@webster.yvl: 12:39 #songs #lyrics #fyp #tradução #partynextdoor

𖤐
𖤐
Open In TikTok:
Region: BR
Monday 22 September 2025 15:39:14 GMT
616719
125345
74
6689

Music

Download

Comments

kaduzeira7_
kadu lindo :
nome desse hino?
2025-10-05 11:33:30
19
dossaintss
dos santos :
essa música me traz lembranças muito especificas
2025-09-23 17:21:22
409
annesilvaa77
ANNE💌 :
Eiii Jesus te ama muito 🤍🫵🏻
2025-09-27 04:20:08
40
ekrxdrama
𝘦𝘬𝘳𝘹𝘥𝘳𝘢𝘮𝘢✰ :
those innocent eyes...
2025-10-07 02:50:53
3
seungmindalari
𝖲tar💫 :
LIBERA PRA POR NOS STORIES
2025-09-24 18:01:04
0
davizisf
davizisf :
2021
2025-10-01 04:02:43
0
samuezxw
samuezxw :
organizando a fy.
2025-10-03 16:40:54
0
athayyzl
𝔗𝔥𝔞𝔶𝔫𝔞 :
amo ela
2025-09-26 02:59:35
1
reifuwel
rafael.br :
senti essa daqui 🥀
2025-09-22 16:29:16
8
almeidwyzz
e o almeida🚮 :
Organizando fy!!!
2025-10-06 17:18:44
0
youngboygoat7
🤴🏽 :
My Fav
2025-09-22 19:49:44
15
schelck7_
mah :
ai amo ela
2025-09-27 03:06:26
0
larocacst
laroca :
tudo lembra ele
2025-09-26 13:19:56
8
44draxler
🕷️ :
organizando...
2025-09-24 07:15:32
0
hzs.milly
milly :
ainda vou dedicar essa, anota
2025-09-23 03:19:22
31
leovitorfs
Leo Vitor :
"those innocent eyes" 😌
2025-09-30 01:33:57
0
carolwqr
carol :
q sdd dela ttk
2025-09-25 01:58:31
0
__babiix__2
silvxc._ :
ficou perfeito
2025-09-23 18:52:26
11
annahsantosoliver
annah :
oi,eu amo partynextdoor💙
2025-09-27 02:02:14
3
plr.l_
pétallesca :
eu ainda vou postar uma foto nossa com essa música
2025-10-04 23:35:20
0
lulu234503
𝔏𝔲𝔥.♱ :
fyy
2025-09-24 20:11:31
0
jhlm11
jhlm11 :
toca essa e eu volto pra 2022 com ele
2025-09-25 00:25:05
0
lr.souzaws
lala :
afi lembrei que assumi a pessoa errada com essa 😔
2025-09-29 05:53:39
0
44soarez
愛 :
organizando...
2025-09-27 08:32:01
0
y.weeknd1
y.weeknd☆ :
that smile on your face, makes it easy
2025-09-27 00:09:27
1
To see more videos from user @webster.yvl, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sejak 1 Januari 2025 pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% sebagaimana diatur dalam UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.  Kenaikan ini berdampak langsung pada hampir seluruh transaksi harian masyarakat, meskipun beberapa kebutuhan pokok dikecualikan. Masyarakat kelas menengah yang menjadi tulang punggung konsumsi justru paling merasakan tekanan akibat kebijakan tersebut. (pajak.go.id) Tidak hanya di level nasional, di daerah pun rakyat menjerit akibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak tajam.  Di Cirebon, kenaikan dilaporkan mencapai 1.000% hingga memicu demo besar-besaran. Di Jombang, tarif PBB naik antara 400 hingga 1.000%. Kota Semarang mengalami kenaikan sekitar 400% dan di Bone tercatat mencapai 300% meski pemerintah daerah menyebut hanya 65% akibat penyesuaian zona nilai tanah.  Semua fakta ini membuat banyak warga kaget dan marah karena kenaikan dilakukan tanpa sosialisasi yang memadai. (insertlive.com) Kondisi ini menunjukkan kontras yang begitu nyata. Di istana, para elit berbahagia dan berjoget, sementara rakyat di bawah menanggung beban berat akibat kebijakan fiskal yang dianggap memberatkan.  Maka pertanyaan pun muncul, apa arti kemerdekaan bila rakyat masih terhimpit pajak tinggi, harga kebutuhan naik, dan kesejahteraan semakin jauh dari harapan.  