@crisoliveiraedi: #bolsonaro #flaviobolsonaro #justica #🇧🇷🇧🇷🇧🇷 #fypp

CrisOliveira😘
CrisOliveira😘
Open In TikTok:
Region: BR
Sunday 07 December 2025 03:14:16 GMT
86263
6551
398
460

Music

Download

Comments

gutogoncalves29
Guto :
Estou louco para não assistir
2025-12-07 19:55:47
65
user202606141
luiz. :
pior filme do ano.....kkkkkkk
2025-12-07 21:22:15
16
.edson.l.m
Eԃʂσɳ :
kkkkkkkkk
2025-12-08 03:02:04
0
marciaregina5419
Marcia Regina Fonseca⚘️ :
O melhor presidente da história do Brasil 🙏
2025-12-07 22:24:25
35
marisabarrosbarro
Marisa barros :
saudades do meu Presidente Jair messias Bolsonaro 🇧🇷🇧🇷
2025-12-07 20:35:00
99
renato.pereira.de51
Renato Pereira de Oliveira :
no governo bolsonaro nenhuma corrupção 👏👏🇧🇷🇧🇷
2025-12-07 22:42:29
32
zezinhaalves32
zezinhaalves32 :
Bolsonaro vc sempre vai ser o nosso mito nosso presidente amado 💕❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💕❤️💕❤️🥰😍🤩
2025-12-08 00:46:48
10
queropazzz1
Érica Bk :
sempre será nosso melhor
2025-12-07 23:03:54
15
aajsshsb
Antonia :
saudades do capitão
2025-12-08 02:18:11
0
marialmeida978
🦂♠️MARIA ALMEIDA 🇧🇷 :
TUDO QUE É CONSAGRADO A DEUS PROSPERARÁ 👏🙏🙌🙌
2025-12-07 23:36:12
6
user8078057541220
Regis :
tô na expectativa de assistir esse filme
2025-12-07 23:21:33
1
be_5980
Be :
pelo amor de Deus kkkkk
2025-12-07 18:11:01
0
cristinapimentaa
Cristina Silva :
Ninguém da família dele fala sobre o filme, será verdade?
2025-12-07 04:59:33
11
lucinetecruz06
Lucinete :
Meu presidente 22 🇧🇷🇧🇷🇧🇷🇧🇷💚💚💚💚💛💛💛💛💙💙💙💙
2025-12-07 16:02:39
3
raizapaixao30
Silva silva 30 :
Top
2025-12-07 23:00:55
1
jane.cruz107
Jane Cruz :
vai ser sucesso esse filme 🥰🥰
2025-12-08 04:33:20
0
lindacycosta2
Lindacy Costa :
Vou assistir umas mil vezes 👏👏
2025-12-07 19:27:29
2
user3666728078118
user3666728078118 :
top!!! jamais será esquecido pelo que fez e pelas injustiças que está passando será lembrado pelo seu legado👍
2025-12-08 01:17:17
8
betocrazy1
betocrazy1 :
..."se vocês soubessem o poder que vocês tem"
2025-12-07 19:09:38
70
graacas123
graacas123 :
já conheço a história todinha,mas vou assistir esse filme 🥰👏👏👏
2025-12-07 21:33:49
13
mycatspurin
pudinmeow >< :
Nosso presidente 🇧🇷👏👏justiça por todos os inocentes 🙏🙏
2025-12-07 18:48:08
5
eumilena59
Milena🪬🤍 :
ah tá
2025-12-07 22:35:52
0
user9000454522065
lara :
Nosso Presidente iluminado! Te amamos muito Bolsonaro!
2025-12-08 03:26:47
0
sergiogoncalveslima
Sergio Gonçalves :
Com certeza o filme do Mito vai ser campeão de bilheteria — e quem sabe ainda leva um Oscar. 😎😎
2025-12-08 01:02:25
7
toinha.h22
Cunhã :
É triste ver o que está acontecendo no Brasil, os PT tentando calar o povo
2025-12-08 01:16:44
4
To see more videos from user @crisoliveiraedi, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV | Kamu terbangun dengan kepala yang berat. Kelopak matamu terasa perih, bengkak, sisa dari tangis semalam. Butuh waktu beberapa detik sampai ingatanmu kembali. Tentang… siapa yang semalam ada di sisimu. Dan ketika kamu menoleh pelan, kamu baru sadar. Lengannya masih melingkar di perutmu. Hangat. Erat. “Sudah bangun?” suara berat Jay terdengar lembut di telingamu. Kamu refleks menoleh. Ternyata Jay sudah lebih dulu terjaga. Ia berbaring miring, menopang kepalanya dengan satu tangan, menatapmu sejak tadi. “P–Papi… semalaman tidur di sini?” tanyamu pelan, nyaris berbisik. Jay tersenyum samar. “Kamu yang minta, ingat?” Kamu terdiam, berusaha mengingat. Tentang semalam. Tentang tangismu yang pecah, tentang pelukannya, dan… sesuatu yang seharusnya tidak kamu rasakan malam itu. “Jangan diingat semuanya,” sela Jay dengan senyum miring kecil. Seolah ia bisa membaca isi kepalamu. “Ingat bagaimana kamu menangis semalaman, Y/n.” Ia mendekat, jaraknya kini nyaris tanpa ruang. “Don’t cry anymore,” bisiknya pelan.  “Saya yang akan ganti dan obati semua rasa sakit kamu. With happiness.” “Trust me, not anyone else… termasuk Riki.” Ujung jarinya menyapu lembut pelipismu, menyingkirkan anak rambut yang menempel di sana. Lalu mencium kepalamu sedikit lama. Kini ia menatapmu dalam, khawatir, tapi juga penuh sesuatu yang membuat dadamu kembali berdebar tanpa alasan. Kamu mencoba tersenyum, tapi hidungmu terasa perih. Air mata itu akhirnya kembali menetes tanpa izin. Jay menghela napas kecil, menarikmu ke pelukannya. “Hey, no… don’t cry, princess…” bisiknya, memelukmu lebih erat. Jay mengusap punggungmu perlahan, ritmenya tenang seperti ingin menenangkan badai di dadamu.  “Every tear from you hurts me, you know that?” suaranya hampir seperti gumaman ditelingamu. Kamu terdiam, napasmu tertahan di tenggorokan.  Jay kembali menatapmu lama, terlalu lama. Sampai kamu sendiri takut kalau jantungmu akan menyerah lebih dulu. ••• Hari-hari berikutnya berjalan sama. Sejak kamu memutuskan hubungan dengan Riki, ia masih terus berusaha menghubungimu. Mengirim pesan, menelpon, bahkan mencoba menemuimu di sekolah. Namun kali ini, kamu selalu berusaha menolak. “RIKI, CAN YOU STOP?!” kamu menepis genggamannya kasar. Saat ia memaksa menarik lenganmu menuju parkiran yang sudah lengang. “Otak lo udah dicuci sama si tua keladi itu, ya? Kenapa lo jadi sedrastis ini?” sergah Riki, nada suaranya penuh ejekan. PLAK! Tamparanmu mendarat di pipinya tanpa pikir panjang. “Lo yang selingkuh, ya gila! Jangan bawa-bawa Papi gue!” teriakmu, suaramu bergetar karena marah dan takut bersamaan. Riki tertawa kecil, sinis. “Papi lo, huh? Udah segitu dalemnya lo sama dia?” Kamu melangkah mundur, napasmu tersengal. Tapi sebelum kamu sempat menjauh, sebuah sosok berdiri tak jauh dari sana.  Jay.  Tatapannya tajam, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia melangkah cepat ke arah kalian, lalu tanpa sepatah kata, menarik tanganmu kasar namun tetap melindungi. “Pulang.” Suaranya berat, dingin, tak bisa dibantah. Kamu hanya bisa menuruti ketika Jay mencengkram tanganmu, menyeretmu masuk ke dalam mobil. Begitu pintu tertutup, suara deru napas Jay terdengar jelas, penuh amarah yang ditahan. Ia menatap lurus ke depan, suaranya rendah namun tajam menusuk.  “Masih mau nggak dengerin Papi?” Kamu menunduk, tak berani menatapnya. “Papi, itu nggak seperti yang—” “Masih berani ketemu dia?” potongnya. Nada suaranya meninggi, menggetarkan ruang sempit itu. Kamu terdiam, air matamu menetes pelan. Lalu Jay berucap lagi, kali ini dengan suara yang lebih pelan tapi berbahaya. “Kalau kamu masih nggak nurut, saya nikahin kamu secepatnya.” Kamu langsung menoleh kaget. “Papi?! Jangan becanda deh!” Jay menatapmu balik. Mata hitamnya dingin dan jelas sekali, kali ini dia tidak sedang bercanda. (+komen ) #pov #jay #jayedit #jayenhypen #foryoupage
