@luccc_25:

࿔ lucaa⋆
࿔ lucaa⋆
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 15 October 2025 06:49:36 GMT
260611
61818
93
2514

Music

Download

Comments

melyyn70
elyyn𐙚. :
EH ORANG SUKSES LAGI BUKA KOMENTAR
2025-11-01 02:50:48
1028
hafvor1
vor♱ :
2025-11-01 13:40:14
557
sundafyneshit
amor :
tp tengil nya di chat doang 😭😭
2025-11-04 12:00:59
103
_sukamie.ayam
__luvlyjayss :
tengill harga matii😚
2025-11-02 00:41:54
98
supermen.baik
qila🚩 :
maaf suka tengil soalnya saya suka liat orng panas dengan ketengilan saya
2025-11-05 11:10:38
12
intsme1
💗🦋 :
agar lebih gacor🗿
2025-11-13 06:07:07
0
bluesky._29
penyukalangit :
lanjutkan nona😂
2025-11-16 05:00:24
0
njwa12xy
jawaaee★ :
kerja sama yooo😁
2025-11-12 10:06:17
0
nonsense_fq
qt :
playsafe dikit
2025-11-06 02:28:31
0
lluvna_
🏳️ :
comment to stay
2025-11-05 08:49:48
0
ebyy._26
ebyy🚩📌. :
boleh req ver agar lebih cegil.
2025-11-04 11:13:47
0
aexoz_19
WANG LIN⚡ :
tengil adalah gaya gw, tapi tengil ke org yg benci, iri sama gw
2025-11-02 05:08:30
17
zaxc070
ケンズ :
sedang membaik diri agar yang diatas bisa melihat yang dibawah bahwa yang paling bawah bukan yang paling buruk🤭
2025-11-15 04:53:16
0
itsmenull_
N U L L🌷 :
Di chet doang
2025-11-05 15:01:06
0
relz990
Relzz z nya dua :
sedang memperbaiki performa buat tampil Ramadhan 2026😜👈🔥
2025-11-03 14:38:20
4
nur.aisyah.aisyah62
Nur Aisyah :
sedang memperbaiki diri dengan penampilan yang lebih menarik dan sempurna dimata orang lain
2025-11-05 08:57:55
8
cherynaw2
️ :
maff suka tengil karna org suka meremehkan ketengilan ku disaat dia tida pintar berbicara lagi..
2025-11-11 09:10:09
3
saa_bilaa29
a_caa🅰️a💨 :
tengil bisa random pun bisa tengil hanya untuk orang tertentu random hany untuk orng tertentu 😭
2025-11-02 08:14:12
11
mairr_16
mairr :
hidup tengill😘
2025-11-02 01:25:48
71
sweetiepie.ss3
Alma :
tegil ke orang yang tepat maksudnya 🤣
2025-11-07 01:21:16
0
acc0wicked
🕸️🕸️ :
ciah
2025-11-03 09:19:23
0
rangoestomalay
R🅰️n🫨 :
napa ya co gw tengil dikit di omongin sama sirkel sekolah 😂
2025-11-04 12:35:07
0
kentanhgoreng
𝗌,𝗌𝗒αωρ. :
ide chat buat balikan yg tengil dong🗿
2025-11-09 00:08:07
0
callmeva35
𝐄𝐯𝐚🐰💤 :
uhuyyy😝
2025-11-03 09:02:19
0
alpinostrongboys
alpin soft spoken :
yapss
2025-11-02 00:51:00
0
To see more videos from user @luccc_25, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

