@aiapaek_ai: #CapCut Sandraskins : A las 4 de la maรฑana. #army #orochiarmy #sandraskinsclips #sandraskins_fans #Cosplay #sandraskins #perรบ๐Ÿ‡ต๐Ÿ‡ช #kick #streamer #cena ย #smashkins #aiapaek #aiapaek_ai #aiapaek_ia #china๐Ÿ‡จ๐Ÿ‡ณ

Aiapaek_Ai
Aiapaek_Ai
Open In TikTok:
Region: PE
Saturday 31 May 2025 05:54:51 GMT
152836
6542
170
1319

Music

Download

Comments

sinnombresinnapellidos
Monkeyร.Luffy๐Ÿดโ€โ˜ ๏ธ๐Ÿ‘๐Ÿงธ :
oe configura pe para subir en mi historia
2025-05-31 15:45:32
60
julio.cesar.diaz824
Julio cesar Diaz rodriguez :
te voy a encontrar vendedor ambulante de mรบsica mp4 ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ
2025-05-31 23:58:18
44
deivdark
David darkXD :
si les gusta no se hagan
2025-06-02 05:47:02
17
jean.barrios6
Jean Barrios :
[sticker]
2025-06-01 03:50:18
8
hjsama1
Hรฉctor Sarmiento :
La inocencia de Sandrita ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
2025-06-01 23:01:47
6
noeeee1410
๐“๐“ธ๐“ฎ๐“ต๐“ฒ๐“ช๐Ÿ :
JAJAJAJAJA MAS FRIOS๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
2025-06-01 13:44:53
4
orlandoxortizx
Orlando Ortiz :
pregunta seria , es su color de ojos?? o son de contacto???
2025-06-03 01:47:38
2
maisero159
๐ŸŒฝ๐ŸŒฝmaisero๐ŸŒฝ๐ŸŒฝ :
jajaja esa cara ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
2025-06-01 12:23:04
2
ianzarateromero
Nathan :
xd
2025-05-31 17:27:07
2
angelyovng1
Angelito Young :
la conoscvi su video cre q se llama alana flores xreo
2025-06-02 17:24:17
1
joel.nuve.lanaro
Joel nuve lanaro :
sandra hermosa
2025-06-01 10:11:36
1
diroque007
DiRoque :
frios
2025-06-01 04:58:18
1
jimicarrillo
๐—๐—ถ๐—บ๐—ถ Carrillo :
[sticker]
2025-06-01 03:47:04
1
maycol2904
๐Œ๐€๐˜๐‚๐Ž๐‹ ๐๐’ :
Jajajaja ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ
2025-06-01 03:37:05
1
ivan.el.fiel
Ivan el fiel :
xdxd jaka
2025-05-31 06:51:45
1
dann_te01
dann_te01 :
Ya me cansรฉ de ser contraseรฑa ๐Ÿ˜”
2025-06-04 18:08:56
0
alexis.nancho
Alexis Nancho :
Jjj
2025-06-04 16:49:14
0
yuli_0ro
๐ŸŽ–๏ธโ˜„๏ธYuli D' Yeison Chรกvez๐Ÿค ๐Ÿฆ‹ :
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ No valoran su vida ๐Ÿซฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคญ
2025-06-04 11:48:49
0
freycruz.03
jfreycruzado :
falto donde dice hay me duele jajajajja
2025-06-04 03:22:49
0
leous.01
leous.00 :
jajaj๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ
2025-06-04 01:46:29
0
jhamir.tapullima
Jhamir Tapullima :
๐Ÿ”ฅ temazoz
2025-06-04 01:19:17
0
wiliam._.21
Wiliam 21 :
tiene buen ritmo ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ
2025-06-03 16:47:42
0
juandavidlove
๐Ÿซ‚๐Ÿ–ค ุฌูŠ ุฏูŠููŠุฏ ู„ูˆู†ู„ูŠ ๐Ÿฅ€๐Ÿ‚ :
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚que inocente ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
2025-06-02 22:59:50
0
juanshon8
Juann :
[sticker]
2025-06-02 22:58:20
0
tyrone_reniec
muรฑeco :
๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… como te gusta
2025-06-02 18:26:17
0
To see more videos from user @aiapaek_ai, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di stasiun ini, aku masih menunggumu. Memegang erat tiket yang kau janjikan, tiket yang konon akan bermuara ke pelaminan, bukan ke pelabuhan perpisahan. Katamu, kita akan berangkat bersama. Katamu, kereta ini hanya menunda, bukan membatalkan. Tapi detik demi detik berlalu dan kau tak kunjung datangโ€”sementara kursi tunggu mulai menyusutkan harapanku. Aku sempat mengira kau terlambat. Mungkin bajumu tersangkut di pintu kenangan, atau langkahmu goyah di antara restu dan ragu. Tapi ternyata kau hanya tak ingin datang, dan lupa memberitahu bahwa