@deluxeklexasmr: Asmr triggers i cant stand #asmr

Deluxeklex asmr
Deluxeklex asmr
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 24 July 2024 23:21:54 GMT
609000
26097
232
177

Music

Download

Comments

.edvard_
.edvard_ :
you hate wearing what 😭🙏
2024-07-25 00:06:39
2186
_161017l
♛ :
U hate wearing what unc ?😭🙏
2024-08-11 03:59:26
0
jbaphu
jbaphu :
I love them all
2024-07-26 22:38:54
0
gerbbittingcurbin4k
* :
10/10 edge see you tomorrow
2024-07-25 05:51:03
257
barosan_muresan04
Eddie :
Why is bro so concentrated while doing these
2024-07-24 23:25:52
662
jake_cp0
Jake CP :
put the fries in the bag
2024-07-24 23:25:33
44
poo_poo_nuggets10
PooPooNuggets🇬🇹 :
HATE WEARING WHAT??
2024-07-25 00:01:05
142
brayden_j350
whootyxterra :
"I hate wearing rubbers"😂
2024-07-25 00:01:05
79
alllx203
alllx203 :
beonjour madame
2024-07-24 23:23:36
0
clipsgg62
clipsgg62 :
530 how many likes now
2024-07-24 23:46:35
0
ianfrmokc
່ :
Plug a little weird but he chill
2024-07-25 04:03:24
96
funnymemedereck
capcut funny🤪 :
what does he mean by"i hate wearing rubbers"💀
2024-08-05 10:23:20
1
username_39301
skywalker Lajos :
Bag put the in fries the just
2024-07-25 01:11:03
0
chomkemm
✝️chomkem☦️ :
what happened to the polo purple cologne???
2024-07-24 23:36:26
0
ville__________
🦎 :
Mmm
2024-08-12 03:52:50
0
perc_popper45
perc_popper45 :
Same
2024-08-12 21:11:02
0
maksim_plz08
Maksim_plz :
Ja das stimmt
2024-07-25 02:30:02
5
jonathancoveney2
Jonathan :
@/zvuu 🥰
2024-07-31 11:48:42
11
downwithit
speedofsound :
early
2024-07-24 23:24:26
0
sunken_moonlight
sunken_moonlight :
NO ASHLEY???
2024-07-25 00:03:01
10
chad.owens
Chad Owens 💚 :
Everyone being early to this one 😂
2024-07-24 23:37:08
0
sk4zrt
sk4zrt :
No active😭
2024-07-24 23:30:30
0
user8835350
User883$5@3 :
I hate rubbers too man I wish my dad didnt hate em
2024-08-04 22:01:17
0
To see more videos from user @deluxeklexasmr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di sebuah desa kecil di Rusia, tahun 1857, lahir seorang anak yang akan menatap bintang lebih jauh dari siapa pun di masanya. Namanya Konstantin Tsiolkovsky. Ia bukan lahir dari keluarga bangsawan. Ayahnya pegawai biasa, ibunya perempuan lembut yang selalu berkata, > “Jika kau tak bisa berjalan dengan dunia, berjalanlah menuju langit.” Tapi hidupnya tak mudah. Di usia 10 tahun, Konstantin terserang demam berat — dan sejak itu, ia kehilangan hampir seluruh pendengarannya. Sekolah menolaknya, guru-guru menyerah karena ia tak bisa mendengar pelajaran. Namun di kesunyian itu, Konstantin menemukan dunianya sendiri. Setiap malam, ia menatap langit dan bertanya: “Bagaimana jika manusia bisa ke sana?” Ia belajar sendiri di rumah, membaca buku-buku fisika dan matematika dari perpustakaan kota. Kadang ia tidur di lantai kayu yang dingin sambil menulis rumus di kertas bekas. Tak ada yang percaya pada mimpinya. Bagi mereka, langit hanyalah tempat para dewa, bukan manusia. Tapi Konstantin terus menggambar, menghitung, dan menulis. Ia yakin suatu hari nanti, manusia akan keluar dari Bumi — bukan dengan sayap, tapi dengan mesin berbahan bakar roket. Tahun 1903, ia menerbitkan karya ilmiahnya: “Exploration of Outer Space by Means of Rocket Devices.” Di dalamnya, ia menjelaskan konsep roket bertingkat, teori gravitasi orbit, dan bahkan stasiun luar angkasa — semua hal yang baru terbukti puluhan tahun kemudian. Namun, saat itu