TA Gubri Tata Maulana Sebut Banyak Kejanggalan dalam OTT KPK terhadap Abdul Wahid  PEKANBARU — Tenaga Ahli Gubernur Riau, Tata Maulana, akhirnya angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau.  Tata diketahui sempat diamankan bersama sembilan orang lainnya, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid, pada Senin (2/11/2025). Setelah menjalani pemeriksaan intensif selama dua hari, ia dibebaskan pada Rabu (4/11/2025) dini hari pukul 03.00 WIB.  Dalam keterangannya, Tata mengaku menemukan banyak kejanggalan selama proses penangkapan tersebut. Salah satunya, kata dia, adalah keterkaitan langsung OTT di Dinas PUPR dengan Gubernur Abdul Wahid, yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta kejadian.  “Sekitar pukul 13.00 WIB, Pak Gubernur sedang menerima tamu — Bupati Siak, Kapolda, dan kemudian Wakil Gubernur Riau SF Heriyanto. Jadi jelas beliau sedang berada di kantor gubernur, bukan di Dinas PUPR,” ujar Tata.  Menurutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, ia menerima kabar dari pengawal pribadi Gubernur bahwa ada pihak yang datang ke kantor PUPR menyita ponsel petugas Satpol PP serta menanyakan namanya. Belakangan diketahui bahwa pihak tersebut adalah tim KPK.  “Saya baru tahu kalau itu tim KPK. Saat itu saya belum melapor ke Pak Gubernur karena beliau masih menerima tamu,” jelas Tata.  Setelah tamu-tamu tersebut pulang, Gubernur mengajaknya keluar untuk ngopi sekitar pukul 16.00 WIB. Di perjalanan, Tata baru mengetahui adanya berita OTT di kantor PUPR yang terjadi sebelumnya.  “Begitu tiba di kafe di Jalan Paus, saya menyampaikan kepada beliau bahwa ada berita OTT. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB, tiba-tiba tim KPK datang dan langsung menyita ponsel Pak Gubernur,” lanjutnya.  Tata menuturkan, ponsel Gubernur kemudian dipaksa dibuka dan disalin datanya di tempat. Saat itu, petugas KPK menyebutkan bahwa mereka telah menemukan uang di kantor PUPR.  “Saya sempat bertanya apa kaitannya dengan Gubernur, tapi petugas hanya meminta agar kami kooperatif,” ujarnya.  Tata mengatakan, dirinya juga ditetapkan sebagai target pemeriksaan tanpa alasan yang jelas. Ia mengaku tidak memiliki hubungan dengan pihak Dinas PUPR. “Saya heran karena saya tidak pernah berurusan dengan Dinas PUPR. Tapi di BAP saya ditanya seolah tahu soal permintaan lima persen, penyerahan uang, dan pertemuan dengan Kadis serta UPT. Semua saya bantah,” tegasnya.  Menurut Tata, penetapan tersangka terhadap Gubernur Abdul Wahid sangat tidak berdasar karena hanya mengandalkan pengakuan sepihak dari pegawai Dinas PUPR.  “Bagaimana mungkin pengakuan sepihak bisa langsung menjerat Gubernur? Seharusnya dikonfirmasi melalui bukti elektronik, dokumen, atau rekaman. Selama pemeriksaan, tidak ada satu pun bukti seperti itu diperlihatkan,” katanya.  Ia juga menyoroti pernyataan yang disebut berasal dari Gubernur, yakni “matahari hanya satu,” yang ditafsirkan sebagai ancaman oleh pihak lain. Tata menilai hal itu seharusnya diverifikasi melalui rekaman atau video agar tidak menjadi tuduhan sepihak.  Tata menambahkan, sejumlah kejanggalan lain juga terlihat dalam proses penyitaan dan pemberitaan.  “Saya melihat berita tentang OTT Gubernur naik serentak di media nasional dan lokal, seolah sudah disiapkan sebelumnya. Bahkan rumah dinas dan kediaman Gubernur di Jakarta ikut digeledah, padahal kejadian OTT terjadi di Pekanbaru,” ujarnya.  Ia berharap, proses hukum terhadap Gubernur Abdul Wahid dilakukan secara adil dan transparan.  “Masyarakat tentu bisa menilai kejanggalan yang ada. Saya hanya berharap ada keadilan bagi Pak Gubernur,” tutup Tata.  Tata juga meluruskan pemberitaan yang menyebut dirinya menyerahkan diri ke KPK.  “Itu tidak benar. Saya bukan menyerahkan diri. Saya hanya tertinggal dari rombongan yang diberangkatkan pagi, sehingga baru tiba di KPK sekitar pukul 14.30 karena pemeriksaan saya di Mako Brimob belum selesai,” pungkasnya. #viral
