@riku_shiga_0520: 🕺🕺🕺

シュガー
シュガー
Open In TikTok:
Region: JP
Friday 10 October 2025 12:57:25 GMT
13572
4742
143
140

Music

Download

Comments

sena.takeno_0828
竹野世梛 :
1コメ
2025-10-10 12:59:52
773
yagami_ryosuke
やがみ! :
一コメ
2025-10-10 13:40:23
500
noch1i
あやの💮👻 :
(」ᐛ )」 ̖́-142コメ?
2025-10-11 02:03:10
0
rk._.sk1
rk._.sk1 :
こういう表情もできるの😭素敵すぎる😭
2025-10-10 13:03:01
13
nikkou_e
MIYA. :
RIKU, CALM DOWN CALM DOWN
2025-10-10 13:13:25
2
maho.sena0828
まほっち :
え、ICExってメンバーでいちこめ取り合ってんの?爆笑爆笑爆笑
2025-10-10 13:19:15
11
byebyesorry5
ぶるー :
わー!!!!TikTok投稿ありがとうねぇ!きょーもカッコ良すぎるよ🫠‼
2025-10-10 13:19:44
3
user3229379693931
🐰🍒つん🔥❤️‍🔥 :
やがせな一緒に戦ってた説ない?りっくんのダンスめちゃくちゃ好き!
2025-10-11 01:03:52
1
natooskii
ʚ nath :
azek
2025-10-10 13:50:07
0
yuchanpoyo
ぶん :
やーん
2025-10-10 18:57:44
0
hakuto_chida087
千田波空斗🍀 :
1コメ!
2025-10-10 12:59:52
242
k.112.24
りりんりん :
りっくんのダンスすきすぎる!
2025-10-11 01:53:25
0
sora0602_1120
そら :
なんかメンバー同士1取り合ってるの可愛すぎたろ🤦‍♀️🫶🏻
2025-10-10 13:17:02
5
ranran__skr
さくら :
あー😭💖😭💖 ダンス動画大好きなの、、ありがとう💘💘💘
2025-10-10 13:02:39
3
__shiopi
しおぴ🧂 :
かっけぇーすぎます😭😭😭りっくんのダンスまじ吸いこまれるんだよだいすきなの、、
2025-10-10 15:58:02
0
mi284740
まんまる頭 :
え、好き、、、😩💕💕💕💕
2025-10-10 23:27:08
0
r1_kyun04
愛チャン🪐 :
待ってた😭😭😭😭
2025-10-10 14:37:19
0
sn_st_wt_ono_ktl_nnw
え?なんで :
結婚🔥🔥🔥🔥right now!
2025-10-10 13:36:25
1
_rikunyan_
りくにゃん :
かっこいい😭😭😭😭
2025-10-10 16:00:30
0
_17luv_u_
⭐️ひなんちゅ⭐️ :
なに?かっこいい😭
2025-10-10 13:14:27
1
momonicobun
ピーチゃん :
やっばい、かっこよすぎ。
2025-10-10 18:02:19
0
nyan_keichan10
🐹🍒 :
カッコよすぎてるかも𐔌˘• · •̥˘ 𐦯💓 ✨️今日も☝🏻ɭ ɿჯլਕ゛Խ💘🏅️かっこいい!!!
2025-10-10 21:07:46
0
user7070254243077
🌟 :
ありがとう😭😭😭😭毎秒かっこよくてありがとう😭😭😭😭
2025-10-10 13:11:11
1
takeshigashuu
原因は推しにある。 :
OMG...ありがとうございますマジで仕事の疲れ飛んでった
2025-10-10 13:10:38
2
maho.sena0828
まほっち :
大好き😭😭💕💕💕💕
2025-10-10 13:19:30
2
To see more videos from user @riku_shiga_0520, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Senjakala Sang Proklamator: Soekarno & Hatta di Ujung Jalan I. Bung Karno: Duka di Balik Takhta Tahun 1965. Langit Indonesia mulai berawan. Di balik gemuruh pidato dan aura karismatik, Bung Karno merasakan guncangan di dalam istana. G30S/PKI menjadi titik balik yang membelah sejarah. Tuduhan bahwa ia terlalu dekat dengan PKI membuatnya semakin disudutkan. Militer, yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto, perlahan mengambil kendali. Satu demi satu kekuasaan eksekutif Soekarno dilucuti lewat Surat Perintah 11 Maret 1966—yang dikenal sebagai Supersemar. Surat itu memberi wewenang kepada Soeharto untuk mengambil tindakan demi menjaga keamanan dan ketertiban. Malam itu, Soekarno duduk termenung. Di hadapannya, secangkir kopi yang sudah dingin, tak tersentuh. Ia tahu: permainan telah berubah. Revolusi yang dulu ia kobarkan kini disesatkan oleh bayangan kekuasaan yang lebih dingin dan teknokratis. Soekarno, Sang Putra Fajar, perlahan dibungkam oleh fajar baru yang tak ia kenali. 