@dailymail: US President Donald Trump has said his humiliating Ukraine peace plan is not a 'final offer' but has maintained the war must end now. Speaking to reporters outside the White House on Saturday, the US leader said he would like to see peace between Ukraine and Russia, while asserting his controversial 28-point plan was 'not at all' the final offer. Find out more at Daily Mail. #donaldtrump #usa #ukraine #news

Daily Mail
Daily Mail
Open In TikTok:
Region: GB
Sunday 23 November 2025 09:58:37 GMT
845510
36342
897
466

Music

Download

Comments

sb_edits01
𝒮𝐵 :
Trump acting like he own the world 🥀🥀
2025-11-23 10:10:30
4060
tom007137
Tom :
Russia attacked Ukraine btw
2025-11-23 12:26:18
1006
andrew_george11
Andrew George :
I need serious relationship
2025-11-24 03:59:21
0
george.thomas6260
George Thomas 🇺🇸 :
I need a good wife
2025-11-23 12:06:41
39
natka_mac
Nat :
Ukraine war with russia?! Who attacked whom???😳
2025-11-23 10:20:58
314
anijeanyan
Ani Jean yan NTT :
God bless you sir💙💙💙🇺🇲🇺🇲🇺🇲💙🇮🇱🇮🇱
2025-11-23 11:43:50
26
dan.uta18
Dan uta :
new here
2025-11-23 10:16:24
26
michealboulos
michealboulos :
President trump is really the best president U.S. have ever had and I still don’t understand why many people are hating on him and wants the 1mpeachment of his administration
2025-11-23 10:18:06
32
nutrition.booste
Nutrition Booste :
Ukraine war with rusia !! Who attacked whom ?????😳😳😳😳
2025-11-23 11:46:33
171
user6808188584531
khayelihle :
what if they don't need it
2025-11-23 12:52:29
30
spelireini
Spel.German :
No respect anymore!
2025-11-23 13:21:36
148
stmary121921
st mary :
Trump asume him self as he is worlds president 😂
2025-11-23 10:01:13
1692
markpitts33
talos :
Trump is the same as Putin only interested in what he can get, rare earth minerals
2025-11-23 10:24:30
62
lilmamassss6
Ya Girls Favorite Girl 🏳️‍🌈 :
I love you trump 🥰🥰🥰🥰
2025-11-23 11:20:32
50
c.chvz90
CHVZ :
Why’s he suddenly dressed like a New Yorker in a movie?? 😭😭😬😬
2025-11-23 10:41:13
441
waynecespedes
waynecespedes :
How come nobody else in NATO or the world can come up with any type of solution because the world doesn't care and NATO wants the war to continue
2025-11-23 10:23:42
37
rmr_marissa
rmr :
President Trump all cloaked up
2025-11-23 11:44:53
34
tizzy0705
FRANKLIN🐾 :
My dad just passed away today 💔
2025-11-23 11:11:14
73
emilyzara47
Emilyzara :
i need a serious relationship
2025-11-23 13:38:39
19
finishedfinnish
FinishedFinnish 🇫🇮 :
I don’t think I’ve ever seen any government lead their country as chaotically and incompetently as the current U.S. administration, seriously!
2025-11-23 10:26:25
141
lfb016
L Bundy :
America last
2025-11-23 11:17:52
31
bekanandu
Christiañ 🗽 :
First
2025-11-23 10:03:08
22
yohanisdoctore
John :
comm
2025-11-23 10:04:07
31
john.bidas8
John bidas :
he always has plan
2025-11-23 12:40:02
28
ashleyivy78
Ashley :
Not final offer? The drama keeps heating.
2025-11-23 10:00:42
25
To see more videos from user @dailymail, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