orang-orang hanya menertawakannya. > “Orang gila di desa Kaluga yang ingin terbang ke bulan,” kata mereka. Ia hidup miskin, mengajar anak-anak di sekolah untuk bertahan hidup. Karyanya tidak pernah diakui selama ia masih hidup. Tapi waktu punya cara menguji kebenaran. Dua dekade setelah kematiannya, ilmuwan muda Rusia menemukan kembali tulisannya, dan menjadikannya dasar dari seluruh teori penerbangan luar angkasa modern. Ketika Uni Soviet meluncurkan Sputnik — satelit pertama di dunia — para ilmuwan menulis satu kalimat sederhana di catatan sejarahnya: > “Kami berdiri di atas bahu Tsiolkovsky.” Ia tidak pernah melihat roket lepas landas. Ia tidak pernah mendengar suara gemuruh mesin yang menggetarkan langit. Tapi tanpa dirinya, tidak akan ada siapa pun yang bisa terbang ke luar angkasa. Hidupnya membuktikan satu hal: Bahwa kadang, orang yang paling sunyi justru mendengar panggilan paling jauh — suara dari langit itu sendiri#mediavelpic #education #fyp
Di sebuah desa kecil di Rusia, tahun 1857, lahir seorang anak yang akan menatap bintang lebih jauh dari siapa pun di masanya. Namanya Konstantin Tsiolkovsky. Ia bukan lahir dari keluarga bangsawan. Ayahnya pegawai biasa, ibunya perempuan lembut yang selalu berkata, > “Jika kau tak bisa berjalan dengan dunia, berjalanlah menuju langit.” Tapi hidupnya tak mudah. Di usia 10 tahun, Konstantin terserang demam berat — dan sejak itu, ia kehilangan hampir seluruh pendengarannya. Sekolah menolaknya, guru-guru menyerah karena ia tak bisa mendengar pelajaran. Namun di kesunyian itu, Konstantin menemukan dunianya sendiri. Setiap malam, ia menatap langit dan bertanya: “Bagaimana jika manusia bisa ke sana?” Ia belajar sendiri di rumah, membaca buku-buku fisika dan matematika dari perpustakaan kota. Kadang ia tidur di lantai kayu yang dingin sambil menulis rumus di kertas bekas. Tak ada yang percaya pada mimpinya. Bagi mereka, langit hanyalah tempat para dewa, bukan manusia. Tapi Konstantin terus menggambar, menghitung, dan menulis. Ia yakin suatu hari nanti, manusia akan keluar dari Bumi — bukan dengan sayap, tapi dengan mesin berbahan bakar roket. Tahun 1903, ia menerbitkan karya ilmiahnya: “Exploration of Outer Space by Means of Rocket Devices.” Di dalamnya, ia menjelaskan konsep roket bertingkat, teori gravitasi orbit, dan bahkan stasiun luar angkasa — semua hal yang baru terbukti puluhan tahun kemudian. Namun, saat itu orang-orang hanya menertawakannya. > “Orang gila di desa Kaluga yang ingin terbang ke bulan,” kata mereka. Ia hidup miskin, mengajar anak-anak di sekolah untuk bertahan hidup. Karyanya tidak pernah diakui selama ia masih hidup. Tapi waktu punya cara menguji kebenaran. Dua dekade setelah kematiannya, ilmuwan muda Rusia menemukan kembali tulisannya, dan menjadikannya dasar dari seluruh teori penerbangan luar angkasa modern. Ketika Uni Soviet meluncurkan Sputnik — satelit pertama di dunia — para ilmuwan menulis satu kalimat sederhana di catatan sejarahnya: > “Kami berdiri di atas bahu Tsiolkovsky.” Ia tidak pernah melihat roket lepas landas. Ia tidak pernah mendengar suara gemuruh mesin yang menggetarkan langit. Tapi tanpa dirinya, tidak akan ada siapa pun yang bisa terbang ke luar angkasa. Hidupnya membuktikan satu hal: Bahwa kadang, orang yang paling sunyi justru mendengar panggilan paling jauh — suara dari langit itu sendiri#mediavelpic #education #fyp

About