1967, Soekarno resmi dilengserkan. Sidang MPRS mencabut mandatnya sebagai Presiden dan menunjuk Soeharto sebagai pejabat pengganti. Tahun 1968, Soeharto menjadi Presiden resmi. Bung Karno diasingkan secara halus. Ia tak dipenjara, tapi dikurung dalam sunyi. Rumah kediamannya di Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) menjadi tempatnya meringkuk, sakit-sakitan, tanpa akses memadai ke dokter pribadi, tanpa hak bicara. Bahkan banyak kawan seperjuangan yang tak berani mengunjunginya. Setiap malam, ia mengingat masa-masa pidatonya menggema di langit, tangannya mengacung, rakyat bersorak. Kini, hanya suara jam dinding dan batuk ringkih yang menjawab sepinya. Pada 21 Juni 1970, pukul 07.00 pagi, Bung Karno menghembuskan napas terakhir. Ia wafat dalam keadaan hati yang mungkin remuk—bukan karena kehilangan jabatan, tapi karena melihat bangsanya sendiri tak lagi memeluknya. Di pemakamannya di Blitar, rakyat berdatangan. Tangisan mengalir. Bukan hanya karena kehilangan sosok pemimpin, tapi karena sadar... bangsa ini telah mendiamkan ayahnya sendiri hingga ajal tiba. --- II. Bung Hatta: Sepi Sang Penjaga Nurani Kalau Soekarno adalah api revolusi, maka Hatta adalah kompas moralnya. Seorang intelektual jujur yang cinta kesederhanaan. Namun takdir membawanya pada jalan berliku yang tak kalah pedih. Setelah merdeka, hubungan Soekarno dan Hatta perlahan renggang. Hatta tak nyaman dengan gaya pemerintahan yang semakin otoriter. Ia menolak praktik korupsi, pengkultusan individu, dan penyimpangan terhadap semangat demokrasi yang dulu diperjuangkan. Tahun 1956, Hatta resmi mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. Dalam surat pengunduran dirinya, ia berkata: >
Senjakala Sang Proklamator: Soekarno & Hatta di Ujung Jalan I. Bung Karno: Duka di Balik Takhta Tahun 1965. Langit Indonesia mulai berawan. Di balik gemuruh pidato dan aura karismatik, Bung Karno merasakan guncangan di dalam istana. G30S/PKI menjadi titik balik yang membelah sejarah. Tuduhan bahwa ia terlalu dekat dengan PKI membuatnya semakin disudutkan. Militer, yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto, perlahan mengambil kendali. Satu demi satu kekuasaan eksekutif Soekarno dilucuti lewat Surat Perintah 11 Maret 1966—yang dikenal sebagai Supersemar. Surat itu memberi wewenang kepada Soeharto untuk mengambil tindakan demi menjaga keamanan dan ketertiban. Malam itu, Soekarno duduk termenung. Di hadapannya, secangkir kopi yang sudah dingin, tak tersentuh. Ia tahu: permainan telah berubah. Revolusi yang dulu ia kobarkan kini disesatkan oleh bayangan kekuasaan yang lebih dingin dan teknokratis. Soekarno, Sang Putra Fajar, perlahan dibungkam oleh fajar baru yang tak ia kenali. 