@wejiton: Соблюдайте ПДД!

wejiton
wejiton
Open In TikTok:
Region: KZ
Wednesday 03 December 2025 12:36:34 GMT
661254
28126
351
7731

Music

Download

Comments

tootsie590
✨ Asia ✨ :
сам себе штраф выписал😂
2025-12-03 16:38:35
1192
rejina4849
Rejina :
как выгодно мужа сотрудника ДПС😏
2025-12-04 08:37:36
61
xyliganka993
Nataliy :
штраф все равно тебе платить🤣
2025-12-03 16:57:20
395
maks.urazgaliev
Maks Urazgaliev :
Держись Брат 🤣🤣🤣
2025-12-03 14:36:44
181
karina_kst_
Karina 🌸 :
Мою или свою 😂
2025-12-03 16:04:31
139
13_egor_egorych
Егор Егорыч :
оба молодцы!!!!!😄
2025-12-03 15:52:37
40
rust63i
Рустик 63 :
молодец👍👍👍👍👍
2025-12-03 15:07:29
11
daga3657
Роман :
зато любов😂
2025-12-04 19:23:00
0
user1402380794610
Алла Вале :
красссавцы,актеры реально оба от Бога,настолько реалистично,что я аж несколько раз пересмотрела,🔥🔥🔥
2025-12-03 16:56:43
2
4476890aehg
45 :
НУ ЗАЧЕМ ТАКИЕ ПРИКОЛЫ ПРО ПОЛИЦИЮ? НЕ ПОНИМАЮ!!!!!
2025-12-04 03:52:55
0
user484413246111
Ксюха :
Вы сделали моё утро🤣🤣🤣
2025-12-03 23:57:16
24
dinjas1714a
DinJas1714a :
ну канкшна 😂😂😂
2025-12-03 14:37:58
7
user8819981806032
АНДРЕЙ БОРИСОВИЧ :
ну конечно🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2025-12-04 03:44:22
1
33nata331
🔥🔥🔥🔥🔥 :
мля умнечки🤗🤗🤗👍👍🥰🥰🤣🤣
2025-12-03 16:32:40
7
oleg_ded7777777
OLEG_DED7777777 :
красовчик
2025-12-03 13:29:34
27
nicegolden90
Nice Golden192 :
Сам Себя оформил считай😎
2025-12-03 18:52:34
3
marka415
marka :
прикольно 😂🙏😂😘😂😂😂😂😂
2025-12-04 13:02:14
0
user8333813613639
Слава :
молодцы ребята😄
2025-12-04 10:23:51
2
amor.fati4126
amor fati :
а это по факту😂😂😂же
2025-12-04 08:51:58
1
hoik149
██████████ :
ИИ...?
2025-12-04 12:38:02
0
user6341871068730vitalii
Виталий :
😂😂😂😂... всё равно
2025-12-04 11:27:48
0
adviser892
Adviser :
Я сдох от смеха 😂
2025-12-05 00:57:11
0
hamka93_kz0
🫦HamKa93_🇰🇿🫦 :
ну, конечно 🤝🔥
2025-12-03 16:05:55
6
user2473512283793
Забира :
Как песня называется,
2025-12-04 10:57:50
0
13_miloe_chudo_13
Васёна :
Хпхпхпхпхпхпхахаахахахах
2025-12-04 11:42:21
0
To see more videos from user @wejiton, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ini Bukan Bencana, Ini Rencana Kehancuran⁉️ Dalam kebisuan status yang tak tersemat, terkuaklah narasi yang lebih purba dari sekadar air bah. Sumatera—pulau yang tubuhnya diukir dari zamrud dan sejarah—kini berbisik dalam deru banjirnya, bukan sebagai bencana alam semata, melainkan sebagai cermin yang memantulkan ketelanjangan nurani. ​Mengapa titah bencana nasional enggan bersemayam? Sebab di baliknya, ada kebenaran yang tak boleh disapa: sebuah altar persembahan di mana sumber daya alam dikorbankan demi hasrat yang tak pernah kenyang. Hutan-hutan yang mestinya menjadi paru-paru dunia telah diubah menjadi lembaran izin, ditukar dengan senyum keramahan yang menyimpan niat selubung. ​Siapakah arsitek di balik kehancuran yang terencana ini? Bukan lagi soal inisial, melainkan soal sistem yang memelihara arogansi kekuasaan, yang merelakan karpet merah terhampar bagi truk-truk tambang, bagi gergaji yang merobek keheningan Tesso Nilo. Mereka yang kini menikmati kenyamanan di balik dinding kaca, adalah pemegang stempel yang merusak akal sehat bangsa, menjual tiket masuk bagi para perambah dengan harga selembar amplop tebal. ​Ironi terkuat adalah bagaimana kealpaan ini disembunyikan. Jeritan bumi ditenggelamkan oleh hiruk-pikuk kisah remeh-temeh: skandal selebriti atau desas-desus tentang kehilangan yang tak berarti. Sebuah orkestra pengalihan yang dirancang untuk membius kesadaran kolektif, agar mata publik tak menyaksikan betapa kejamnya politik saat ia bersekutu dengan keserakahan. ​Inilah harga yang harus dibayar oleh yang terpinggirkan. Korban-korban yang kini berjuang dalam keterputusan jaringan dan kegelapan, membayar kesalahan yang bukan