@tshenolo_kgwadi123: Luxury looks like this ✨— Black is gold 🖤💛👑"#melaninmagic #blackisgold

Tshenolo
Tshenolo
Open In TikTok:
Region: ZA
Sunday 06 July 2025 10:01:34 GMT
7661
5763
45
62

Music

Download

Comments

To see more videos from user @tshenolo_kgwadi123, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Desa pada Senin (23/11/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan tuntutan agar Kepala Desa mengembalikan dana desa yang diduga diselewengkan sekaligus meminta yang bersangkutan mundur dari jabatannya. Dalam aksinya, massa meneriakkan bahwa kepemimpinan Kepala Desa saat ini dianggap gagal dan merugikan masyarakat. Dugaan penyelewengan anggaran pada sejumlah program desa menjadi pemicu utama kemarahan warga. Situasi aksi sempat memanas karena Kepala Desa enggan keluar menemui massa pada awal aksi. Koordinator aksi, Lukmanul Hakim, mengungkapkan bahwa dugaan penyalahgunaan anggaran desa telah berlangsung sejak awal masa jabatan kepala desa pada tahun 2022. Ia menyebut nilai dana yang diselewengkan tidak kecil, bahkan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. > “Dana desa yang diambil ini jelas peruntukannya untuk masyarakat. Kami punya bukti, selain dokumen dengan BPD, juga ada surat pernyataan penggantian uang. Tapi bukan makin berkurang, malah makin bertambah,” tegasnya. Beberapa anggaran yang diduga diselewengkan di antaranya: Dana BUMDes tahun 2022 sebesar Rp17 juta Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2023 sebanyak tujuh unit sekitar Rp70 juta Anggaran insentif guru ngaji dan marbot lebih dari Rp40 juta Dana operasional TK/PAUD tahun 2024 sekitar Rp46 juta Anggaran kain kapan untuk masyarakat miskin sekitar Rp16 juta Total dugaan penyimpangan disebut mencapai angka awal sekitar Rp250 juta, namun kini diperkirakan meningkat hingga Rp400 juta. Lukman menyebut Kepala Desa hanya mengembalikan sebagian kecil, yakni Rp23 juta pada Agustus dan Rp70 juta minggu lalu. Karena tuntutannya tak kunjung dipenuhi, massa meminta tiga poin tegas: 1. Semua dana yang digunakan harus dikembalikan 2. Kepala Desa wajib mundur dari jabatannya 3. Ketua BPD juga diminta ikut mundur Dari tuntutan tersebut, Ketua BPD disebut telah menyatakan kesediaannya mundur. “Yang bersangkutan sudah lalai dan tidak layak memimpin desa ini. Aksi ini adalah bentuk perjuangan warga dan akan terus dikawal sampai selesai,” tambah Lukman. Di hadapan massa, Kepala Desa M. Tahir akhirnya muncul dan mengakui dugaan penyalahgunaan dana tersebut serta meminta maaf. Namun ia menolak mundur dari jabatannya, sehingga massa kembali bereaksi dan menyatakan akan terus melakukan aksi lanjutan hingga tuntutan dipenuhi. Jika dugaan penyalahgunaan dana publik dilakukan oleh pemimpin yang dipilih rakyat, maka persoalan ini bukan sekadar angka dan laporan. Ini tentang kepercayaan. Dan ketika kepercayaan hilang, jabatan seharusnya ikut jatuh. #fypシ゚ #danadesa #lomboktimur #demo #beritahariini
Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Desa pada Senin (23/11/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan tuntutan agar Kepala Desa mengembalikan dana desa yang diduga diselewengkan sekaligus meminta yang bersangkutan mundur dari jabatannya. Dalam aksinya, massa meneriakkan bahwa kepemimpinan Kepala Desa saat ini dianggap gagal dan merugikan masyarakat. Dugaan penyelewengan anggaran pada sejumlah program desa menjadi pemicu utama kemarahan warga. Situasi aksi sempat memanas karena Kepala Desa enggan keluar menemui massa pada awal aksi. Koordinator aksi, Lukmanul Hakim, mengungkapkan bahwa dugaan penyalahgunaan anggaran desa telah berlangsung sejak awal masa jabatan kepala desa pada tahun 2022. Ia menyebut nilai dana yang diselewengkan tidak kecil, bahkan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. > “Dana desa yang diambil ini jelas peruntukannya untuk masyarakat. Kami punya bukti, selain dokumen dengan BPD, juga ada surat pernyataan penggantian uang. Tapi bukan makin berkurang, malah makin bertambah,” tegasnya. Beberapa anggaran yang diduga diselewengkan di antaranya: Dana BUMDes tahun 2022 sebesar Rp17 juta Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2023 sebanyak tujuh unit sekitar Rp70 juta Anggaran insentif guru ngaji dan marbot lebih dari Rp40 juta Dana operasional TK/PAUD tahun 2024 sekitar Rp46 juta Anggaran kain kapan untuk masyarakat miskin sekitar Rp16 juta Total dugaan penyimpangan disebut mencapai angka awal sekitar Rp250 juta, namun kini diperkirakan meningkat hingga Rp400 juta. Lukman menyebut Kepala Desa hanya mengembalikan sebagian kecil, yakni Rp23 juta pada Agustus dan Rp70 juta minggu lalu. Karena tuntutannya tak kunjung dipenuhi, massa meminta tiga poin tegas: 1. Semua dana yang digunakan harus dikembalikan 2. Kepala Desa wajib mundur dari jabatannya 3. Ketua BPD juga diminta ikut mundur Dari tuntutan tersebut, Ketua BPD disebut telah menyatakan kesediaannya mundur. “Yang bersangkutan sudah lalai dan tidak layak memimpin desa ini. Aksi ini adalah bentuk perjuangan warga dan akan terus dikawal sampai selesai,” tambah Lukman. Di hadapan massa, Kepala Desa M. Tahir akhirnya muncul dan mengakui dugaan penyalahgunaan dana tersebut serta meminta maaf. Namun ia menolak mundur dari jabatannya, sehingga massa kembali bereaksi dan menyatakan akan terus melakukan aksi lanjutan hingga tuntutan dipenuhi. Jika dugaan penyalahgunaan dana publik dilakukan oleh pemimpin yang dipilih rakyat, maka persoalan ini bukan sekadar angka dan laporan. Ini tentang kepercayaan. Dan ketika kepercayaan hilang, jabatan seharusnya ikut jatuh. #fypシ゚ #danadesa #lomboktimur #demo #beritahariini

About