@sultrafeeds: NASIONAL – Tragedi longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera menyisakan kisah pilu seorang anak yang harus mengevakuasi jasad ibunya dari tumpukan lumpur dan puing. Dengan alat berat yang ia sewa sendiri, proses pencarian berubah menjadi momen paling menggetarkan dalam hidupnya. Air matanya terus mengalir bukan hanya karena kehilangan, tetapi karena cara Tuhan mempertemukan kembali dirinya dengan sang ibu. Di antara bau lumpur, reruntuhan, dan dinginnya terpaan air, ia menemukan ibunya bukan dalam posisi terbaring, melainkan bersimpuh. Jasad wanita itu, yang masih mengenakan mukena putih, utuh dan tampak tenang, seolah mengabadikan sujud terakhirnya kepada Sang Pencipta. Longsor datang ketika sang ibu tengah melaksanakan sholat. Di saat tanah berguncang dan dunia di sekitarnya runtuh, ia memilih tetap teguh dalam ibadahnya. Baginya, Allah lebih besar dari ketakutan. Ia pergi bukan sebagai korban bencana semata, tetapi sebagai sosok yang mempertahankan ketakwaannya hingga napas terakhir Syahidah Sujud, demikian anaknya mengenang. Sang anak memeluk mukena basah yang menyelimuti jasad ibunya. Meski dingin lumpur meresap ke tubuhnya, ia mengaku merasakan kehangatan yang tak dapat dijelaskan. Duka kehilangan memang menghantam, tetapi cara ibunya kembali kepada Tuhan justru menjadi penghormatan yang tak ternilai. “Ibu telah mengajariku bahkan di akhir hidupnya. Sholat adalah benteng, sekalipun air bah menghantam,” ungkapnya dengan suara bergetar. Ia menutup kesaksiannya dengan rasa syukur. Di balik luka mendalam, ia menemukan ketenangan melalui pesan keimanan terakhir sang ibu: Pilihlah Allah, dan Dia akan memilihkan cara terbaik untuk menjemputmu. #sultrafeeds #tragedisumatera #sumaterabarat #sumaterautara #aceh

sultrafeeds

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 04 December 2025 04:56:40 GMT