@myka7: #funny 😂😂😝

Myka🌺
Myka🌺
Open In TikTok:
Region:
Saturday 18 July 2015 04:07:34 GMT
6981
3304
7
2

Music

Download

Comments

nikkiloves
Nikaila ♡ :
Awe 😂😂😂😂nailed it
2015-07-18 12:38:24
1
alondraa172
Alondraa :
Your Really Good at this😅
2015-08-14 17:39:23
1
sydney_slays
👑Preciselee😛😘👑 :
oh yeah...i saw that. i was dyim😂😂😂
2015-10-06 09:00:44
1
lovemydaddy_01
LoveMyDaddy_01 :
what old lady
2015-10-06 19:38:36
1
austinn.180
aussyboii :
🔮help me get more fans🔮 💯check out my page💯 🤑like my recent plz🤑 💎help me get big💎 💸spam me plz💸 💣ur da bomb💣
2015-11-27 10:32:38
0
jojodels
✨Jojo✨ :
Lol
2016-07-28 11:29:15
0
dino_eb
EB Jones :
I like ur headphones
2016-09-17 16:34:25
0
To see more videos from user @myka7, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV: Sejak kecil, Y/N selalu menganggap Heeseung sebagai adik kandungnya. Ia tahu mereka tidak sedarah, tapi kasih sayangnya tidak pernah setengah-setengah. Y/N memeluk Heeseung saat ia jatuh, mencium keningnya sebelum tidur, bahkan membela mati-matian saat anak-anak lain mengejek status mereka sebagai saudara angkat. Heeseung adalah adiknya. Dan dunia tahu betul Y/N menyayangi adiknya lebih dari apa pun. Sayangnya… tidak semua kasih sayang tumbuh dengan cara yang sama. Heeseung tahu sejak umur sepuluh tahun bahwa perasaannya pada Y/N berbeda. Ia tak suka jika Y/N dekat dengan teman pria. Ia tak suka jika Y/N menyebut laki-laki lain tampan. Ia ingin Y/N hanya melihatnya—dan hanya miliknya. Saat itu, Heeseung masih bisa menyembunyikannya. Masih bisa berpura-pura menjadi adik manis yang selalu mematuhi  Y/N. Namun segalanya berubah saat kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan tragis saat Y/N berusia dua puluh dua, dan Heeseung baru sembilan belas. Rumah menjadi hening. Dunia menjadi lebih gelap. Dan Heeseung… mulai menunjukkan warna aslinya. --- “Kak, kenapa pulangnya malam?” tanya Heeseung dengan nada datar namun dingin. Matanya menatap ke bawah, pada lutut Y/N yang terbuka karena rok mini yang dipakainya. “Aku habis bertemu teman kampus. Kita reuni. Lagipula, aku sudah besar, Hee—” “Jangan pakai rok pendek lagi,” potong Heeseung tanpa menatap matanya. “Dan aku enggak suka kamu pulang malam.” Y/N mengernyit. “Kamu bukan ayahku.” “Tapi kamu cuma punya aku sekarang.” Suaranya dingin. Tatapannya tak main-main. “Aku yang akan jaga Kak Y/N. Sampai kapan pun.” Ada yang aneh. Tapi entah kenapa, dada Y/N justru terasa berdebar. --- Sejak hari itu, Heeseung makin melekat. Ia mengecek ponsel Y/N diam-diam. Menghapus kontak pria yang mencurigakan. Mengantar jemput Y/N ke mana pun. Menguncinya di kamar saat bertengkar. Y/N tahu itu salah. Sakit. Mengganggu. Namun di balik sikap posesif dan dingin itu… ada perhatian yang membuat hatinya luluh. Cara Heeseung memasakkan makanan kesukaannya. Cara ia merapikan kamar tanpa diminta. Cara ia membelai rambutnya tiap malam sambil berkata: “Kak Y/N cuma punya aku sekarang. Dan aku cuma punya Kak Y/N.” Y/N tidak menyangkal lagi. Ia suka saat Heeseung cemburu. Ia suka saat Heeseung memaksa dirinya untuk hanya melihatnya. Dan ia jatuh cinta pada adik angkatnya sendiri. --- Suatu malam, Y/N mendekat ke kamar Heeseung. Napasnya gemetar, tangan gemetar. Ia tahu ini salah. Tapi ia juga tahu, perasaan ini sudah menumpuk bertahun-tahun. “Hee…” panggilnya lirih, saat pintu terbuka. Heeseung menoleh. Matanya menyala. “Kenapa Kak Y/N ke sini?” Y/N menggigit bibir. “Aku… aku gak bisa tidur.” Dalam detik itu, senyum Heeseung muncul. Gelap, tapi lembut. Tangannya menarik Y/N masuk. Memeluknya erat. Mengurungnya dalam pelukan yang selama ini Y/N anggap perlindungan—padahal itu adalah kepemilikan. “Kamu akhirnya sadar, ya?” bisiknya di telinga Y/N. Y/N menggigil. “Aku milikmu, Heeseung.” Heeseung tertawa kecil. “Bukan ‘milikku’.” Ia menatap Y/N tajam. Dalam. “Kakak memang dari dulu udah jadi milik aku.” Dan Y/N… membiarkan dirinya dimiliki. Sebab kadang, cinta yang tergelap… terasa paling hangat saat tak ada lagi yang bisa digenggam. --- #POV #heeseungenhypen #fypp