TA Gubri Tata Maulana Sebut Banyak Kejanggalan dalam OTT KPK terhadap Abdul Wahid PEKANBARU — Tenaga Ahli Gubernur Riau, Tata Maulana, akhirnya angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau. Tata diketahui sempat diamankan bersama sembilan orang lainnya, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid, pada Senin (2/11/2025). Setelah menjalani pemeriksaan intensif selama dua hari, ia dibebaskan pada Rabu (4/11/2025) dini hari pukul 03.00 WIB. Dalam keterangannya, Tata mengaku menemukan banyak kejanggalan selama proses penangkapan tersebut. Salah satunya, kata dia, adalah keterkaitan langsung OTT di Dinas PUPR dengan Gubernur Abdul Wahid, yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta kejadian. “Sekitar pukul 13.00 WIB, Pak Gubernur sedang menerima tamu — Bupati Siak, Kapolda, dan kemudian Wakil Gubernur Riau SF Heriyanto. Jadi jelas beliau sedang berada di kantor gubernur, bukan di Dinas PUPR,” ujar Tata. Menurutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, ia menerima kabar dari pengawal pribadi Gubernur bahwa ada pihak yang datang ke kantor PUPR menyita ponsel petugas Satpol PP serta menanyakan namanya. Belakangan diketahui bahwa pihak tersebut adalah tim KPK. “Saya baru tahu kalau itu tim KPK. Saat itu saya belum melapor ke Pak Gubernur karena beliau masih menerima tamu,” jelas Tata. Setelah tamu-tamu tersebut pulang, Gubernur mengajaknya keluar untuk ngopi sekitar pukul 16.00 WIB. Di perjalanan, Tata baru mengetahui adanya berita OTT di kantor PUPR yang terjadi sebelumnya. “Begitu tiba di kafe di Jalan Paus, saya menyampaikan kepada beliau bahwa ada berita OTT. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB, tiba-tiba tim KPK datang dan langsung menyita ponsel Pak Gubernur,” lanjutnya. Tata menuturkan, ponsel Gubernur kemudian dipaksa dibuka dan disalin datanya di tempat. Saat itu, petugas KPK menyebutkan bahwa mereka telah menemukan uang di kantor PUPR. “Saya sempat bertanya apa kaitannya dengan Gubernur, tapi petugas hanya meminta agar kami kooperatif,” ujarnya. Tata mengatakan, dirinya juga ditetapkan sebagai target pemeriksaan tanpa alasan yang jelas. Ia mengaku tidak memiliki hubungan dengan pihak Dinas PUPR. “Saya heran karena saya tidak pernah berurusan dengan Dinas PUPR. Tapi di BAP saya ditanya seolah tahu soal permintaan lima persen, penyerahan uang, dan pertemuan dengan Kadis serta UPT. Semua saya bantah,” tegasnya. Menurut Tata, penetapan tersangka terhadap Gubernur Abdul Wahid sangat tidak berdasar karena hanya mengandalkan pengakuan sepihak dari pegawai Dinas PUPR. “Bagaimana mungkin pengakuan sepihak bisa langsung menjerat Gubernur? Seharusnya dikonfirmasi melalui bukti elektronik, dokumen, atau rekaman. Selama pemeriksaan, tidak ada satu pun bukti seperti itu diperlihatkan,” katanya. Ia juga menyoroti pernyataan yang disebut berasal dari Gubernur, yakni “matahari hanya satu,” yang ditafsirkan sebagai ancaman oleh pihak lain. Tata menilai hal itu seharusnya diverifikasi melalui rekaman atau video agar tidak menjadi tuduhan sepihak. Tata menambahkan, sejumlah kejanggalan lain juga terlihat dalam proses penyitaan dan pemberitaan. “Saya melihat berita tentang OTT Gubernur naik serentak di media nasional dan lokal, seolah sudah disiapkan sebelumnya. Bahkan rumah dinas dan kediaman Gubernur di Jakarta ikut digeledah, padahal kejadian OTT terjadi di Pekanbaru,” ujarnya. Ia berharap, proses hukum terhadap Gubernur Abdul Wahid dilakukan secara adil dan transparan. “Masyarakat tentu bisa menilai kejanggalan yang ada. Saya hanya berharap ada keadilan bagi Pak Gubernur,” tutup Tata. Tata juga meluruskan pemberitaan yang menyebut dirinya menyerahkan diri ke KPK. “Itu tidak benar. Saya bukan menyerahkan diri. Saya hanya tertinggal dari rombongan yang diberangkatkan pagi, sehingga baru tiba di KPK sekitar pukul 14.30 karena pemeriksaan saya di Mako Brimob belum selesai,” pungkasnya. #viral

About