tiket ituโ€”sudah lama kau robek di tengah perjalanan pulangmu bersama orang lain. Aku masih di sini, bersama ransel kenangan yang beratnya makin tak tertakar, memandangi papan jadwal yang terus berubah tapi tak satu pun tertulis namamu. Tiket keberangkatan itu masih kusimpanโ€”lecek, usang, dan tak lagi bisa dipindai. Namamu masih tertera samar di pojok kanan atas, bersanding dengan kode keberangkatan yang kini tak berlaku di sistem mana pun. Siaran suara masih bergema dari pengeras yang letih, mengumumkan keberangkatan yang tak lagi relevan bagiku. Tiap nama yang dipanggil bukan milikmu, tiap kota tujuan tak menyertakan kita. Aku sempat bertanya pada petugas loketโ€”tentang penumpang yang tak kunjung datang, tentang seseorang yang menjanjikan duduk di sebelahku. Ia hanya menatap singkat dan menjawab, โ€œ๐‘ƒ๐‘’๐‘›๐‘ข๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐’‰ ๐‘›๐‘Ž๐‘–๐‘˜ ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘ก๐‘Ž ๐‘™๐‘’๐‘๐‘–๐’‰ ๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž๐‘™, ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘๐‘Ž ๐‘ ๐‘–๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐’‰ ๐‘˜๐‘’ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘› ๐‘–๐‘›๐‘–.โ€ Peron mulai sepi. Kereta terakhir telah pergi. Aku menoleh sekali lagi ke arah rel yang membentang jauh. Barangkali aku akan bermalam di sini, berselimut suara roda baja yang menjauh, berbantal rindu yang tak kunjung reda.
Di stasiun ini, aku masih menunggumu. Memegang erat tiket yang kau janjikan, tiket yang konon akan bermuara ke pelaminan, bukan ke pelabuhan perpisahan. Katamu, kita akan berangkat bersama. Katamu, kereta ini hanya menunda, bukan membatalkan. Tapi detik demi detik berlalu dan kau tak kunjung datangโ€”sementara kursi tunggu mulai menyusutkan harapanku. Aku sempat mengira kau terlambat. Mungkin bajumu tersangkut di pintu kenangan, atau langkahmu goyah di antara restu dan ragu. Tapi ternyata kau hanya tak ingin datang, dan lupa memberitahu bahwa tiket ituโ€”sudah lama kau robek di tengah perjalanan pulangmu bersama orang lain. Aku masih di sini, bersama ransel kenangan yang beratnya makin tak tertakar, memandangi papan jadwal yang terus berubah tapi tak satu pun tertulis namamu. Tiket keberangkatan itu masih kusimpanโ€”lecek, usang, dan tak lagi bisa dipindai. Namamu masih tertera samar di pojok kanan atas, bersanding dengan kode keberangkatan yang kini tak berlaku di sistem mana pun. Siaran suara masih bergema dari pengeras yang letih, mengumumkan keberangkatan yang tak lagi relevan bagiku. Tiap nama yang dipanggil bukan milikmu, tiap kota tujuan tak menyertakan kita. Aku sempat bertanya pada petugas loketโ€”tentang penumpang yang tak kunjung datang, tentang seseorang yang menjanjikan duduk di sebelahku. Ia hanya menatap singkat dan menjawab, โ€œ๐‘ƒ๐‘’๐‘›๐‘ข๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐’‰ ๐‘›๐‘Ž๐‘–๐‘˜ ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘’๐‘ก๐‘Ž ๐‘™๐‘’๐‘๐‘–๐’‰ ๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž๐‘™, ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘๐‘Ž ๐‘ ๐‘–๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐’‰ ๐‘˜๐‘’ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘œ๐‘› ๐‘–๐‘›๐‘–.โ€ Peron mulai sepi. Kereta terakhir telah pergi. Aku menoleh sekali lagi ke arah rel yang membentang jauh. Barangkali aku akan bermalam di sini, berselimut suara roda baja yang menjauh, berbantal rindu yang tak kunjung reda.