POV: Sejak kecil, Y/N selalu menganggap Heeseung sebagai adik kandungnya. Ia tahu mereka tidak sedarah, tapi kasih sayangnya tidak pernah setengah-setengah. Y/N memeluk Heeseung saat ia jatuh, mencium keningnya sebelum tidur, bahkan membela mati-matian saat anak-anak lain mengejek status mereka sebagai saudara angkat. Heeseung adalah adiknya. Dan dunia tahu betul Y/N menyayangi adiknya lebih dari apa pun. Sayangnya… tidak semua kasih sayang tumbuh dengan cara yang sama. Heeseung tahu sejak umur sepuluh tahun bahwa perasaannya pada Y/N berbeda. Ia tak suka jika Y/N dekat dengan teman pria. Ia tak suka jika Y/N menyebut laki-laki lain tampan. Ia ingin Y/N hanya melihatnya—dan hanya miliknya. Saat itu, Heeseung masih bisa menyembunyikannya. Masih bisa berpura-pura menjadi adik manis yang selalu mematuhi Y/N. Namun segalanya berubah saat kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan tragis saat Y/N berusia dua puluh dua, dan Heeseung baru sembilan belas. Rumah menjadi hening. Dunia menjadi lebih gelap. Dan Heeseung… mulai menunjukkan warna aslinya. --- “Kak, kenapa pulangnya malam?” tanya Heeseung dengan nada datar namun dingin. Matanya menatap ke bawah, pada lutut Y/N yang terbuka karena rok mini yang dipakainya. “Aku habis bertemu teman kampus. Kita reuni. Lagipula, aku sudah besar, Hee—” “Jangan pakai rok pendek lagi,” potong Heeseung tanpa menatap matanya. “Dan aku enggak suka kamu pulang malam.” Y/N mengernyit. “Kamu bukan ayahku.” “Tapi kamu cuma punya aku sekarang.” Suaranya dingin. Tatapannya tak main-main. “Aku yang akan jaga Kak Y/N. Sampai kapan pun.” Ada yang aneh. Tapi entah kenapa, dada Y/N justru terasa berdebar. --- Sejak hari itu, Heeseung makin melekat. Ia mengecek ponsel Y/N diam-diam. Menghapus kontak pria yang mencurigakan. Mengantar jemput Y/N ke mana pun. Menguncinya di kamar saat bertengkar. Y/N tahu itu salah. Sakit. Mengganggu. Namun di balik sikap posesif dan dingin itu… ada perhatian yang membuat hatinya luluh. Cara Heeseung memasakkan makanan kesukaannya. Cara ia merapikan kamar tanpa diminta. Cara ia membelai rambutnya tiap malam sambil berkata: “Kak Y/N cuma punya aku sekarang. Dan aku cuma punya Kak Y/N.” Y/N tidak menyangkal lagi. Ia suka saat Heeseung cemburu. Ia suka saat Heeseung memaksa dirinya untuk hanya melihatnya. Dan ia jatuh cinta pada adik angkatnya sendiri. --- Suatu malam, Y/N mendekat ke kamar Heeseung. Napasnya gemetar, tangan gemetar. Ia tahu ini salah. Tapi ia juga tahu, perasaan ini sudah menumpuk bertahun-tahun. “Hee…” panggilnya lirih, saat pintu terbuka. Heeseung menoleh. Matanya menyala. “Kenapa Kak Y/N ke sini?” Y/N menggigit bibir. “Aku… aku gak bisa tidur.” Dalam detik itu, senyum Heeseung muncul. Gelap, tapi lembut. Tangannya menarik Y/N masuk. Memeluknya erat. Mengurungnya dalam pelukan yang selama ini Y/N anggap perlindungan—padahal itu adalah kepemilikan. “Kamu akhirnya sadar, ya?” bisiknya di telinga Y/N. Y/N menggigil. “Aku milikmu, Heeseung.” Heeseung tertawa kecil. “Bukan ‘milikku’.” Ia menatap Y/N tajam. Dalam. “Kakak memang dari dulu udah jadi milik aku.” Dan Y/N… membiarkan dirinya dimiliki. Sebab kadang, cinta yang tergelap… terasa paling hangat saat tak ada lagi yang bisa digenggam. --- #POV #heeseungenhypen #fypp

About