UUD 1945 menyebut tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, tetapi realitas hari ini justru menunjukkan sebaliknya. Begitulah bobroknya demokrasi. Hanya elit saja yang terlihat makmur. Sementara rakyat akan selalu ditindas pajak Solusi sejati untuk keluar dari persoalan ini adalah dengan kembali kepada sistem Islam sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw. di Madinah.  Negara berdiri dengan pondasi iman dan takwa, hukum Islam diterapkan secara menyeluruh dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial, kemudian dilanjutkan oleh para khalifah selama lebih dari 13 abad.  Dalam kepemimpinan Islam, pajak yang mencekik rakyat tidak pernah diberlakukan. Negara mengelola sumber daya alam untuk kepentingan umat, sehingga kekayaan melimpah dan kesejahteraan dirasakan oleh seluruh rakyat.  Itulah jalan keluar hakiki dan akan bisa menghadirkan keadilan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat.  #demo #pajak #naik #pati #semarang
Sejak 1 Januari 2025 pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% sebagaimana diatur dalam UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Kenaikan ini berdampak langsung pada hampir seluruh transaksi harian masyarakat, meskipun beberapa kebutuhan pokok dikecualikan. Masyarakat kelas menengah yang menjadi tulang punggung konsumsi justru paling merasakan tekanan akibat kebijakan tersebut. (pajak.go.id) Tidak hanya di level nasional, di daerah pun rakyat menjerit akibat kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak tajam. Di Cirebon, kenaikan dilaporkan mencapai 1.000% hingga memicu demo besar-besaran. Di Jombang, tarif PBB naik antara 400 hingga 1.000%. Kota Semarang mengalami kenaikan sekitar 400% dan di Bone tercatat mencapai 300% meski pemerintah daerah menyebut hanya 65% akibat penyesuaian zona nilai tanah. Semua fakta ini membuat banyak warga kaget dan marah karena kenaikan dilakukan tanpa sosialisasi yang memadai. (insertlive.com) Kondisi ini menunjukkan kontras yang begitu nyata. Di istana, para elit berbahagia dan berjoget, sementara rakyat di bawah menanggung beban berat akibat kebijakan fiskal yang dianggap memberatkan. Maka pertanyaan pun muncul, apa arti kemerdekaan bila rakyat masih terhimpit pajak tinggi, harga kebutuhan naik, dan kesejahteraan semakin jauh dari harapan. UUD 1945 menyebut tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, tetapi realitas hari ini justru menunjukkan sebaliknya. Begitulah bobroknya demokrasi. Hanya elit saja yang terlihat makmur. Sementara rakyat akan selalu ditindas pajak Solusi sejati untuk keluar dari persoalan ini adalah dengan kembali kepada sistem Islam sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw. di Madinah. Negara berdiri dengan pondasi iman dan takwa, hukum Islam diterapkan secara menyeluruh dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial, kemudian dilanjutkan oleh para khalifah selama lebih dari 13 abad. Dalam kepemimpinan Islam, pajak yang mencekik rakyat tidak pernah diberlakukan. Negara mengelola sumber daya alam untuk kepentingan umat, sehingga kekayaan melimpah dan kesejahteraan dirasakan oleh seluruh rakyat. Itulah jalan keluar hakiki dan akan bisa menghadirkan keadilan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat. #demo #pajak #naik #pati #semarang

About