Terima kasih sudah menyakitiku dengan cara yang paling tidak kusangkaโ€”dari orang yang paling kupeluk doanya, dari nama yang paling sering kusebut dalam sujud malamku. Terima kasihโ€ฆ Karena lewat luka darimu, aku belajar mengenal diriku sendiri. Bahwa aku ternyata mampu berdiri, bahkan ketika seluruh dunia dalamku runtuh perlahan. Bahwa aku bisa tersenyum, meski yang kupendam adalah tangis yang tak sempat dijelaskan. Dan bahwa cinta, tak selalu berarti saling memiliki. Kau mungkin tak tahu, tapi aku masih mengingat semua hal yang tak sempat kau jaga.  Aku masih menyimpan kata-kata yang dulu membuatku percaya, masih mengulang percakapan kecil yang dulu membuatku merasa dicintai.  Jika kau bertanya apakah aku baik-baik saja tanpamu? Jawabanku sederhana. ๐“๐ข๐๐š๐ค. Aku tidak baik. Tidak sekuat yang terlihat, tidak setegar yang dipikirkan orang-orang. Tapi aku masih hidup.  Masih bernapas, meski dengan dada yang penuh sesak, setiap kali kenangan datang tanpa izin. Terima kasihโ€ฆ Karena dengan menyakitiku, kau menunjukkan sisi paling nyata dari cintaโ€”bahwa cinta sejati tak selalu berarti bersama. Ia bisa berwujud air mata yang tak kau lihat, doa yang diam-diam kupanjatkan untukmu, dan keikhlasan yang lahir dari hancurnya harapan. Aku tidak membencimu. Tak juga ingin mengutukmu dalam doa-doa yang tertinggal. Sebab pernah, aku mencintaimu dalam bentuk paling tulusโ€”yang tak meminta balas, yang tak memaksa tinggal, dan yang kiniโ€ฆ tak lagi menanti pulang. Dan aku bersyukur untuk itu. Bersyukur karena pernah memperjuangkanmu dengan segenap nyawa, meski akhirnya kau memilih jalan tanpa aku. Terima kasih sudah menyakitikuโ€ฆ Karena tanpa itu, aku tak akan pernah tahu betapa kuatnya hati yang patah tapi masih sanggup berdoa. Betapa tulusnya cinta, meski tak lagi memiliki alasan untuk tinggal.
Terima kasih sudah menyakitiku dengan cara yang paling tidak kusangkaโ€”dari orang yang paling kupeluk doanya, dari nama yang paling sering kusebut dalam sujud malamku. Terima kasihโ€ฆ Karena lewat luka darimu, aku belajar mengenal diriku sendiri. Bahwa aku ternyata mampu berdiri, bahkan ketika seluruh dunia dalamku runtuh perlahan. Bahwa aku bisa tersenyum, meski yang kupendam adalah tangis yang tak sempat dijelaskan. Dan bahwa cinta, tak selalu berarti saling memiliki. Kau mungkin tak tahu, tapi aku masih mengingat semua hal yang tak sempat kau jaga. Aku masih menyimpan kata-kata yang dulu membuatku percaya, masih mengulang percakapan kecil yang dulu membuatku merasa dicintai. Jika kau bertanya apakah aku baik-baik saja tanpamu? Jawabanku sederhana. ๐“๐ข๐๐š๐ค. Aku tidak baik. Tidak sekuat yang terlihat, tidak setegar yang dipikirkan orang-orang. Tapi aku masih hidup. Masih bernapas, meski dengan dada yang penuh sesak, setiap kali kenangan datang tanpa izin. Terima kasihโ€ฆ Karena dengan menyakitiku, kau menunjukkan sisi paling nyata dari cintaโ€”bahwa cinta sejati tak selalu berarti bersama. Ia bisa berwujud air mata yang tak kau lihat, doa yang diam-diam kupanjatkan untukmu, dan keikhlasan yang lahir dari hancurnya harapan. Aku tidak membencimu. Tak juga ingin mengutukmu dalam doa-doa yang tertinggal. Sebab pernah, aku mencintaimu dalam bentuk paling tulusโ€”yang tak meminta balas, yang tak memaksa tinggal, dan yang kiniโ€ฆ tak lagi menanti pulang. Dan aku bersyukur untuk itu. Bersyukur karena pernah memperjuangkanmu dengan segenap nyawa, meski akhirnya kau memilih jalan tanpa aku. Terima kasih sudah menyakitikuโ€ฆ Karena tanpa itu, aku tak akan pernah tahu betapa kuatnya hati yang patah tapi masih sanggup berdoa. Betapa tulusnya cinta, meski tak lagi memiliki alasan untuk tinggal.

About