Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@stelaoezyvd: #twuinpieaks🌲🌲🌲
Laura
Open In TikTok:
Region: IT
Friday 05 December 2025 12:33:39 GMT
143
20
8
1
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.21MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
0.69MB
)
Watermark .mp4 (
1.27MB
)
Music .mp3
Comments
Ant :
ciao 🖐️buona giornata
2025-12-06 10:00:43
1
tommasopacioni5 :
buon giorno
2025-12-05 12:43:00
1
Florina :
♥♥♥💋💋💋
2025-12-05 14:03:46
1
Ant :
❤
2025-12-11 00:07:56
0
Ant :
❤
2025-12-09 17:34:19
0
MarioC.0807 :
😘
2025-12-05 22:13:07
1
Max :
🥰😘😘❤️
2025-12-05 14:08:57
1
To see more videos from user @stelaoezyvd, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
The beauty of Mufasa x Lion King #mufasa #lionking #edit #4k #120fps #fypシ゚ #fyp #foryou #aesthetic #movie #disney
Y/n menatap lembar kertas yang tergeletak di meja riasnya. Bukan surat cinta, bukan tagihan, melainkan sebuah Surat Cerai yang sudah ditandatangani di bagian suami. Nama Park Jongseong tertera jelas di sana. Tangannya gemetar, seolah kertas itu adalah pecahan kaca yang siap melukainya. Sudah tiga tahun. Tiga tahun sejak Y/n harus menukar cintanya, Sunghoon, dengan Jongseong, kakaknya. Sebuah pernikahan yang didasari kewajiban dan kompromi, demi menjaga kehormatan keluarga. Sunghoon adalah jangkar Y/n, cita-citanya, seluruh dunia. Namun, suratan takdir menuntunnya pada pernikahan tanpa cinta. "Saya gak maksa kamu buat menerima semua ini, karena saya tau sejak awal orang yang kamu cinta itu adik saya," kata Jongseong, yang akrab dipanggil Jay, pada malam pernikahan mereka sebelum dia memilih kamar tamu. "Y/n aku tahu ini susah namun kita tidak akan pernah bersama relakan aku, Jay menunggumu," bisik Sunghoon, perih di matanya sama dalamnya dengan perih di hati Y/n. "Aku harus marah pada siapa?" Itu pertanyaan yang selalu berputar di benak Y/n selama tiga tahun ini. Marah pada takdir? Marah pada kedua pria yang mencintainya dengan caranya masing-masing? Atau marah pada dirinya sendiri yang terlalu mencintai Sunghoon? Waktu berjalan. Dinding kamar yang terpisah perlahan terkikis oleh kehadiran Jongseong. Pria itu dingin, kaku, dan berjarak, tetapi selalu ada. Dia memastikan Y/n baik-baik saja, dia tidak pernah menuntut, dan dia selalu menjadi sandaran yang kuat tanpa disadari Y/n. Di sudut hati yang paling tersembunyi, Y/n mulai belajar mencintai Jay, terbiasa, bahkan merindukan kehadirannya. Rasa bersalah karena menyimpan Sunghoon di hati kian menghilang, digantikan oleh rasa nyaman saat Jongseong di dekatnya. Maka, ketika surat cerai itu ada di sana, rasanya bukan seperti akhir dari sebuah drama, melainkan pukulan telak yang merenggut napas. "Ibu Y/n, Pak Jay lagi meeting," kata Bibi Han, asisten rumah tangga, terkejut melihat mata majikannya yang memerah. Y/n tidak peduli. Seluruh emosi rasa sakit tiga tahun lalu, rasa nyaman tiga tahun ini, dan ketakutan kehilangan meledak. Ia berlari ke garasi, mengambil kunci mobil tanpa berpikir. "PARK JONGSEONG!" Suara Y/n menggelegar di lobi gedung pencakar langit tempat kantor Jay berada. Ia menerobos masuk ke ruang meeting tanpa mengetuk. Semua mata tertuju padanya. Jay, yang sedang berdiri di depan proyektor dengan ekspresi tenang khasnya, tertegun. Wajah Y/n yang basah air mata, tetapi dipenuhi amarah, adalah pemandangan yang belum pernah dilihatnya. Y/n maju beberapa langkah, melemparkan surat cerai itu ke meja dengan kekuatan penuh. Kertas itu meluncur, berhenti tepat di depan Jay. "I K U T A K U S E K A R A N G J U G A!" Suaranya bergetar, tetapi perintahnya mutlak. Jay hanya menatapnya, lalu beralih menatap dewan direksi yang kebingungan. Dengan desahan pelan, dia berkata, "Maaf, kita lanjutkan besok. Saya ada urusan keluarga mendesak." Jay berjalan melewati meja, meraih lengan Y/n, dan menariknya keluar dari ruangan. Y/n tidak melawan, air matanya kini mengalir deras. Jay membawanya ke mobil dan mengemudi ke tempat yang jauh dari keramaian kota, sebuah taman di puncak bukit yang sepi. Mereka berdiri dalam keheningan yang lama. Angin berembus kencang, membawa aroma pinus. "Kenapa?" Akhirnya, Y/n memecah keheningan, suaranya parau. Dia menunjuk surat cerai itu dengan jari gemetar. "Setelah tiga tahun? Setelah kamu... setelah aku..." Jay menoleh, tatapannya lembut, tetapi dipenuhi kesedihan. "Aku tahu kamu mulai terbiasa, Y/n. Dan aku tahu, dengan caraku yang dingin, aku telah membuatmu merasa nyaman." "Lalu kenapa?!" "Karena aku melihat Sunghoon." Y/n terdiam. "Tiga minggu lalu, aku melihat Sunghoon kembali dari luar negeri. Aku melihat bagaimana dia menatapmu dari kejauhan. Tatapan yang sama seperti tiga tahun lalu, Y/n. Aku merelakanmu demi keluarga. Sekarang, aku merelakanmu demi kebahagiaanmu." (+) comments #pov #jay #foryoupage
Important message from #pamelapupkin
, من يتقن , احتواء الروح يبقى في الرّوح دائمًا #🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍 #🖤🥀
#dansmery68mamindragostit#
About
Robot
Legal
Privacy Policy