POV | Kamu terbangun dengan kepala yang berat. Kelopak matamu terasa perih, bengkak, sisa dari tangis semalam. Butuh waktu beberapa detik sampai ingatanmu kembali. Tentang… siapa yang semalam ada di sisimu. Dan ketika kamu menoleh pelan, kamu baru sadar. Lengannya masih melingkar di perutmu. Hangat. Erat. “Sudah bangun?” suara berat Jay terdengar lembut di telingamu. Kamu refleks menoleh. Ternyata Jay sudah lebih dulu terjaga. Ia berbaring miring, menopang kepalanya dengan satu tangan, menatapmu sejak tadi. “P–Papi… semalaman tidur di sini?” tanyamu pelan, nyaris berbisik. Jay tersenyum samar. “Kamu yang minta, ingat?” Kamu terdiam, berusaha mengingat. Tentang semalam. Tentang tangismu yang pecah, tentang pelukannya, dan… sesuatu yang seharusnya tidak kamu rasakan malam itu. “Jangan diingat semuanya,” sela Jay dengan senyum miring kecil. Seolah ia bisa membaca isi kepalamu. “Ingat bagaimana kamu menangis semalaman, Y/n.” Ia mendekat, jaraknya kini nyaris tanpa ruang. “Don’t cry anymore,” bisiknya pelan. “Saya yang akan ganti dan obati semua rasa sakit kamu. With happiness.” “Trust me, not anyone else… termasuk Riki.” Ujung jarinya menyapu lembut pelipismu, menyingkirkan anak rambut yang menempel di sana. Lalu mencium kepalamu sedikit lama. Kini ia menatapmu dalam, khawatir, tapi juga penuh sesuatu yang membuat dadamu kembali berdebar tanpa alasan. Kamu mencoba tersenyum, tapi hidungmu terasa perih. Air mata itu akhirnya kembali menetes tanpa izin. Jay menghela napas kecil, menarikmu ke pelukannya. “Hey, no… don’t cry, princess…” bisiknya, memelukmu lebih erat. Jay mengusap punggungmu perlahan, ritmenya tenang seperti ingin menenangkan badai di dadamu. “Every tear from you hurts me, you know that?” suaranya hampir seperti gumaman ditelingamu. Kamu terdiam, napasmu tertahan di tenggorokan. Jay kembali menatapmu lama, terlalu lama. Sampai kamu sendiri takut kalau jantungmu akan menyerah lebih dulu. ••• Hari-hari berikutnya berjalan sama. Sejak kamu memutuskan hubungan dengan Riki, ia masih terus berusaha menghubungimu. Mengirim pesan, menelpon, bahkan mencoba menemuimu di sekolah. Namun kali ini, kamu selalu berusaha menolak. “RIKI, CAN YOU STOP?!” kamu menepis genggamannya kasar. Saat ia memaksa menarik lenganmu menuju parkiran yang sudah lengang. “Otak lo udah dicuci sama si tua keladi itu, ya? Kenapa lo jadi sedrastis ini?” sergah Riki, nada suaranya penuh ejekan. PLAK! Tamparanmu mendarat di pipinya tanpa pikir panjang. “Lo yang selingkuh, ya gila! Jangan bawa-bawa Papi gue!” teriakmu, suaramu bergetar karena marah dan takut bersamaan. Riki tertawa kecil, sinis. “Papi lo, huh? Udah segitu dalemnya lo sama dia?” Kamu melangkah mundur, napasmu tersengal. Tapi sebelum kamu sempat menjauh, sebuah sosok berdiri tak jauh dari sana. Jay. Tatapannya tajam, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia melangkah cepat ke arah kalian, lalu tanpa sepatah kata, menarik tanganmu kasar namun tetap melindungi. “Pulang.” Suaranya berat, dingin, tak bisa dibantah. Kamu hanya bisa menuruti ketika Jay mencengkram tanganmu, menyeretmu masuk ke dalam mobil. Begitu pintu tertutup, suara deru napas Jay terdengar jelas, penuh amarah yang ditahan. Ia menatap lurus ke depan, suaranya rendah namun tajam menusuk. “Masih mau nggak dengerin Papi?” Kamu menunduk, tak berani menatapnya. “Papi, itu nggak seperti yang—” “Masih berani ketemu dia?” potongnya. Nada suaranya meninggi, menggetarkan ruang sempit itu. Kamu terdiam, air matamu menetes pelan. Lalu Jay berucap lagi, kali ini dengan suara yang lebih pelan tapi berbahaya. “Kalau kamu masih nggak nurut, saya nikahin kamu secepatnya.” Kamu langsung menoleh kaget. “Papi?! Jangan becanda deh!” Jay menatapmu balik. Mata hitamnya dingin dan jelas sekali, kali ini dia tidak sedang bercanda. (+komen ) #pov #jay #jayedit #jayenhypen #foryoupage

About