Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@carlos_eduardo_espina:
Carlos_Eduardo_Espina
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 13 August 2023 18:46:39 GMT
213206
10302
294
126
Music
Download
No Watermark .mp4 (
6.88MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
5.28MB
)
Watermark .mp4 (
8.15MB
)
Music .mp3
Comments
Carlos_Eduardo_Espina :
Gracias México por cuidarlos y ayudarlos 🙏🏼❤️
2023-08-13 18:50:54
35
Pilar Rosas :
Los deportaron .☹️
2023-08-15 01:14:17
29
Florecita :
Q bonitos son una monada 🥰
2023-08-14 20:11:45
5
Evelynmonterroza1 :
gracias a Dios ojalá vivan felicices toda su vida🙏🥰
2023-08-13 18:54:57
4
One :
Yay!
2023-08-13 18:48:42
4
Becca :
thank goodness ❤️❤️
2023-08-14 03:55:41
4
Reyna Lyon :
Mis sobrinos, déjenlos pasar 🥰🥰🥰
2023-08-13 19:56:41
4
kimvis0126 :
Carlos me facina tu contenido tu papás ha criado un súper hombre que dios te bendiga y que dios te siga bendiciones para que sigas ayudando
2023-08-15 19:57:21
4
🐞MaríaElena🐞 :
Pero la gente que piensa en querer tener un mono de mascota que feo lo bueno qu fueron rescatados 🐒 🐒 🐒
2023-08-13 18:54:11
3
Jorge Molina :
Van a terminar de mascotas entre los mismos del gobierno
2023-08-13 18:57:08
3
Lore Bernal :
así de bien deberían tratar y cuidar a los niños que encuentran!!!
2023-08-13 18:50:47
3
🍫👻ADAQUIT°☪︎⋆✫👻🍫 :
saluda bro
2023-08-13 18:49:29
3
🌺🌸💋🎀Emely🎀💋🌸🌺 :
Son idénticos a ti Carlo 😂😂
2023-08-14 13:16:41
3
rolo :
que bueno por ellos. y que bueno que hay personas que si se preocupan por estos animalitos
2023-08-13 18:52:52
3
Chachi’s Show :
Muchas gracias por tenernos informados, y que bien que estos monitos están a salvo. Saludos. 😌
2023-08-13 18:52:44
3
cecilianieto8304 :
😂😂😂mi family 😅🥰
2023-08-14 19:06:19
3
La p :
carlitos disculpe 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2023-08-13 18:48:40
3
Herson Nahum Villalt :
Que bueno saber
2023-08-13 18:48:36
3
CHAPIN.⁵⁰² :
saludo carlos 🥰
2023-08-13 18:51:07
3
Geraldinam Carrera :
Llore de feliz ver que tomaron cartas en el asunto
2023-08-14 16:33:35
2
Abuelita Jojo :
❤️❤️❤️
2023-08-13 18:49:41
2
Romeo :
Son tus primos
2023-08-15 13:53:07
2
To see more videos from user @carlos_eduardo_espina, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
[Unknown — 06.12] Kemana pun kamu pergi, aku tetap bisa lihat kamu. Jangan buat aku ngerubah caranya. Bukan dari Heeseung. Tapi kamu tahu, itu darinya. Atau lebih tepatnya, dari seseorang yang bekerja untuknya. Kamu menoleh pelan ke belakang. Heeseung masih duduk, menyesap kopinya seperti pagi ini adalah pagi paling biasa dalam hidup kalian. Tidak ada kemarahan di wajahnya. Tidak ada amukan atau paksaan. Justru ketenangan itulah yang membuat semuanya terasa jauh lebih mengerikan. “Kamu bohong” katamu dengan suara nyaris pecah. “Katanya gak bakal cegah aku pergi.” “Aku gak cegah” jawabnya tanpa menoleh. “Aku cuma kasih tau bahwa kepergianmu gak akan bikin aku buta.” “Kamu pasangin aku pelacak? Kamera? Mikrofon? Atau kamu suruh orang ngikutin aku tiap langkah?!” “Enggak semua hal perlu kamu tahu.” “HEESEUNG!” Akhirnya dia menoleh. Tatapannya tajam, tapi bibirnya tetap melengkung dalam senyum kecil yang menjengkelkan. “Aku cuma pastikan kamu aman” katanya pelan. “Satu-satunya yang bahaya adalah kalau kamu nyoba kabur dari perlindunganku.” Perlindungan? Itu bukan perlindungan. Itu pengawasan, penahanan. Kamu