@tsukasxc: тгк : sillykasaa | идей ноль и устаю немножко, поэтому не расстраивайтесь, но к сожалению щп теперь буду выходить не так часто !! #tsukasatenma #fyp #rek #foryou #щитпост

@˙ 𝑠𝗶l͇͇l͇͇𝘆𝗸𝗮𝘀𝗮 ⋆˚𝜗𝜚
@˙ 𝑠𝗶l͇͇l͇͇𝘆𝗸𝗮𝘀𝗮 ⋆˚𝜗𝜚
Open In TikTok:
Region: KZ
Wednesday 29 October 2025 12:16:25 GMT
6063
908
12
510

Music

Download

Comments

mia0miii
₊ 🍡 ୨͟୧ ℳ𝑖𝑎𝑜𝑚𝑖 ࣪ ഒ :
— силликасик атдыхайте пачаще , !!
2025-10-29 14:58:47
6
sodiks7
# 4iZZchan ᶠᶸᶜᵏ :
довели, подписываюсь. Отдыхайте побольше пожалуйста!! мы вас любим [happy]
2025-10-29 17:14:48
1
fsgsgsgsg11
츠카사 :
я вас люблю [complacent]
2025-10-29 20:55:47
1
saechok_
сяечок :
@crazydemon
2025-10-31 04:53:52
2
milli169548048
milli@ :
@♡☠︎ 𝑨𝒏𝒚𝒕𝒂 ☠︎♡
2025-10-30 04:38:07
2
firo.glerty
Корица Тарталетная :
@шашка [87/86] 🎹
2025-11-02 12:39:29
2
its4leny
007n7 :
@Noe
2025-10-30 08:56:07
2
carauchek
балда :
@AR4I_XD(!)#мсифаг🦑🐰@
2025-10-30 08:52:59
1
san_.lan5
~°• Сань Лан•°~ :
@Гэгэ) ❤️🫂☺
2025-10-29 18:36:42
1
luvawx12
‧₊ ᵎᵎ luvawx⋅ ˚ ⭑ :
@шлепок от майонеза
2025-10-29 14:37:33
2
To see more videos from user @tsukasxc, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Proyek ambisius pengembangan destinasi wisata Pantai Amal di Kota Tarakan kini menuai sorotan. Bangunan megah bernama ‘Ratu Intan’ yang menelan anggaran lebih dari Rp 142 miliar dari APBD, kini terlihat seperti terbengkalai. Pantauan di lapangan, kondisi bangunan terlihat tidak terawat. Cat mulai pudar, beberapa bagian mulai ditumbuhi rumput liar, sementara fasilitas penunjang yang dibangun dengan dana besar tampak belum dimanfaatkan optimal. Proyek yang seharusnya menjadi ikon wisata baru bagi Tarakan kini justru menyisakan pertanyaan besar tentang pengelolaan dan keberlanjutan pembangunan. Berdasarkan data, penataan Pantai Amal dilakukan secara bertahap sejak 2021. Tahap pertama menelan biaya Rp 66,7 miliar, tahap kedua Rp 56,4 miliar, dan tahap ketiga sekitar Rp 19 miliar. Total anggaran yang sudah digelontorkan mencapai Rp 142,18 miliar. “Setelah pembangunan rampung, seluruh dokumen dan aset sudah diserahkan ke Dinas Pariwisata. Itu terjadi setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024,” kata Iwan Dermawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pantai Amal tahap II dan III yang kini menjabat Kepala Bidang PSDA Dinas PUPR Tarakan, saat ditemui Jurnalborneo Selasa (26/8/2025). Kondisi Ratu Intan Pantai Amal di Kota Tarakan Menurut Iwan, tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) hanya sebatas pembangunan fisik dan pemeliharaan selama 180 hari setelah serah terima pekerjaan. Setelah audit BPK, aset resmi dikelola oleh Dinas Pariwisata. Iwan menyebut, dinamika politik menjadi salah satu faktor penghambat. “Tahun 2024 itu masuk masa Pilkada. Proyek multiyears dihentikan sementara oleh Pj Wali Kota. Anggaran hanya difokuskan pada proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti drainase dan jalan,” jelasnya. Akibatnya, kelanjutan pembangunan tahap berikutnya terhenti. Padahal, rencana awal proyek mencakup penataan hingga gerbang utama dan area tiket masuk. “Kalau sesuai desain, itu harusnya berlanjut sampai pintu gerbang dan fasilitas lainnya. Tapi karena faktor politik dan anggaran, sementara berhenti,” imbuhnya. Sumber: Jurnalborneo
Proyek ambisius pengembangan destinasi wisata Pantai Amal di Kota Tarakan kini menuai sorotan. Bangunan megah bernama ‘Ratu Intan’ yang menelan anggaran lebih dari Rp 142 miliar dari APBD, kini terlihat seperti terbengkalai. Pantauan di lapangan, kondisi bangunan terlihat tidak terawat. Cat mulai pudar, beberapa bagian mulai ditumbuhi rumput liar, sementara fasilitas penunjang yang dibangun dengan dana besar tampak belum dimanfaatkan optimal. Proyek yang seharusnya menjadi ikon wisata baru bagi Tarakan kini justru menyisakan pertanyaan besar tentang pengelolaan dan keberlanjutan pembangunan. Berdasarkan data, penataan Pantai Amal dilakukan secara bertahap sejak 2021. Tahap pertama menelan biaya Rp 66,7 miliar, tahap kedua Rp 56,4 miliar, dan tahap ketiga sekitar Rp 19 miliar. Total anggaran yang sudah digelontorkan mencapai Rp 142,18 miliar. “Setelah pembangunan rampung, seluruh dokumen dan aset sudah diserahkan ke Dinas Pariwisata. Itu terjadi setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024,” kata Iwan Dermawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pantai Amal tahap II dan III yang kini menjabat Kepala Bidang PSDA Dinas PUPR Tarakan, saat ditemui Jurnalborneo Selasa (26/8/2025). Kondisi Ratu Intan Pantai Amal di Kota Tarakan Menurut Iwan, tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) hanya sebatas pembangunan fisik dan pemeliharaan selama 180 hari setelah serah terima pekerjaan. Setelah audit BPK, aset resmi dikelola oleh Dinas Pariwisata. Iwan menyebut, dinamika politik menjadi salah satu faktor penghambat. “Tahun 2024 itu masuk masa Pilkada. Proyek multiyears dihentikan sementara oleh Pj Wali Kota. Anggaran hanya difokuskan pada proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti drainase dan jalan,” jelasnya. Akibatnya, kelanjutan pembangunan tahap berikutnya terhenti. Padahal, rencana awal proyek mencakup penataan hingga gerbang utama dan area tiket masuk. “Kalau sesuai desain, itu harusnya berlanjut sampai pintu gerbang dan fasilitas lainnya. Tapi karena faktor politik dan anggaran, sementara berhenti,” imbuhnya. Sumber: Jurnalborneo

About