milik mereka—sebuah iuran air mata untuk pesta pora yang diselenggarakan di pucuk kekuasaan. Sementara uluran tangan resmi masih menjadi janji yang menggantung di cakrawala, kesetiaan sejati terbukti dalam gerak bahu-membahu rakyat biasa: para influencer, UMKM, dan jiwa-jiwa yang hatinya tersentuh. ​Indonesia, tempat kedua kehilangan hutan tropis terluas di planet ini, kehilangan lebih dari 10,5 juta hektar. Tesso Nilo, yang dulunya adalah rumah abadi bagi gajah dan ratusan spesies lain, kini hanyalah peta penuh lubang. Ini bukan lagi sekadar pemulihan ekonomi; ini adalah akumulasi dosa peradaban, keserakahan yang dipelihara di singgasana. ​Maka, biarkan video ini menjadi saksi. Biarkan ia menjadi gema dari kayu gelondongan yang diseret, sebuah deklarasi bahwa bencana ini adalah manifestasi dari rencana yang lebih gelap. Sebarkan, agar dunia menyaksikan—bahwa di balik senyapnya pernyataan, ada tragedi moral yang menuntut pertanggungjawaban universal. #BanjirSumatera #SaveTessoNilo #KorupsiHutan #BanjirBandang #BencanaAlam
Ini Bukan Bencana, Ini Rencana Kehancuran⁉️ Dalam kebisuan status yang tak tersemat, terkuaklah narasi yang lebih purba dari sekadar air bah. Sumatera—pulau yang tubuhnya diukir dari zamrud dan sejarah—kini berbisik dalam deru banjirnya, bukan sebagai bencana alam semata, melainkan sebagai cermin yang memantulkan ketelanjangan nurani. ​Mengapa titah bencana nasional enggan bersemayam? Sebab di baliknya, ada kebenaran yang tak boleh disapa: sebuah altar persembahan di mana sumber daya alam dikorbankan demi hasrat yang tak pernah kenyang. Hutan-hutan yang mestinya menjadi paru-paru dunia telah diubah menjadi lembaran izin, ditukar dengan senyum keramahan yang menyimpan niat selubung. ​Siapakah arsitek di balik kehancuran yang terencana ini? Bukan lagi soal inisial, melainkan soal sistem yang memelihara arogansi kekuasaan, yang merelakan karpet merah terhampar bagi truk-truk tambang, bagi gergaji yang merobek keheningan Tesso Nilo. Mereka yang kini menikmati kenyamanan di balik dinding kaca, adalah pemegang stempel yang merusak akal sehat bangsa, menjual tiket masuk bagi para perambah dengan harga selembar amplop tebal. ​Ironi terkuat adalah bagaimana kealpaan ini disembunyikan. Jeritan bumi ditenggelamkan oleh hiruk-pikuk kisah remeh-temeh: skandal selebriti atau desas-desus tentang kehilangan yang tak berarti. Sebuah orkestra pengalihan yang dirancang untuk membius kesadaran kolektif, agar mata publik tak menyaksikan betapa kejamnya politik saat ia bersekutu dengan keserakahan. ​Inilah harga yang harus dibayar oleh yang terpinggirkan. Korban-korban yang kini berjuang dalam keterputusan jaringan dan kegelapan, membayar kesalahan yang bukan milik mereka—sebuah iuran air mata untuk pesta pora yang diselenggarakan di pucuk kekuasaan. Sementara uluran tangan resmi masih menjadi janji yang menggantung di cakrawala, kesetiaan sejati terbukti dalam gerak bahu-membahu rakyat biasa: para influencer, UMKM, dan jiwa-jiwa yang hatinya tersentuh. ​Indonesia, tempat kedua kehilangan hutan tropis terluas di planet ini, kehilangan lebih dari 10,5 juta hektar. Tesso Nilo, yang dulunya adalah rumah abadi bagi gajah dan ratusan spesies lain, kini hanyalah peta penuh lubang. Ini bukan lagi sekadar pemulihan ekonomi; ini adalah akumulasi dosa peradaban, keserakahan yang dipelihara di singgasana. ​Maka, biarkan video ini menjadi saksi. Biarkan ia menjadi gema dari kayu gelondongan yang diseret, sebuah deklarasi bahwa bencana ini adalah manifestasi dari rencana yang lebih gelap. Sebarkan, agar dunia menyaksikan—bahwa di balik senyapnya pernyataan, ada tragedi moral yang menuntut pertanggungjawaban universal. #BanjirSumatera #SaveTessoNilo #KorupsiHutan #BanjirBandang #BencanaAlam

About