1967, Soekarno resmi dilengserkan. Sidang MPRS mencabut mandatnya sebagai Presiden dan menunjuk Soeharto sebagai pejabat pengganti. Tahun 1968, Soeharto menjadi Presiden resmi. Bung Karno diasingkan secara halus. Ia tak dipenjara, tapi dikurung dalam sunyi. Rumah kediamannya di Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) menjadi tempatnya meringkuk, sakit-sakitan, tanpa akses memadai ke dokter pribadi, tanpa hak bicara. Bahkan banyak kawan seperjuangan yang tak berani mengunjunginya. Setiap malam, ia mengingat masa-masa pidatonya menggema di langit, tangannya mengacung, rakyat bersorak. Kini, hanya suara jam dinding dan batuk ringkih yang menjawab sepinya. Pada 21 Juni 1970, pukul 07.00 pagi, Bung Karno menghembuskan napas terakhir. Ia wafat dalam keadaan hati yang mungkin remuk—bukan karena kehilangan jabatan, tapi karena melihat bangsanya sendiri tak lagi memeluknya. Di pemakamannya di Blitar, rakyat berdatangan. Tangisan mengalir. Bukan hanya karena kehilangan sosok pemimpin, tapi karena sadar... bangsa ini telah mendiamkan ayahnya sendiri hingga ajal tiba. --- II. Bung Hatta: Sepi Sang Penjaga Nurani Kalau Soekarno adalah api revolusi, maka Hatta adalah kompas moralnya. Seorang intelektual jujur yang cinta kesederhanaan. Namun takdir membawanya pada jalan berliku yang tak kalah pedih. Setelah merdeka, hubungan Soekarno dan Hatta perlahan renggang. Hatta tak nyaman dengan gaya pemerintahan yang semakin otoriter. Ia menolak praktik korupsi, pengkultusan individu, dan penyimpangan terhadap semangat demokrasi yang dulu diperjuangkan. Tahun 1956, Hatta resmi mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. Dalam surat pengunduran dirinya, ia berkata: > "Saya lebih baik tidak menjabat, daripada membiarkan hati saya terus bergolak." Keputusannya mengejutkan rakyat. Ia adalah Wakil Presiden pertama, proklamator kemerdekaan. Tapi bagi Hatta, jabatan bukanlah segala-galanya—integritas dan nurani adalah panglima. Setelah mundur, hidup Hatta sangat sederhana. Ia tak pernah mencari kekayaan, tak punya rumah megah. Bahkan saat ingin membeli mesin ketik, ia menabung bertahun-tahun. Sahabat dekatnya pernah berkata, “Di negeri ini, hanya ada satu orang yang tak bisa disuap—namanya Mohammad Hatta.” Ia menghabiskan masa tuanya menulis, mengajar, dan terus bersuara melalui tulisan. Ia mengkritik pemerintahan Orde Baru dengan halus tapi tajam, menolak manipulasi sejarah terhadap peran Soekarno, dan menyerukan pentingnya demokrasi dan keadilan sosial. Namun Hatta juga memikul luka yang dalam: ia dan Soekarno tak pernah benar-benar berdamai secara pribadi sebelum Soekarno wafat. Ia menyesal, tapi ia juga tahu, dalam diamnya, ia tetap mencintai sahabat lamanya itu. Tanggal 14 Maret 1980, Bung Hatta meninggal dunia. Tak ada gemuruh politik, tak ada pengawal ketat. Ia pergi dalam hening, seperti jalan hidup yang ia pilih. #fyp #sejarah #indonesia #politik #soeharto #ordebaru #ordelama #soekarno #bunghatta #foryoupage #viral #hits #g30spki

About