menggeleng. “Kamu butuh bantuan. Ini gak sehat.” Heeseung bangkit dari kursinya dan berjalan perlahan mendekat. Kamu mundur, tapi punggungmu segera bertemu dengan pintu di belakang. “Y/N” suaranya rendah, nyaris seperti bujukan, tapi matanya tetap tak berkedip. “Aku gak butuh bantuan. Aku cuma butuh kamu tetap di tempat yang bisa aku lihat. Aku gak akan pernah izinin dunia menyakitimu kayak dulu.” Kamu membeku. Kata-katanya mengguncang sesuatu dalam dirimu. Dulu, masa lalu. Apakah ini ada hubungannya dengan sesuatu yang sudah kamu lupakan? Kamu mencoba mengingat. Tapi sebelum bisa tenggelam lebih jauh dalam pikiranmu, Heeseung sudah berdiri tepat di hadapanmu. Dia mengangkat tangannya, lalu menyentuh sisi wajahmu. Kali ini, kamu menepisnya. “Gak usah sentuh aku.” Ekspresinya berubah sedikit. Ada kilatan luka yang singkat atau marah yang ditahan. “Kalau kamu keluar dari sini” katanya, “aku gak akan jamin kamu bisa balik.” Kata-katanya menusuk. “Apa maksudmu?” “Aku gak ancam kamu, Y/N. Aku cuma bilang kalau kamu keluar, dunia akan berubah. Gak akan ada tempat aman tanpa aku.” “Lucu, karena saat ini pun aku gak ngerasa aman.” Mata Heeseung menyipit. Sekali lagi dia diam. Dan dalam keheningan itu, kamu akhirnya memutuskan: cukup. Tanpa satu kata pun lagi, kamu membuka pintu. Melangkah keluar. Tidak ada yang menahanmu. Tidak ada tangan yang menarikmu kembali. Tapi langkahmu tidak terasa seperti langkah kemenangan. Justru, seperti melangkah ke dalam sesuatu yang tidak kamu pahami. Seperti kamu sedang diawasi bahkan lebih dari sebelumnya. Dan kamu benar. Karena saat kamu keluar dari gedung apartemen dan berbelok menuju jalan besar, kamu melihat seseorang. Seorang pria dengan hoodie hitam berdiri di seberang jalan, menatap ponselnya, lalu menatap langsung ke arahmu. Kamu berpura-pura tidak melihat. Tapi seluruh tubuhmu menegang. Langkahmu cepat. Kamu memanggil taksi, mencoba tersenyum ramah agar supirnya tidak curiga kamu sedang dalam bahaya. Kamu memberikan alamat acak tempat makan kecil yang biasa kamu kunjungi waktu kuliah. Hanya untuk menyamarkan jejak, hanya untuk berpikir. Tapi sesampainya di sana, kamu tidak merasa lega. Justru semakin bingung. Karena saat kamu masuk ke dalam dan duduk. Tak lama kemudian, ponselmu berbunyi. [Unknown — 07.05] Makanlah yang banyak. Kamu kelihatan pucat dari tadi. Jangan bikin aku khawatir. Kamu hampir menjatuhkan ponselmu. Dia... masih mengawasi. -------- Dikit dulu, tiba-tiba buntu. #leeheeseung #heeseung #fyp " width="135" height="240">
(3.) "Silent Control." Kakimu gemetar, tanganmu masih menggenggam gagang pintu, tapi seolah ada tali tak kasatmata yang menahannya untuk benar-benar terbuka. Kamu memandangi layar ponsel lagi. Pesan dari nomor asing itu tetap sama: > [Unknown — 06.12] Kemana pun kamu pergi, aku tetap bisa lihat kamu. Jangan buat aku ngerubah caranya. Bukan dari Heeseung. Tapi kamu tahu, itu darinya. Atau lebih tepatnya, dari seseorang yang bekerja untuknya. Kamu menoleh pelan ke belakang. Heeseung masih duduk, menyesap kopinya seperti pagi ini adalah pagi paling biasa dalam hidup kalian. Tidak ada kemarahan di wajahnya. Tidak ada amukan atau paksaan. Justru ketenangan itulah yang membuat semuanya terasa jauh lebih mengerikan. “Kamu bohong” katamu dengan suara nyaris pecah. “Katanya gak bakal cegah aku pergi.” “Aku gak cegah” jawabnya tanpa menoleh. “Aku cuma kasih tau