tidak diberi kebebasan. “Saya dapat informasi lowongan ART dari kerabat, lalu dikenalkan ke seorang agen di Palembang. Kami sempat diinapkan di sebuah hotel sebelum akhirnya dibawa ke Batam naik pesawat,” ungkap NV kepada media. Setiba di Batam, NV bersama tiga orang lain langsung dibawa ke PT Satria Persada Perkasa. Alih-alih bekerja, mereka justru ditampung berhari-hari tanpa kejelasan. “Kami tinggal di sana, tapi tidak kunjung disalurkan untuk bekerja. Saya merasa terjebak,” tegasnya. Merasa tidak tahan, NV akhirnya berusaha mencari pertolongan hingga kasus ini dilaporkan ke Polsek Lubuk Baja. Saat dikonfirmasi, Iptu Noval Adimas Ardianto dari Polsek Lubuk Baja mengatakan bahwa perusahaan memiliki legalitas lengkap dan prosedur pemberangkatan tenaga kerja telah sesuai aturan. Namun, ketika media mencoba meminta klarifikasi ke pihak PT Satria Persada Perkasa, perusahaan justru melempar tanggung jawab. “Silakan konfirmasi langsung ke pihak Polsek, karena semua sudah kami selesaikan di sana,” ujar perwakilan perusahaan singkat. Dugaan Modus Perdagangan Orang? Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa calon pekerja harus ditampung tanpa kepastian kerja? Mengapa korban justru merasa disekap, padahal perusahaan mengklaim memiliki legalitas lengkap? Aktivis pekerja migran menilai, pola semacam ini rawan disusupi praktik perdagangan orang (TPPO), dengan kedok perekrutan tenaga kerja resmi. Apakah BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja Batam benar-benar mengawasi praktik perekrutan ini? Investigasi.news akan segera meminta klarifikasi resmi ke BP2MI, Disnaker Batam, hingga Kementerian Ketenagakerjaan. Publik menuntut transparansi dan keseriusan aparat dalam membongkar praktik hitam ini, agar tidak ada lagi pekerja yang menjadi korban jeratan mafia tenaga kerja. Kasus NV hanyalah puncak gunung es. Jika dibiarkan, Batam bisa menjadi ladang subur perdagangan orang berkedok perekrutan resmi. Kini publik menanti keseriusan aparat penegak hukum untuk membongkar tuntas kasus ini, agar tidak ada lagi korban-korban lain yang terjebak dalam praktik kotor berkedok penyaluran tenaga kerja.

About