JAILOLO, BanoaTV – Gelombang penolakan terhadap investasi pertambangan di Halmahera Barat kembali memanas. Masyarakat Adat Suku Wayoli secara tegas menolak segala bentuk eksploitasi di tanah adat mereka. Penolakan itu tertuang dalam pernyataan sikap bertajuk “Wayoli Menggugat” yang disebarkan oleh Pengurus Harian Masyarakat Adat Suku Wayoli Provinsi Maluku Utara periode 2021–2026. Dalam pernyataan yang disampaikan masyarakat adat saat berorasi menegaskan bahwa investasi tambang bukan solusi pembangunan, melainkan bentuk penjajahan baru yang merampas hak-hak masyarakat adat dan menghancurkan lingkungan. “Dulu kita dijajah bangsa asing. Kini kita dijajah bangsa sendiri lewat investasi tambang. Mereka datang bukan membawa kesejahteraan, tapi bencana,” tegas Bala Tertua Suku Wayoli, Cico Bunga, saat ditemui di Telaga Rano, Sabtu (13/10/2025). Masyarakat adat menilai bahwa rencana investasi di kawasan Telaga Rano dan Gunung Sembilan adalah ancaman serius terhadap ruang hidup mereka. Wilayah yang selama ini menjadi sumber air, kebun, dan hutan adat, kini diincar untuk aktivitas pertambangan yang diklaim atas nama pembangunan. “Telaga Rano itu hidup kami. Di situ air kami, di situ hutan kami, di situ roh leluhur kami. Kalau mereka gusur itu, artinya mereka bunuh kami pelan-pelan,” ujar Olana Ma Kolano, tokoh adat perempuan Wayoli. Mereka juga menuding pemerintah dan korporasi telah bersekongkol memuluskan izin tambang tanpa menghormati hak ulayat masyarakat adat. “Kami sudah muak dengan kata pembangunan. Kami sadar, tambang itu hanya membawa lumpur, bukan kemakmuran. Kami tidak akan diam ketika tanah kami dijual di meja penguasa,” kata Katarabumi, Ketua Harian Masyarakat Adat Wayoli. Dalam pernyataan resminya, masyarakat adat menegaskan siap mempertahankan wilayah mereka dengan segala cara, bahkan dengan nyawa sekalipun. “Sejengkal tanah kami dirampok, maka kami mempertaruhkan nyawa kami. Lebih baik mati di depan moncong senjata daripada hidup melihat tanah leluhur kami hancur,” tegas mereka dengan lantang. Wayoli juga mengutip dasar hukum yang menjadi pijakan perjuangan mereka, antara lain Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3) UUD 1945, serta Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 yang menegaskan hutan adat bukan lagi hutan negara. Mereka juga merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang mewajibkan negara melindungi hak-hak masyarakat adat. “Negara ini punya hukum, tapi hukum itu selalu tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kalau pemerintah masih menutup mata, kami akan buka mata dunia untuk lihat siapa yang menindas kami,” katanya lagi dengan nada tinggi. Masyarakat Adat Suku Wayoli menegaskan bahwa tanah adat bukan ruang kosong, tetapi ruang hidup yang diwariskan leluhur untuk dijaga. Mereka menolak segala bentuk investasi di wilayah adat Wayoli dengan alasan apa pun. “Tanah ini tanah bertuan. Tuannya adalah Bala Tertua, tuannya adalah Wayoli. Kami bukan anti pembangunan, tapi kami anti perampasan,” tutup kordinator aksi dengan tegas. Mereka menyerukan kepada pemerintah pusat, Pemprov Maluku Utara, dan Pemkab Halmahera Barat untuk menghentikan seluruh rencana eksploitasi di wilayah Telaga Rano, Gunung Sembilan, dan kawasan adat lainnya. #banoatv #beritapopuler #halteng #fyppppppppppppppppppppppp
JAILOLO, BanoaTV – Gelombang penolakan terhadap investasi pertambangan di Halmahera Barat kembali memanas. Masyarakat Adat Suku Wayoli secara tegas menolak segala bentuk eksploitasi di tanah adat mereka. Penolakan itu tertuang dalam pernyataan sikap bertajuk “Wayoli Menggugat” yang disebarkan oleh Pengurus Harian Masyarakat Adat Suku Wayoli Provinsi Maluku Utara periode 2021–2026. Dalam pernyataan yang disampaikan masyarakat adat saat berorasi menegaskan bahwa investasi tambang bukan solusi pembangunan, melainkan bentuk penjajahan baru yang merampas hak-hak masyarakat adat dan menghancurkan lingkungan. “Dulu kita dijajah bangsa asing. Kini kita dijajah bangsa sendiri lewat investasi tambang. Mereka datang bukan membawa kesejahteraan, tapi bencana,” tegas Bala Tertua Suku Wayoli, Cico Bunga, saat ditemui di Telaga Rano, Sabtu (13/10/2025). Masyarakat adat menilai bahwa rencana investasi di kawasan Telaga Rano dan Gunung Sembilan adalah ancaman serius terhadap ruang hidup mereka. Wilayah yang selama ini menjadi sumber air, kebun, dan hutan adat, kini diincar untuk aktivitas pertambangan yang diklaim atas nama pembangunan. “Telaga Rano itu hidup kami. Di situ air kami, di situ hutan kami, di situ roh leluhur kami. Kalau mereka gusur itu, artinya mereka bunuh kami pelan-pelan,” ujar Olana Ma Kolano, tokoh adat perempuan Wayoli. Mereka juga menuding pemerintah dan korporasi telah bersekongkol memuluskan izin tambang tanpa menghormati hak ulayat masyarakat adat. “Kami sudah muak dengan kata pembangunan. Kami sadar, tambang itu hanya membawa lumpur, bukan kemakmuran. Kami tidak akan diam ketika tanah kami dijual di meja penguasa,” kata Katarabumi, Ketua Harian Masyarakat Adat Wayoli. Dalam pernyataan resminya, masyarakat adat menegaskan siap mempertahankan wilayah mereka dengan segala cara, bahkan dengan nyawa sekalipun. “Sejengkal tanah kami dirampok, maka kami mempertaruhkan nyawa kami. Lebih baik mati di depan moncong senjata daripada hidup melihat tanah leluhur kami hancur,” tegas mereka dengan lantang. Wayoli juga mengutip dasar hukum yang menjadi pijakan perjuangan mereka, antara lain Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28I ayat (3) UUD 1945, serta Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 yang menegaskan hutan adat bukan lagi hutan negara. Mereka juga merujuk pada UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang mewajibkan negara melindungi hak-hak masyarakat adat. “Negara ini punya hukum, tapi hukum itu selalu tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kalau pemerintah masih menutup mata, kami akan buka mata dunia untuk lihat siapa yang menindas kami,” katanya lagi dengan nada tinggi. Masyarakat Adat Suku Wayoli menegaskan bahwa tanah adat bukan ruang kosong, tetapi ruang hidup yang diwariskan leluhur untuk dijaga. Mereka menolak segala bentuk investasi di wilayah adat Wayoli dengan alasan apa pun. “Tanah ini tanah bertuan. Tuannya adalah Bala Tertua, tuannya adalah Wayoli. Kami bukan anti pembangunan, tapi kami anti perampasan,” tutup kordinator aksi dengan tegas. Mereka menyerukan kepada pemerintah pusat, Pemprov Maluku Utara, dan Pemkab Halmahera Barat untuk menghentikan seluruh rencana eksploitasi di wilayah Telaga Rano, Gunung Sembilan, dan kawasan adat lainnya. #banoatv #beritapopuler #halteng #fyppppppppppppppppppppppp

About