bahwa kepergianmu gak akan bikin aku buta.” “Kamu pasangin aku pelacak? Kamera? Mikrofon? Atau kamu suruh orang ngikutin aku tiap langkah?!” “Enggak semua hal perlu kamu tahu.” “HEESEUNG!” Akhirnya dia menoleh. Tatapannya tajam, tapi bibirnya tetap melengkung dalam senyum kecil yang menjengkelkan. “Aku cuma pastikan kamu aman” katanya pelan. “Satu-satunya yang bahaya adalah kalau kamu nyoba kabur dari perlindunganku.” Perlindungan? Itu bukan perlindungan. Itu pengawasan, penahanan. Kamu menggeleng. “Kamu butuh bantuan. Ini gak sehat.” Heeseung bangkit dari kursinya dan berjalan perlahan mendekat. Kamu mundur, tapi punggungmu segera bertemu dengan pintu di belakang. “Y/N” suaranya rendah, nyaris seperti bujukan, tapi matanya tetap tak berkedip. “Aku gak butuh bantuan. Aku cuma butuh kamu tetap di tempat yang bisa aku lihat. Aku gak akan pernah izinin dunia menyakitimu kayak dulu.” Kamu membeku. Kata-katanya mengguncang sesuatu dalam dirimu. Dulu, masa lalu. Apakah ini ada hubungannya dengan sesuatu yang sudah kamu lupakan? Kamu mencoba mengingat. Tapi sebelum bisa tenggelam lebih jauh dalam pikiranmu, Heeseung sudah berdiri tepat di hadapanmu. Dia mengangkat tangannya, lalu menyentuh sisi wajahmu. Kali ini, kamu menepisnya. “Gak usah sentuh aku.” Ekspresinya berubah sedikit. Ada kilatan luka yang singkat atau marah yang ditahan. “Kalau kamu keluar dari sini” katanya, “aku gak akan jamin kamu bisa balik.” Kata-katanya menusuk. “Apa maksudmu?” “Aku gak ancam kamu, Y/N. Aku cuma bilang kalau kamu keluar, dunia akan berubah. Gak akan ada tempat aman tanpa aku.” “Lucu, karena saat ini pun aku gak ngerasa aman.” Mata Heeseung menyipit. Sekali lagi dia diam. Dan dalam keheningan itu, kamu akhirnya memutuskan: cukup. Tanpa satu kata pun lagi, kamu membuka pintu. Melangkah keluar. Tidak ada yang menahanmu. Tidak ada tangan yang menarikmu kembali. Tapi langkahmu tidak terasa seperti langkah kemenangan. Justru, seperti melangkah ke dalam sesuatu yang tidak kamu pahami. Seperti kamu sedang diawasi bahkan lebih dari sebelumnya. Dan kamu benar. Karena saat kamu keluar dari gedung apartemen dan berbelok menuju jalan besar, kamu melihat seseorang. Seorang pria dengan hoodie hitam berdiri di seberang jalan, menatap ponselnya, lalu menatap langsung ke arahmu. Kamu berpura-pura tidak melihat. Tapi seluruh tubuhmu menegang. Langkahmu cepat. Kamu memanggil taksi, mencoba tersenyum ramah agar supirnya tidak curiga kamu sedang dalam bahaya. Kamu memberikan alamat acak tempat makan kecil yang biasa kamu kunjungi waktu kuliah. Hanya untuk menyamarkan jejak, hanya untuk berpikir. Tapi sesampainya di sana, kamu tidak merasa lega. Justru semakin bingung. Karena saat kamu masuk ke dalam dan duduk. Tak lama kemudian, ponselmu berbunyi. [Unknown — 07.05] Makanlah yang banyak. Kamu kelihatan pucat dari tadi. Jangan bikin aku khawatir. Kamu hampir menjatuhkan ponselmu. Dia... masih mengawasi. -------- Dikit dulu, tiba-tiba buntu. #leeheeseung #heeseung #fyp
even if we're six feet underground 🛹 #skate3 #skate #xbox360 #2000skids
Sau tết là những chuỗi ngày biển mây 😇😇 #ThanhThoiLuotTet #dalat #sanmaydalat #tredding #tredding #sanmay
prioridades
No wonder Harry couldn't resist publicly flirting with Helena 57 hours after moving into Love Island—a small detail exposed his disgusting nature.#Harry#Helena#Shakira#usa#fvp
About
Robot
Legal
Privacy Policy